Podcast Tiga Aksara Tiga Aksara

Kembali dengan sepenggal kisah cintaku yang penuh liku. Tentang sebuah nama yang sempat hadir mengisi kalbu, tentang seseorang yang sempat memberikan warna indah dalam kehidupan. Sepenggal kisah ini, adalah curahan masalalu yang kini kembali tersirat didalam hati dan memaksa untuk kembali dicintai. Jujur saja, saat kamu memilih pergi, ada kecewa teramat besar yang kurasakan. Ada hati yang bukan lagi retak, namun sudah hancur berserakan dimana mana. Air mataku meronta ingin keluar, padahal sudah kucoba untuk menahan. Apalah daya, diriku yang dulu saat kau tinggalkan, adalah aku yang lemah dalam segala hal.
Dan sekarang, kau ingin kembali? Kembali masuk kedalam hati yang dulu pernah kau lukai? Kembali pada masalalu kita yang penuh canda dan tawa? Rasanya tak mungkin. Aku yang sekarang telah menjadi "kita" bersama org lain. Dan lagi, kata dan rasa yang menyatukan aku dengannya. Banyak hal baru yang aku rasakan saat bersamamu selama lebih dari 3 tahun yang lalu. Kau tau hal baru itu? Ahh... Biarlah aku, dia, dan Tuhan yang tau. Yang pasti, aku tengah berbahagia dengannya.
Terima kasih atas segala luka dan air mata yang kau beri. Terima kasih telah memberiku banyak pelajaran berarti saat kau pergi. Aku dan kamu, adalah "kita" yang PERNAH disatukan oleh sebuah kata dan rasa.

Aku dan Kamu, dulu kita adalah satu. Sebelum sebuah kata yang membuatnya kelabu. Aku dan kamu, dulu pernah menjadi "kita". Dan akhirnya berubah karena sebuah kata. Diteras rumahmu, bersama kita nikmati hujan dihari Sabtu, juga ditemani segelas susu buatan mamamu. Tapi itu dulu, sebelum ikatan "kita" pernah ada antara aku dan kamu. Dan ya, lihatlah sekarang aku tanpamu. Sendiri melewati hari hari hampaku. Proses pembiasaan diri agar tak terus menerus menyiksa hati. Aku sudah ikhlas, tapi kenangan bersamamu selalu membekas. Sebenarnya, terkadang aku rindu. Perihal masalalu yang dulu aku dan kamu lalui bersama.
Kata pernah menyatukan kita, kata jugalah yang memisahkan kita. Dan "kita" sekarang, hanyalah sebuah aksara yang tak pernah aku lupa.