10 Folgen

Santuy, Dengerin Sambil Rebahan!!!

AFROZI Podcast ini berisi tentang segala hal berkaitan dengan Studi Islam, atau apapun yang ingin dibicarakan.
Bukan menggurui, sekedar share atau berbagi informasi.

Happy Listening! Support this podcast: https://podcasters.spotify.com/pod/show/afrozi/support

AFRODCAST AF Rozi

    • Religion und Spiritualität

Santuy, Dengerin Sambil Rebahan!!!

AFROZI Podcast ini berisi tentang segala hal berkaitan dengan Studi Islam, atau apapun yang ingin dibicarakan.
Bukan menggurui, sekedar share atau berbagi informasi.

Happy Listening! Support this podcast: https://podcasters.spotify.com/pod/show/afrozi/support

    Ulama-ulama yang Memilih Jomblo

    Ulama-ulama yang Memilih Jomblo

    Ilmu pengetahuan lah yang membuat mereka mengambil jalan hidup yang terjal dilandasi dengan kekuatan jiwa yang teguh dan istiqamah dalam menggapai ridha Ilahi melalui perantara ilmu.

    Melalui risalah kecil yang berjudul Al Ulama Al Uzzab Alladhina Atsarul Ilma A’la Zawaj”, penulis membawa pembaca sekalian mengarungi kisah-kisah para ulama, mufasir, mufti dan cendekiawan lainnya tentang usaha dan jerih payah mereka dalam mencari ilmu sampai pada tahap ‘mendahulukan ilmu dari pada menikah’ dan memilih membujang hingga akhir hayatnya.

    Imam Al-Ghazali, Az-Zamakhsyari, Al-Khawarizmi, Ibnul Qayyim al-Jauzi merupakan beberapa tokoh ulama terdahulu yang memilih hidup menjomblo.

    ---

    Support this podcast: https://podcasters.spotify.com/pod/show/afrozi/support

    • 14 Min.
    Shalawat Anak Paling Merdu

    Shalawat Anak Paling Merdu

    Episode kali ini, Afrodcast hanya mengkompilasikan suara anak paling merdu ketika bershalawat. Mudah-mudahan suka dan terhibur. Shallu 'ala an-Nabi Muhammad!!

    ---

    Support this podcast: https://podcasters.spotify.com/pod/show/afrozi/support

    • 5 Min.
    Puisi al-Hallaj, seindah ini?

    Puisi al-Hallaj, seindah ini?

    Puisi al-Hallaj tentang kecintaan kepada Allah yang begitu dalam dan indah. Pesannya dalam puisi begitu kuat. Bahkan bagi yang tidak menguasai bahasanya sekalipun, ia tetap akan hanyut dalam tiap katanya.

    ---

    Support this podcast: https://podcasters.spotify.com/pod/show/afrozi/support

    • 2 Min.
    Keutamaan dan Amalan di Bulan Rajab, Marhaban Yaa Syahrur Rajab!!

    Keutamaan dan Amalan di Bulan Rajab, Marhaban Yaa Syahrur Rajab!!

    Ketika memasuki bulan Rajab, ada doa khusus yang biasa diucapkan oleh umat Islam. Yaitu, Allaahumma baariklanaa fii Rajaba wa Sya’baana Wa Ballighnaa Ramadhana. Yang artinya: “Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban ini, dan sampaikanlah umur kami bertemu Ramadhan.”

    Salah satu keutamaan bulan Rajab adalah pahala yang akan diberikan untuk orang yang melakukan puasa di bulan ini.

    Amalan-amalan yang bisa dilakukan ketika memasuki bulan Rajab, di antaranya:

    Pertama: Rasulullah SAW bersabda: “Bulan Rajab adalah bulan permohonan pengampunan bagi ummatku, maka hendaknya mereka memperbanyak istighfar di dalamnya.” Yakni:

    Astaghfirullâha Wa Atuubu Ilaihi

    “Aku mohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya”

    Kedua: Dalam suatu riwayat disebutkan, “Bagi yang tidak mampu berpuasa agar memperoleh pahala puasa di bulan Rajab, maka hendaknya setiap hari ia membaca tasbih berikut 100 kali:

    Subhanal Ilâhil Jalîl, Subhâna Man Lâ Yanbaghit Tasbîhu Illâ Lahu, Subhânal A’azzil Akram, Subhâna Man Labisal ‘Izzi Wa Huwa Lahu Ahlun.

    “Mahasuci Tuhan Yang Maha Agung, Mahasuci yang tak layak bertasbih kecuali kepada-Nya, Mahasuci Yang Maha Agung dan Maha Mulia, Mahasuci Yang Menyandang keagungan dan hanya Dia yang layak memilikinya.”

    Ketiga: Membaca: Yâ Dzal Jalâli Wal-Ikrâm, Yâ Dzan Na’mâi Wal-Jûd, Yâ Dzal Manni Wath-Thawl, Harrim Syaibatî `Alan Nâri.

    “Wahai Yang Maha Agung dan Maha Mulia, wahai Pemilik kenikmatan dan kedermawanan, wahai Pemilik anugerah dan karunia, selamatkan putihnya rambutku dari api neraka.”

    Keempat: Rasululah saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca di bulan Rajab Istighfar berikut sebanyak 100 kali dan mengakhirnya dengan bersedekah, Allah akan mengakhirinya dengan rahmat dan maghfirah. Barangsiapa yang membacanya 400 kali, Allah memcatat baginya pahala 100 syuhada’:

    Astaghfirullâha Lâilaha Illa Huwa Wahdahu Lâ Syarîkalah, Wa Atûbu Ilaihi.
    “Aku memohon ampun kepada Allah, tiada Tuhan kecuali Dia Yang Maha Esa, Yang tiada sekutu bagi-Nya, aku bertaubat kepada-Nya.”

    Kelima: Membaca Lailâha illallâh (1000 kali). Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang membaca di bulan Rajab Lâilâha illallâh sebanyak seribu kali , Allah mencatat baginya seratus ribu kebaikan dan membangunkan baginya seratus kota di surga.”

    Keenam: Membaca Astaghfirullâh Wa Atûbu Ilaihi, pagi dan sore sebanyak (70 kali) dan diakhiri dengan membaca doa:

    Allâhummaghfirlî Wa Tub `Alayya
    “Ya Allah, ampuni aku dan bukakan pintu taubat bagiku.”

    Dalam suatu hadis dikatakan,  “Barangsiapa yang membaca Istighfar pagi dan sore sebanyak 70 kali dan kemudian diakhiri dengan doa tersebut dengan mengangkat tangannya, jika ia mati di bulan Rajab matinya diridhai oleh Allah dan tidak disentuh oleh api neraka karena berkah bulan Rajab.”

    Ketujuh: Membaca Istighfar berikut sebanyak seribu kali agar diampuni dosanya oleh Allah:

    Astaghfirullâha Dzal Jalâli Wal-Ikrâm Min Jamî`Idz Dzunûbi Wal-Âtsâm
    “Aku mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung dan Maha Mulia dari semua dosa dan kesalahan.”

    Kedelapan: membaca Surat Al-Ikhlash sebelas ribu kali atau seribu kali atau seratus kali.
    Dalam suatu riwayat dikatakan, “Barangsiapa yang membaca Surat Al-Ikhlash seratus kali pada hari Jum’at bulan Rajab, ia akan memperoleh cahaya yang mengantarkan ke surga.”

    Kesembilan: Dalam suatu hadist disebutkan, “Barangsiapa yang berpuasa sehari di bulan Rajab, dan melakukan shalat sunnah empat rakaat (2 kali salam). Rakaat pertama setelah Fatihah membaca ayat Kursi seratus kali, dan rakaat kedua setelah Fatihah membaca Surat Al-Ikhlash dua ratus kali, maka saat matinya ia akan menyaksikan tempatnya di surga atau diperlihatkan kepadanya.”

    Kesepuluh: Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang melakukan shalat sunnah empat rakaat (2 kali salam) pada hari Jum’at di bulan Rajab antara shalat Zuhur dan Ashar; setiap rakaat setelah Fatihah membaca ayat Ku

    • 16 Min.
    Hari Valentine ala Islam

    Hari Valentine ala Islam

    Dari pada ribut-ribut bahas keharaman hari Valentine dengan dalil tasyabbuh (menyerupai kaum lain) mending kita bahas dengan sisi lain yang lebih positif. Dulu, tercatat pada abad ke-19, awalnya tradisi penulisan tanda pernyataan cinta memproduksi kartu ucapan massal. Kartu ucapan ini berbentuk hati dan gambar Cupido bersayap.

    Kemudian pada pertengahan abad ke-20, di Amerika Serikat, tradisi yang awalnya hanya bertukar tanda pernyataan cinta dengan kartu ucapan tersebut bergeser menjadi lebih luas lagi. Tidak hanya kartu, hadiah yang menjadi simbol kecintaannya ini bertambah, mulai dari bunga mawar hingga coklat.

    Industri lain seperti berlian juga tidak mau kalah memanfaatkan moment tersebut. Sekitar tahun 1980, industry berlian gencar mempromosikan berliannya sebagai ucapan Hari Valentine.

    Di Indonesia, Hari Valentine justru seringkali disalahartikan. Tidak hanya saling memberi ucapan dan bertukar hadiah saja. Namun juga kencan bahkan ada yang dijadikan moment untuk berbuat mesum yang berdalih mengungkapkan kasih sayang. Jika pasangan tersebut belum sah menjadi mahramnya, tentu hal tersebut justru merugikan salah satu pihak.

    Dimana letak rasa kasih sayangnya?

    Dari situlah awalnya hari Valentine dimaknai secara teologis bahwa itu berasal dari tradisi non-Muslim. Bahkan seringkali dihubungkan dengan dalil tasyabbuh.

    Jika dilihat dari substansinya, hari Valentine ini dapat kita analogikan sebagai kemasannya. Jika mengekspresikan Hari Valentine ini dengan cara yang baik, tidak melanggar syar’I, mungkin sah-sah saja.

    Secara historis Islam juga sudah punya Hari Valentine, yang sama-sama mencerminkan rasa kasih sayang yaitu hari Pembebasan Kota Suci Mekkah. Peristiwa ini terjadi sekitar tahun 630 M atau tepatnya pada tanggal 10 Ramadan 8 H. Ketika Nabi Muhammad beserta rombongan 10.000 pasukan bergerak dari Madinah menuju Mekkah.

    Jika melihat pasukan sebesar itu, menguasai Mekkah secara keseluruhan mungkin bukanlah hal yang sulit. Namun menariknya, peristiwa ini terjadi tanpa pertumpahan darah sedikitpun.

    Nabi dengan rasa kasih sayangnya justru mengampuni orang-orang yang dulu membuatnya terusir dari Tanah Airnya.  Segala macam bentuk keburukan dan kekerasan yang dilontarkan kepada Nabi justru dibalas dengan rasa cinta dan kasih sayang.

    Tidak hanya peristiwa itu saja, di bulan Muharram sering kita jumpai tradisi santunan anak yatim dan fakir miskin. Hal ini merupakan salah satu dari 10 sunah bulan Muharram. Tradisi ini sekaligus juga mencerminkan kepedulian dan rasa kasih sayang umat Islam kepada sesamanya yang kurang beruntung.

    Meskipun demikian, sebenarnya ajaran kasih sayang ini tidak terbatas di bulan-bulan tertentu saja. Melainkan juga harus dilakukan secara continue (terus menerus).

    Islam mengajarkan kita untuk saling mengasihi dan saling menolong antar sesama manusia tanpa harus menunggu adanya moment tertentu. Menyayangi yang lebih muda dan menghormati yang lebih tua. Lalu bagaimana menyikapi hari Valentine tersebut?

    Tidak elok rasanya jika kita mengutuk orang lain yang merayakan hari Valentine. Mengutuk bukanlah solusi yang tepat bahkan cenderung sia-sia yang hanya akan menjauhkan antara diri kita dan orang lain.


    ---

    Support this podcast: https://podcasters.spotify.com/pod/show/afrozi/support

    • 13 Min.
    Ulama Perempuan Nusantara; Fatimah binti Abdul Wahab Bugis

    Ulama Perempuan Nusantara; Fatimah binti Abdul Wahab Bugis

    Fatimah binti Abdul Wahab Bugis merupakan seorang ulama perempuan Nusantara yang menulis kitab Parukunan Melayu. Kitab Parukunan ini ditulis menggunakan Aksara Jawi (Tulisan Pegon berbahasa Melayu). Syeikhah Fatimah merupakan ulama yang ahli dalam berbagai bidang keagamaan meliputi tauhid, fiqh, hadis, maupun tasawuf.

    ---

    Support this podcast: https://podcasters.spotify.com/pod/show/afrozi/support

    • 11 Min.

Top‑Podcasts in Religion und Spiritualität

Unter Pfarrerstöchtern
ZEIT ONLINE
still.leben – der Podcast für christliche Meditation
ERF Medien Schweiz / netzkloster
Johannes Hartl über die Philosophie des wahren Lebens
Dr. Johannes Hartl
Les gos de Jésus
camille aubenas
Ausgeglaubt: ein RefLab-Podcast
Manuel Schmid & Stephan Jütte
The Way Out Is In
Plum Village