8 min

#MenyorongRembulan | Syair Istighfar Takjil Podcast

    • Espiritualidad

Berangkat dari mengantarkan NKRI menuju reformasi yang merenggut nyawa beberapa aktivis, masyarakat etnis tionghoa, dan lain sebagainya, di kesempatan-kesempatan Cak Nun bersama para karib dan sahabatnya keliling di tengah masyarakat akar rumput untuk menyerukan shalawat dan dzikir.



Trivia :

 Setelah Soeharto secara resmi menyatakan mundur, B.J Habibie yang notabene adalah pangeran kesayangan Soeharto menduduki jabatan Presiden. Dan atas jaminan Soeharto, ABRI saat itu mendukung penuh kepemimpinan B.J. Habibie. Andaikan Soeharto tidak sungguh-sungguh untuk mundur dari jabatan Presiden, saat itu setidaknya ia masih memiliki kesempatan untuk melakukan kudeta dengan cara militer. Kekuatan militer saat itu belum benar-benar dilepaskan oleh Soeharto. Namun, Soeharto sama sekali tidak memanfaatkan kesempatan itu.

Yang terjadi kemudian, Soeharto justru bersedia untuk diadili. Cak Nun, sebagai salah satu tokoh yang terlibat pada pertemuan 19 Mei 1998, secara khusus ditunjuk sebagai “imam” oleh Soeharto. Satu tahun setelah ia mundur dari jabatan Presiden, pada suatu malam Cak Nun diundang ke kediamannya di Cendana. Tidak mudah bagi Cak Nun mengiyakan keinginan Soeharto untuk bertemu. Setidaknya ada lima kali upaya pihak Cendana menghubungi Cak Nun agar mau menemui Soeharto di Cendana. Bahkan, Tommy dan Bambang juga sempat mencari Cak Nun agar mau bertemu Soeharto.

Ustadz Abu Bakar, seorang aktivis PadhangmBulan saat itu menyampaikan kepada Cak Nun bahwa Cak Nun adalah salah satu orang yang masih dipercaya oleh Soeharto, dan masih dianggap objektif. Pertemuan itu berlangsung selama 3 jam, di Cendana. Dalam sebuah ruangan, hanya Cak Nun dan Soeharto saja.

Dalam sebuah pengajian di Brebes, Cak Nun sempat menyatakan bahwa Soeharto harus bersegera meminta maaf kepada Rasulullah Saw di makamnya. Kemudian, harus bersegera mencari momentum untuk meminta maaf kepada rakyat Indonesia. Dan juga menyatakan bersedia untuk diadili. Dengan cara inilah kemudian Soeharto kemudian akan menjalani husnul khatimah.

Selengkapnya, baca di https://www.caknun.com/tag/reformasi/ 

Berangkat dari mengantarkan NKRI menuju reformasi yang merenggut nyawa beberapa aktivis, masyarakat etnis tionghoa, dan lain sebagainya, di kesempatan-kesempatan Cak Nun bersama para karib dan sahabatnya keliling di tengah masyarakat akar rumput untuk menyerukan shalawat dan dzikir.



Trivia :

 Setelah Soeharto secara resmi menyatakan mundur, B.J Habibie yang notabene adalah pangeran kesayangan Soeharto menduduki jabatan Presiden. Dan atas jaminan Soeharto, ABRI saat itu mendukung penuh kepemimpinan B.J. Habibie. Andaikan Soeharto tidak sungguh-sungguh untuk mundur dari jabatan Presiden, saat itu setidaknya ia masih memiliki kesempatan untuk melakukan kudeta dengan cara militer. Kekuatan militer saat itu belum benar-benar dilepaskan oleh Soeharto. Namun, Soeharto sama sekali tidak memanfaatkan kesempatan itu.

Yang terjadi kemudian, Soeharto justru bersedia untuk diadili. Cak Nun, sebagai salah satu tokoh yang terlibat pada pertemuan 19 Mei 1998, secara khusus ditunjuk sebagai “imam” oleh Soeharto. Satu tahun setelah ia mundur dari jabatan Presiden, pada suatu malam Cak Nun diundang ke kediamannya di Cendana. Tidak mudah bagi Cak Nun mengiyakan keinginan Soeharto untuk bertemu. Setidaknya ada lima kali upaya pihak Cendana menghubungi Cak Nun agar mau menemui Soeharto di Cendana. Bahkan, Tommy dan Bambang juga sempat mencari Cak Nun agar mau bertemu Soeharto.

Ustadz Abu Bakar, seorang aktivis PadhangmBulan saat itu menyampaikan kepada Cak Nun bahwa Cak Nun adalah salah satu orang yang masih dipercaya oleh Soeharto, dan masih dianggap objektif. Pertemuan itu berlangsung selama 3 jam, di Cendana. Dalam sebuah ruangan, hanya Cak Nun dan Soeharto saja.

Dalam sebuah pengajian di Brebes, Cak Nun sempat menyatakan bahwa Soeharto harus bersegera meminta maaf kepada Rasulullah Saw di makamnya. Kemudian, harus bersegera mencari momentum untuk meminta maaf kepada rakyat Indonesia. Dan juga menyatakan bersedia untuk diadili. Dengan cara inilah kemudian Soeharto kemudian akan menjalani husnul khatimah.

Selengkapnya, baca di https://www.caknun.com/tag/reformasi/ 

8 min