The Book Talks Retno Andini

Cerita perjalanan melalui gang sempit, kepengurusan dokumen di kantor pemerintahan, sampai dengan hari terakhir tutupnya Istana Boneka Dufan dapat ditemukan di halaman-halaman buku ini. Kumpulan cerita pendek yang akan membawamu melihat Jakarta dari sudut pandang lain.

Seberapa jauh kamu tahu kalau saat ini kamu sedang melakukan self sabotage? Melalui buku ini, Brianna Wiest menguraikan tentang apa tanda-tanda seseorang sedang melakukan self sabotage dan bagaimana cara menghadapinya untuk menjadi versi terbaik dirimu.

Sebuah novel yang mengambil latar waktu antara 1991-2007 ini mengundang pembacanya untuk ikut masuk ke dalam kisah-kisah getir yang tersusun dengan sedemikian rupa di dalamnya. Tentang keluarga yang kehilangan, sekumpulan sahabat yang merasakan kekosongan di dada, sekelompok orang yang gemar menyiksa dan lancar berkhianat, sejumlah keluarga yang mencari kejelasan makan anaknya, dan tentang cinta yang tak akan luntur.

Cerita fiksi yang terinspirasi dari kisah nyata ini akan membuatmu bertanya-tanya karena ceritanya semakin terasa begitu nyata, dan terus menggerus rasa ingin tahumu bahkan sampai menyelesaikan membaca buku ini.

Tiba Sebelum Berangkat – Eps. Special #DengarSastraBicara

“Lidah hanya untuk menyampaikan kata-kata, sedangkan kebenaran bisa disampaikan dengan banyak cara, dan kebenaran tidak terbatas pada kata-kata.”
Buku ini berisi catatan-catatan seseorang yang sedang dalam masa penyekapan. Melalui kisah yang dituliskannya, mengalir cerita-cerita pengkhianatan, air mata, penyiksaan, dendam, kematian, amarah dan cerita cinta yang muram. Kehidupan di masa lalu sang tokoh utama, menyentil kita untuk ikut belajar berdamai dengan masa lalu.

Keiko, hidup di tengah kota Tokyo yang memiliki banyak sekali ekspektasi terhadapnya. Munculnya stigma negatif tentang dirinya tidak membuatnya berhenti untuk menjalankan hal-hal yang disenangi. Perjalanan hidup Keiko yang menarik dapat ditemukan dari novel bercover kuning ini.

Tak mungkin membuat semua orang senang. Sepanjang perjalanan, kita pasti pernah bertemu dengan orang yang kelewat batas. Sayangnya, seringkali juga kita belum tahu cara menghadapinya. Melalui buku ini, Jeong Moon Jeong menceritakan bagaimana memberikan batasan kepada orang-orang yang tidak mengenal batas.