3 episodes

Hai guys, yuk yang lagi bosan merapat!! Daripada bengong mending mampir ke SENJA PODCAST buat dengerin dari curhatan hati, ilmu, review film, dan banyak lagi.. tunggu apa lagi? Langsung aja di play salah satu episodenya ya. Salam Senja 💛

Senja Podcast Catherine Lesmana

    • Arts

Hai guys, yuk yang lagi bosan merapat!! Daripada bengong mending mampir ke SENJA PODCAST buat dengerin dari curhatan hati, ilmu, review film, dan banyak lagi.. tunggu apa lagi? Langsung aja di play salah satu episodenya ya. Salam Senja 💛

    Ceritaku

    Ceritaku

    / Catherine Lesmana 12 IPA 2 / Halo! Bersyukur banget bisa diberi kesempatan buat menyampaikan kesan dan pesan mengenai pengerjaan USP PPKN, Bahasa Indonesia, dan Sejarah ini. Pada podcast “ceritaku” aku berkata jujur mengenai hal- hal positif yang aku dapati dari pengalaman ini, begitu juga dengan keluhan yang aku hadapi. Semoga podcast ini dapat menghibur dan memberikan informasi yang positif bagi kalian yang mendengarkan ya! Salam manis.

    • 6 min
    A Milestone For Me

    A Milestone For Me

    Sebagai seorang remaja tentu kita akan mengalami banyak tantangan yang nantinya akan berguna untuk membangun kedewasaan di dalam diri kita. Untuk itu, di podcast kali ini aku akan membagikan sedikit “Small Business Journey”, dimana pada saat itu aku mengalami berbagai tantangan yang pada akhirnya membuahkan kesuksesan. Semoga dapat bermanfaat dan menginspirasi yaa, cheer up!! -love @moon.dayss

    • 13 min
    Analisis Seni Pertunjukan “Pagi Bening”

    Analisis Seni Pertunjukan “Pagi Bening”

    Drama satu babak karya Serafin dan Joaquin Alvarez Quintaro yang diterjemahkan Sapardi Djoko Damono ini mengisahkan dua orang tua, Donna Laura dan Don Gonzalo, serta dua orang pembantu mereka, Petra dan Juanito. Kisah berlangsung di suatu taman di Madrid, Spanyol. Donna Laura, wanita tua berumur 70 tahun berjalan menuju bangku taman. Sisa-sisa kecantikan masa muda masih tampak tergurat. Lakunya juga menunjukkan bahwa mentalnya baik pula. Tangannya membawa payung, sementara tangan yang lain menumpu pada Petra, gadis pembantu Laura.

    Beberapa waktu, selalu Donna Laura sempatkan untuk menikmati taman dan duduk di bangku tersebut. Sampai akhirnya datang Don Gonzalo, lelaki tua berumur 70 tahun, bersama dengan Juanito, pemuda pembantunya. Dari lakunya, terlihat perangai Don Gonzalo yang agak congkak dan tampak selalu tak sabaran. Dengan marah-marah olehsebab bangku yang biasa ditempati Don Gonzalo telah dipakai orang lain, berjalanlah Ia menuju bangku yang sejak tadi diduduki oleh Laura. Merasa terganggu dengan celotehan Gonzalo, Donna Laura tersulut pula emosinya.

    Keduanyapun mulai beradu mulut dan saling meneriaki satu sama lain. Hal-hal sepele menjadi begitu diributkan oleh kedua orang yang sudah lanjut usia tersebut, mulai dari merpati-merpati yang –menurut Donna Laura- terganggu oleh kedatangan Gonzalo dan Juanito, salam “Selamat Pagi” Gonzalo yang justru dijawab panjang oleh Laura hingga menimbulkan percik kesebalan yang baru, hingga cerita tentang hewan hasil perburuan Gonzalo yang ditanggapi dingin oleh Laura.

    Suasana ketegangan perlahan reda dengan dimulainya Gonzalo yang memilih untuk membaca buku dengan volume agak keras. Laura yang mendengarkan Gonzalo membaca turut masuk ke dalam sajak-sajak dari buku tersebut. Rupanya Laura hafal tiap kata dari sajak-sajak itu. Keduanyapun mulai membangun percakapan kembali dengan isi dari buku tersebut sebagai topiknya.

    Percakapan mereka kemudian mengarah pada kenangan keduanya akan suatu tempat di Valensia. Di tempat itu bermukim kenangan Gonzalo dengan seorang gadis yang sempat dia sukai. Gonzalo kemudian menceritakan seorang gadis yang sempat dia sukai tersebut. Gadis itu Laura Liorento yang tak lain adalah Donna Laura semasa muda.

    Donna Laura juga memiliki kenangan yang sama miripnya dengan kisah Gonzalo semasa muda. Keduanyapun sadar bahwa di hadapan mereka kini ialah orang yang sempat menjadi bagian dari masa lalu mereka. Orang yang sempat mereka cintai, mungkin hingga kini. Namun keduanya memilih untuk menyimpan kenyataan tersebut dalam pikiran mereka masing-masing. Kenyataan bahwa bangku taman mempertemukan mereka dalam ruang dan waktu yang berbeda.

    Tak ada lagi ketegangan dan emosi dalam tiap percakapan-percakapan mereka. Keduanya mulai mencoba membangun percakapan lebih baik lagi. Membangun ingatan akan kenangan dan kisah cinta mereka masa muda.

    • 9 min

Top Podcasts In Arts

The Author Revolution® Podcast
Carissa Andrews
The Business of Fashion Podcast
The Business of Fashion
The Jimmy Dore Show
Jimmy Dore
Fresh Air
NPR
Olivia Rodrigo Drivers License
Spencer Oko
Science Fiction Book Club: The Three-Body Problem
Lore Party Media