Darun Nahdhah Al-Islamiyah Darun Nahdhah Al-Islamiyah
-
- Religión y espiritualidad
Mencetak Generasi Penghafal dan Pejuang Al Qur'an serta Bersyaksiyyah Islam
-
Yang Pantas Disesali - Ustadz Arief B Iskandar
Banyak Muslim menyesal saat hartanya berkurang. Namun, sedikit Muslim yang menyesal saat umurnya berkurang. Padahal harta, saat berkurang, boleh jadi suatu saat bertambah lagi. Sebaliknya, umur manusia, saat berkurang, tak akan bertambah lagi. Alhasil, menyesali diri karena umur yang terus berkurang adalah jauh lebih layak bagi seorang Muslim.
-
Ramadhan Lebih Menguntungkan - Ustadz Arief B Iskandar
Banyak generasi salafush-shalih, menjelang dan saat memasuki Ramadhan, meninggalkan segara urusan duniawinya. Termasuk meninggalkan--untuk sementara--kegiatan bisnisnya. Mereka fokus ibadah dan ber-taqarrub kepada Allah SWT. Sebabnya, mereka amat menyadari "berbisnis dengan Allah SWT" di Bulan Ramadhan--dengan memperbanyak ibadah dan amal shalih--jauh lebih menguntungkan.
-
Orang Puasapun Bisa Bangkrut di Akhirat - Ustadz Arief B Iskandar
Banyak orang berpuasa bukan saja sia-sia puasanya. Tidak mendapatkan apapun, selain lapar dan dahaga saja. Lebih dari itu, banyak orang yang berpuasa, yang kelak di akhirat menjadi orang yang bangkrut.
-
Orang Cerdas vs Orang Bodoh - Ustadz Arief B Iskandar
Siapa orang cerdas? Siapa pula orang yang disebut bodoh? Yang pasti, dalam pandangan Sayidina Abu Bakar Shiddiq ra.,
Orang cerdas bukanlah orang yang ber-IQ tinggi. Sebaliknya, orang bodoh bukanlah orang yang ber-IQ rendah.
Jika demikian, siapa orang yang dipandang cerdas? Siapa pula orang yang dianggap bodoh? -
Berkhikmat untuk Islam dan Kaum Muslimin - Ustadz Arief B Iskandar
Di antara tuntutan Islam kepada setiap Muslim adalah keharusan untuk peduli terhadap urusan agamanya. Sikap masa bodoh seorang Muslim terhadap agamanya adalah sikap tercela. Karena itu penting setiap Muslim untuk selalu meluangkan diri untuk berkhidmat untuk Islam.
-
Bergembira Menghadapi Kesulitan - Ustadz Arief B Iskandar
Bagi seorang Mukmin, kesulitan yang menimpa dirinya tak seharusnya disikapi dengan sikap negatif: gelisah, galau, stres, frustasi apalagi sampai depresi. Bahkan sebaliknya, ia seharusnya gembira saat kesulitan datang kepada dirinya. Mengapa? Sebabnya, Allah SWT telah menegaskan bahwa bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan.