40 Folgen

Roman Benang Merah adalah serial podcast berbentuk monolog oleh Ndit Naratama, yang berkisah tentang rumitnya drama berlatar sejarah abad 16.

Diawali oleh kedatangan Francisco Serrao ke kepulauan Maluku pada tahun 1512, di mana akhirnya ia memutuskan untuk tinggal di sana selamanya.

Konten podcast ini bukan berbasis keilmuan, karena itu akan banyak sekali pengembangan adegan yang dibangun secara fiktif, meski garis besar ceritanya tetap berlatarkan sejarah.

Roman Benang Merah Roman Benang Merah

    • Geschichte

Roman Benang Merah adalah serial podcast berbentuk monolog oleh Ndit Naratama, yang berkisah tentang rumitnya drama berlatar sejarah abad 16.

Diawali oleh kedatangan Francisco Serrao ke kepulauan Maluku pada tahun 1512, di mana akhirnya ia memutuskan untuk tinggal di sana selamanya.

Konten podcast ini bukan berbasis keilmuan, karena itu akan banyak sekali pengembangan adegan yang dibangun secara fiktif, meski garis besar ceritanya tetap berlatarkan sejarah.

    Episode 40: “Primaleon”

    Episode 40: “Primaleon”

    “Geni Dadi Sucining Jagat” itulah yang tertera pada wayang gunungan Kalijaga, yang berarti “Api menjadi penyuci dunia”, bersandingan dengan angka “1251” yang jika dibalik adalah tahun 1521 yang dinantikan Francisco Serrao.

    Francisco Serrao belum sepenuhnya mengerti maknanya, yang pasti satu per satu berita besar mulai terdengar, dari rencana Portugis yang ingin melakukan perburuan terakhir terhadap Mahmud Syah, akhir dari sepak terjang Tome Pires di Tiongkok, kegelapan yang menyelimuti Ferdinand Magellan di Cebu, serta keadaan isteri dan anak Serrao sendiri di Pulau Timor.

    • 34 Min.
    Episode 39: "Mereka Yang Tengah Menanti"

    Episode 39: "Mereka Yang Tengah Menanti"

    Bercak hitam muncul pada wayang gunungan milik Francisco Serrao, seakan memberi tanda tentang gugurnya Pati Unus dalam pertempuran Malaka.

    Wayang gunungan itu adalah buatan Kalijaga, yang dulu dirampas pasukan Majapahit lalu dihadiahkan pada Tome Pires, yang kemudian menyerahkannya pada Serrao sebagai kenang-kenangan sebelum Pires meninggalkan Nusantara. Ia percaya, kalau gunungan itu juga memiliki peringatan tentang tahun 1521.

    Tak lama, bercak hitam pada wayang tersebut akan bertambah saat terjadi hal besar di Tanah Pasundan.

    • 28 Min.
    Episode 38: “1521”

    Episode 38: “1521”

    Tahun 1521, waktu yang selama ini dinanti-nanti Francisco Serrao telah tiba, pastilah ada hal besar yang akan ia saksikan.

    Selagi pencarian terhadap Permasiuri Nukila masih berlanjut, selagi Ferdinand Magellan tenggelam dalam politik di Cebu (Filipina), di Malaka telah hadir armada perang raksasa milik Demak, dipimpin sendiri oleh Pati Unus, siap menghancurkan Portugis dan merebut Malaka bagi peta kuasa Jawa.

    • 31 Min.
    Episode 37: “Pulau Para Pencuri”

    Episode 37: “Pulau Para Pencuri”

    Ferdinand Magellan dan armada Spanyol telah bebas dari kuasa Samudera Pasifik, dan menemukan perairan yang terdapat banyak pulau di sana sini, maka dari satu daratan ke daratan lain, ia pun berusaha keras menemukan hilal dari Kepulauan Rempah.

    Sementara di Maluku, meski dengan keadaan dalam tahanan rumah, Permaisuri Nukila yang cerdik tak hentinya memberi kejutan pada Francisco Serrao.

    • 29 Min.
    Episode 36: “Moluku Kie Raha”

    Episode 36: “Moluku Kie Raha”

    Episode ini terfokus pada pertemuan antara Francisco Serrao yang kini telah menjadi panglima Ternate, dengan rival utamanya, Al Mansur sang Sultan Tidore yang tengah membangun koloni di Papua.

    Di kesempatan ini pula, kita akan dibawa menyusuri waktu, ke zaman di mana konfederasi 4 negara Maluku pertama kali terbentuk, dengan nama “Moluku Kie Raha”.

    • 27 Min.
    Episode 35: “Malam Penuh Pilu”

    Episode 35: “Malam Penuh Pilu”

    Episode ini akan menutup intermezzo panjang di Mexico, lalu dilanjutkan dengan kelanjutan nasib armada Ferdinand Magellan yang kini telah mulai mengarungi Samudera Pasifik.

    Sementara di Maluku, setelah melakukan kebijakan kontroversial dengan menjadikan Permaisuri Nukila tahanan rumah, Francisco Serrao belum selesai dengan agenda panjangnya, yang kali ini mengarah pada musuh bebuyutannya, Sultan Al Mansur sang penguasa Tidore.

    • 26 Min.

Top‑Podcasts in Geschichte

Geschichten aus der Geschichte
Richard Hemmer und Daniel Meßner
Was bisher geschah - Geschichtspodcast
Wondery
Alles Verschwörung? - WELT History
WELT
Aha! History – Zehn Minuten Geschichte
WELT
Österreich - die ganze Geschichte
ORF III
ZEIT Geschichte. Wie war das noch mal?
ZEIT ONLINE