Maafkan Diamku, Tuan Dialog Kita
-
- Kunst
Sering kali aku hanya terdiam, dengan niat meredam. Sungguh niatku hanya meredam. Bukan menghilang.
Maaf, Tuan.
Jika aku membuatmu geram.
Sering kali aku hanya terdiam, dengan niat meredam. Sungguh niatku hanya meredam. Bukan menghilang.
Maaf, Tuan.
Jika aku membuatmu geram.