Sabana Rasa Sabana Rasa
-
- Arts
Cerita
-
PESAN SINGKAT - SABANA RASA
Setelah menerima pesan singkat terkutuk itu, aku pergi ke apartemennya. Aku tidak bisa diputuskan secara sepihak seperti ini. Aku harus mendatanginya dan mendamprat perempuan itu. Tidak, tidak, aku tidak sekeji itu. Aku akan berbicara baik-baik dan aku yakin kami akan berbaikan lagi, karena kami saling menyayangi.
-
PERGI - SABANA RASA
Prim tersenyum melihat wanita yang sedang berjalan ke arahnya. Wanita yang mengenakan gaun putih gading memperlihatkan lekuk badannya yang sintal. Bibir mungilnya diusap pemulas bibir berwarna merah. Mengingatkannya saat matahari terbenam. Bibirnya membentuk sebuah lengkungan bulan sabit, memperlihatkan ada ceruk di pipi kirinya.
-
Surat Yang Tak Pernah Sampai (Dee)
Diambil dari buku Filosofi Kopi-2001