Lurus Saja (Kajian alQuran) by Ust Riko lurus saja
-
- Religión y espiritualidad
Sampaikan yang dari Ku (Allah SWT) satu ayat
Label Lurus.Saja
-
Ramadhan Jalan Pintas Menuju Takwa. By: Ust Riko Syafei
Marhaban Ya Ramadhan
-
Kajian an Nahl ayat 1-7 by Ust. Riko
Silahkan didengarkan kajiannya..
-
Kajian QS Asy Syuara 212-220 by Ust Riko
Dakwah orang yang terdekat
(212). إِنَّهُمْ عَنِ السَّمْعِ لَمَعْزُولُونَ
Sesungguhnya mereka benar-benar dijauhkan daripada mendengar Al Qur'an itu.
(213). فَلَا تَدْعُ مَعَ الَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ فَتَكُونَ مِنَ الْمُعَذَّبِينَ
Maka janganlah kamu menyeru (menyembah) tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang di`azab.
(214). وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ
Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat,
(215). وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman.
(216). فَإِنْ عَصَوْكَ فَقُلْ إِنِّي بَرِيءٌ مِمَّا تَعْمَلُونَ
Jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah: "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan";
(217). وَتَوَكَّلْ عَلَى الْعَزِيزِ الرَّحِيمِ
Dan bertawakkallah kepada (Allah) Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang,
(218). الَّذِي يَرَاكَ حِينَ تَقُومُ
Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk sembahyang),
(219). وَتَقَلُّبَكَ فِي السَّاجِدِينَ
dan (melihat pula) perobahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud.
(220). إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Sesungguhnya Dia adalah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. -
Kajian QS al Hijr ayat 92 by Ust Riko
Quran Surat Al-Hijr Ayat 92
فَوَرَبِّكَ لَنَسْـَٔلَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ
Arab-Latin: Fa wa rabbika lanas`alannahum ajma'īn
Terjemah Arti: Maka demi Rabb kamu, Kami pasti akan menanyai mereka semua, -
Kajian QS al Qolam by Ust Riko
Akhlak yang agung
“Hai Banu Abdul Mutholib, Banu Fihr, Banu Kaab, bagaimanakah pendapat kamu sekalian jika aku kabarkan bahwa dibelakang gunung itu ada sepasukan kuda musuh yang datang akan membinasakan kamu, apakah kamu percaya dengan yang aku katakan”, ungkap Nabi dalam strategi dakwah yang dijalankan setelah ada perintah andzir. “Ya kami akan percaya”, ungkapan serempak dari kaum tersebut atas gelar 'Al-Amin' yang ada pada diri beliau. Tetapi seruan kedua yang dilontarkan Nabi, “Ketahuilah oleh kamu sekalian, bahwa aku adalah seorang pemberi peringatan kepada kamu tentang akan datangnya siksa oleh Allah”, semua tercengang diam sambil merenung dan sulit untuk percaya. Mengejutkan ketika Abu Lahab berkata, “sungguh celaka kamu sepanjang hari ini, Hanya itukah kamu mengumpulkan kami?”
Begitulah tantangan yang dihadapi Rasulullah dalam dakwahnya. Sangat Ironi dengan gelar Al Amin yang diberikan oleh kaumnya sendiri kepada beliau. Ketika konsep berpikir yang sudah mentradisi dibenturkan dengan kebenaran ayat mereka terheran-heran bahkan dengan sangat jelas tergambar penolakannya. Mereka lupa bahwasanya penolakan yang mereka perbuat tidak lain hanyalah menolak langsung kepada Allah. Meskipun tiap-tiap jiwa pada dasarnya mempunyai kecenderungan pada kebenaran. Wajar saja jika Rasulullah merasakan kebingungan dan kesempitan yang menghinggapi pikiran dan hatinya. Sedangkan bentuk penyerahan dan keputusan terbesarnya untuk diajari oleh Rabbnya telah diambilnya, pembinaan lewat sholat malam telah dilakukannya, hingga pada andzir demi Rabb yang Maha Mulia adalah bentuk dari pada berbuat demi ayat.
Nun, demi Al-Qolam dan apa-apa yang mereka gariskan (1), Tidaklah kamu dengan nikmat Rabb ini kamu menjadi gila (2), dan sesungguhnya bagi kamu benar-benar balasan yang tidak pernah terputus (3), dan sesungguhnya kamu benar-benar diatas akhlak yang agung (4), Maka kelak kamu (Muhammad) akan melihat dan mereka (orang-orang kafir) pun akan melihat (5) siapa yang sebenarnya gila (6), sungguh, Rabb kamu Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dijalannya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang berpetunjuk (7). -
Kajian al Mudatstsir By Ust Riko
TUGAS YANG SEBENARNYA
Pengajaran Allah pada Muhammad yang pertama yakni mempersiapkan insan menjadi orang yang mau membaca segala sesuatu yang berasal dari Rabbnya. Sehingga timbul kesadaran berpikir yang baru yaitu mengambil keputusan terbesar dalam hidupnya. Selanjutnya surat Muzammil berisi perenungan bersama bagi kita bahwa sesuatu yang besar haruslah diawali dengan sesuatu yang mendasar. Sholat lail merupakan suatu yang mendasar sebagai pijakan kokoh bagi pelaksanaan tugas besar selanjutnya yang oleh Allah SWT difirmankan dalam kelompok awal surat Al Mudatstsir.
“Hai orang yang berkemul (1), Bangunlah (sholatlah), maka beri peringatan (2), Dan Rabbmu, maka agungkanlah (besarkanlah) (3), Dan pakaianmu, maka bersihkanlah (4), Dan perbuatan buruk, maka tinggalkanlah (5), Dan janganlah kamu memberi secara berlebihan (6), Dan untuk (memenuhi perintah) Rabbmu, maka bersabarlah (7) ”