Nara Aksara firman ferdiansyah
-
- Kunst
Suara Tanpa Raga.
Menyuarakan Rasa tanpa Ragu.
-
Batas Vegetasi
Waktu seakan menjadi bagian penting dalam proses memperbaiki diri. Semakin jauh dirimu pergi, semakin terlihat batas-batas vegetasi antara rasa sakit dan keinginan untuk bangkit.
-
Muara Ekspektasi
Sering kali kita menganggap semua rencana matang adalah keyakinan yang akan membuat kita bahagia, hayalan itu melambung tinggi bersamaan dengan peristiwa yang membuat kita terlena. Padahal semesta punya cara tersendiri untuk merealisasikan atau tidaknya mimpi-mimpi kita. Satu hal yang sering di lupakan adalah mimpi tidak selamanya indah. Buruk, adalah juga bagian dari mimpi.
-
Memulai Kembali
Ketidakpastian akan selalu ada pada setiap relung sukma seorang manusia, keragu-raguan adalah bayangan yang selalu mengikuti kita dan oleh karenanya ini semua perihal bagaimana kita bersikap sebagaimana mestinya. menjadi bagian dari Dimensi, atau menjadi bayangan yang hanya mengikuti arus dari belakang. Berdikari, Memulai Kembali.
-
Ku(man)isme (Perkenalan)
Mungkin Kusut dalam segala hal adalah hal yang wajib kamu lewati, karena kalau gak gitu kamu gak akan jadi lebih baik seperti kamu yang sekarang ini.
-
Menyekat Debat (Monolog Puisi)
Sebuah Persembahan berbalut do'a yang mendalam, teruntuk kita dan Dunia yang sedang tidak baik-baik saja. Meredakan segala perdebatan, ketakutan dan segalanya yang membuat imunitas dan metabolisme tubuh melemah hingga pada titik yang tak bisa hanya tertahan dalam perasaan. Bumi, Lekas pulih.
-
Ramadhan dalam Renungan (Monolog Puisi)
Untuk hari-hari yang akan dan sudah terlewatkan pada kondisi kita yang terpaksa terasingkan. Lekas membaik Bumi.