Belakang Panggung Belakang Panggung
-
- Kunst
Lahir di tengah pandemi lewat kerinduan yang dirasakan oleh beberapa nona muda, Belakang Panggung adalah ruang personal untuk singgah, bercerita, tumbuh bersama dan istirahat dari hiruk-pikuk kesibukan yang membuat suntuk. Demikian tanpa ekspektasi, kelak apapun yang terjadi nanti, semoga panggung ini langgeng dan bersahaja.
-
surat untuk kekasihku - merangkum duaribuduapuluh
satyavath merangkumduaribuduapuluh dengan menyusuri malioboro sambil menggenggam es teh. ia genggam erat-erat plastik yang ada di tangannya
seperti tidak boleh ada yang merebutnya
sebagaimana ia simpan perasaannya rapat-rapat untuk seseorang.
sudah lama ia ingin menyapanya tapi nyali tak jua muncul. sudah lama ia mendengar keluh kesahnya, tapi hanya hening yang bisa ia berikan.
hingga pada saat itu, ditemani irama keroncong kemayoran ia menulis
"Surat Untuk Kekasihku"
Selamat menikmati
—
musik latar
katsu hoshi - ushirometachi
katsu hoshi - yokan
katsu hoshi - kokoro no tabi -
rumah - merangkum duaribuduapuluh
masih dalam rangka merangkumduaribuduapuluh, kali ini Karisa menemukan potongan-potongan dirinya yang lain yang ia rangkum dalam puisi berjudul "rumah"
selamat menikmati🌹 -
pandora - merangkum duaribuduapuluh
merangkum setahun kebelakang dari lima sisi belakang panggung. inilah cerita pertama. kepada teman-teman yang sedang dalam kondisi mental tidak stabil, mohon berhati-hati saat mendengarkan. ---menjadi yang pertama tak melulu istimewa. terkadang malah penuh dengan kecewa. sebagai yang pertama, ia bertugas untuk membasuh punggung orang lain beserta derita yang dibawanya. sebagai yang pertama, ia menjadi dekap yang paling erat untuk sesamanya. hingga ia lupa telah menjerat leher sendiri.
pandora ditulis dan dibacakan oleh fildzi nurhayati. -
Lakon Tumirah (Sang Muncikari) - Babak 3 Bagian 2 (Tamat)
"Bahaya terbesar ternyata cinta! Dengan cinta, orang kehilangan dendam dan adu domba kita bisa gagal!"
Begitulah gerutu para ninja yang bertahun-tahun mempelajari taktik teror masyarakat, kini pentungannya tidak berguna karena cinta.
Hati Tumirah nelangsa melihat Sukab tidak bernyawa. Belum sembuh luka hatinya melihat anak-anaknya diperkosa, sekarang ia harus kehilangan pujaan hatinya.
"Dunia ini cengeng!"
"Dunia ini sentimental!"
Barangkali, air mata memang perlu untuk membasuh segala teror kebencian.
Demikian lakon Tumirah kami persembahkan untuk Puan dan Tuan sekalian. Babak 3.2 merupakan akhir cerita dari Lakon Tumirah, dengan ini kami ucapkan terima kasih banyak yang sebesar-besarnya kepada Puan dan Tuan yang selalu sudi mendengarkan. Sampai jumpa!
Credit:
Tembang Sekar Macapat Megatruh Pamit Laras Pelog Pathet Barang
Dening: Danudirdja Kusumandaja
Backsound:
Kemesraan - https://www.youtube.com/watch?v=Vq7fOpSkunU
Selamat Malam - https://youtu.be/Yy981R6xi4A
Tremendo Cha-Cha-D AMariilo - https://www.youtube.com/watch?v=VgXnCFjd2oI&feature=youtu.be
SFX:
https://www.zapsplat.com/music/african-bush-ambience-by-a-river-single-birds-calling-in-the-foreground-more-birds-twittering-in-the-distance-2/
https://www.zapsplat.com/music/countryside-ambience-different-birds-chirping-and-calling/
https://www.zapsplat.com/music/2-x-swords-hit-impact-1/
https://www.zapsplat.com/music/2-x-swords-hit-and-scrape-3/
https://www.zapsplat.com/music/2-x-swords-hit-and-scrape-2/
https://freesound.org/people/32cheeseman32/sounds/180822/
https://www.zapsplat.com/music/a-quiet-tropical-night-atmo-with-crickets-2/ -
Lakon Tumirah (Sang Muncikari) - Babak 3 Bagian 1
"Ninja itu bergerak seperti trenggiling. Selalu bergerak, berkutat ke sana ke mari, tapi tidak
pernah bisa berdiri seperti manusia."
--
Malam itu warga dihebohkan dengan seonggok daging yang dibungkus dengan
kain hitam. Warga merapal berbagai tudingan dan sumpah serapah pada
onggok daging yang mereka sebut dengan "ninja". Pengadilan rakyat dibentuk saat itu juga lengkap dengan hakim dan jaksa.
Usai dijatuhi hukuman, ninja itu dibiarkan menggantung pada sebuah tiang. Ia menggeliat, ingin meronta tapi
tak berdaya hingga Tumirah menghampirinya.
--
Bersambung..
backsound&sfx;
https://freesound.org/people/brian1967/sounds/400386/
https://www.zapsplat.com/music/a-quiet-tropical-night-atmo-with-crickets-2/
https://freesound.org/people/Yolande180138/sounds/445694/
https://www.zapsplat.com/music/angry-crowd-20-people-shouting-protesting/
https://freesound.org/people/tyops/sounds/440897/
https://freesound.org/people/PSOVOD/sounds/415186/
backsound suara kentongan: https://www.youtube.com/watch?v=3agl8MT8IsI&feature=share -
Lakon Tumirah (Sang Muncikari) - Babak 2
Peristiwa semalam merenggut harapan Tumirah dan anak-anaknya. Rumah bordil itu tidak buka malam ini, hanya menyisakan Tumirah yang duduk di bawah temaram lampu. Beruntung sang pujaan hati; Sukab, datang menghampiri. Apakah Sukab berhasil menepis duka Tumirah atau justru sebaliknya?
—
Sebagai pendukung suasana dalam rekaman ini, kami menggukanan karya musisi adiluhung Indonesia yaitu : Dara Puspita - Marilah Kemari (https://youtu.be/krHO6d-rXcM); Niem Lesmana - Menanti di Bawah Pohon Kambodja (https://youtu.be/zm7Rf8H0yqY); dan Original Soundtrack spesial yang diracik khusus untuk Babak 2 Tumirah oleh Eko Setyowati.
Kami juga menggunakan beberapa efek suara yaitu: https://youtu.be/Ktxf6ONhgj8 ; https://youtu.be/spR-MuqAEVs ; https://youtu.be/rcL27IrfjME.