AKSARA Tiara Fadillah
-
- Arte
setiap apapun yang terjadi, aksara selalu menemani dengan indah ataupun gundah. Pun ketika bahagia, aksara ada meski tanpa diminta, ia menjelma menjadi apa saja agar seluruh dunia tau dan tidak melupa bahwa bahagia dan duka tetap mulai dan berakhir dengan aksara. apa saja, tetap ada aksara.
-
04-Buta Logika
Setelah habis hari-hariku berjalan, aku kira aku akan pulang dengan kebahagiaan. Ternyata aku salah, pedihku menanti diujung ambisi. Dengan rekatan ego, dan hari-hari di ambang luka, aku berusaha tetap tegar berjalan meskipun sebenarnya, aku lunglai. Definisi bahagia kemudian aku telisik satu persatu. Apa yang aku dapat? tidak ada. Bahagiaku, tenggelam dalam diam. Dalam kelam, dalam semayam yang muram. Lagi - lagi aku kalah dengan berbagai macam logika. Jatuh disudahi caramu yang buat kita terlihat baik - baik saja. Aku terekam kenaifan. Salah? tentu. Akulah sebenar - benarnya kebodohan yang sengaja dibuat buta, oleh ketiadaan.
-
03-Februari,2020
Aku pernah hancur dengan sengaja. Kemudian datang padaku, kamu membawa berbagai penawar hingga lukaku, rekat lagi. Berjalan dengan bahagia tanpa cela. Berbagi cerita, dan banyak sekali rasa cinta. Satu persatu perihku, tertutup tawamu. Pelan - pelan tangisku, digantikan candamu. Indah, tanpa gundah. Bahagia, tanpa nestapa. Aku ingin berterima kasih kepada ; apa-apa saja yang telah rela kamu curahkan tanpa memberinya, duka. Setelahnya, setelah hari itu, hari-hariku berjalan dengan penuh suka cita.
-
02-Debar itu, makin tidak biasa
Jiwa yang gelora, dan dihati, bertahta puisi. Diam dalam semadi, mencari arah kembara. Cukuplah saja, dimatamu.. ku temukan indah..
-
01-Debar
Aku menamainya, debar. Memperhatikan segala indahnya. Perkara baru terbit sebagai kagum. Kemudian langkah baru, menamai setiap kagum dari jemari yang kian melenggang bebas. Dengan setiap tanya demi tanya. Kembali, hardiknliar nalarku masih menghamba. Aku, sekali lagi harus dapatkanmu