17 episodes

Hidup.. Kadang tenang, kadang berang. Kadang suka, kadang duka. Namun satu hal yang pasti, semua kejadian pasti mengandung pesan.

Melalui podcast ini, saya hanya sebagai seorang pribadi yang mencoba mencari arti. Semoga bisa menginspirasi, juga membawa senyum dan kehangatan di hati. ✨

Silakan mampir di akun instagram @teruntuksemua.podcast untuk bertukar cerita ❤️

“Teruntuk Semua‪”‬ Alfons Kartawinata

    • Health & Fitness

Hidup.. Kadang tenang, kadang berang. Kadang suka, kadang duka. Namun satu hal yang pasti, semua kejadian pasti mengandung pesan.

Melalui podcast ini, saya hanya sebagai seorang pribadi yang mencoba mencari arti. Semoga bisa menginspirasi, juga membawa senyum dan kehangatan di hati. ✨

Silakan mampir di akun instagram @teruntuksemua.podcast untuk bertukar cerita ❤️

    #6. “Tetap Suarakan Isi Hati & Pikiranmu, Ya!”

    #6. “Tetap Suarakan Isi Hati & Pikiranmu, Ya!”

    Setiap kamu berkata ya terhadap sesuatu, kamu mengatakan tidak untuk hal lainnya. Dan, setiap kamu berkata ya untuk hal yang sebenarnya kamu ingin berkata tidak, kamu sedang mengingkari dirimu. Beranilah untuk menyuarakan Isi Hati dan Pikiranmu. Katakan Ya jika Ya, dan Tidak jika Tidak.

    • 5 min
    #5. “Tetap Sertai Keberatan Dengan Penjelasan, Ya!”

    #5. “Tetap Sertai Keberatan Dengan Penjelasan, Ya!”

    Ketika kita menyampaikan keberatan tanpa disertai penjelasan, bisa jadi yang muncul malah kesalah pahaman. Dengan mengkomunikasikan secara jelas keberatan kita, diikuti apa yang mengganggu kita, lalu perubahan apa yang ingin kita lihat, dan juga hasil yang akan dicapai, niscaya keberatanmu akan lebih mudah dipahami dan membuahkan hasil positif. Selamat mencoba :)

    • 6 min
    #4. “Tetap Mendengar Untuk Mendengarkan, Ya!”

    #4. “Tetap Mendengar Untuk Mendengarkan, Ya!”

    “Mendengar untuk mendengarkan”, menghasilkan pengertian. “Mendengar untuk menanggapi”, hanya akan menghasilkan perdebatan. Seperti pesan mama saya, manusia punya 2 telinga dan 1 mulut, lebih banyaklah mendengarkan dahulu sebelum berbicara.

    • 4 min
    #3. “Tetap Pegang Kendali, Ya!”

    #3. “Tetap Pegang Kendali, Ya!”

    Jangan biarkan sikap “being victimized” berubah menjadi sifat. Kejadian-kejadian di hidup kita, baik maupun buruk, tidak mendefinisikan siapa kita. Hanya sebagai cerminan untuk kita belajar dan memaknai. Rutin lakukan refleksi, introspeksi, tapi jangan lupa apresiasi diri kita sendiri.

    • 7 min
    #2. “Tetap Berkomunikasi Tanpa Asumsi, Ya!”

    #2. “Tetap Berkomunikasi Tanpa Asumsi, Ya!”

    Maksud hati A, ditangkap B. Situasi berjalan diluar dugaan, jauh dari keinginan. Sesepele karena asumsi, relasi dan koneksi menjadi terhenti. Alangkah baik jika kita bisa berkomunikasi dengan jelas dan tanpa asumsi. Konfirmasi kembali, apa betul maksud penyampai pesan seperti yang kita kira.

    • 3 min
    #1. “Tetap Harmonis, Ya!”

    #1. “Tetap Harmonis, Ya!”

    Mempraktekkan sikap dan sifat “compassion” (welas asih) dalam berinteraksi dengan sesama, akan membantu kita lebih menghargai, mau memahami, dan tidak menghakimi. Ketika semua sepakat berwelas asih, harmoni tentu lebih mudah terjadi.

    • 6 min

Top Podcasts In Health & Fitness

Huberman Lab
Scicomm Media
The Mindset Mentor
Rob Dial
رواق / Ravaq
Farzin Ranjbar
Beyond the Mat
Dear Media, Bryony Deery
Give Me Strength with Alice Liveing
Alice Liveing
Girl Just Heal
Neimoya Basden