43 min

Kisah Elia: Hubungan Penyembahan dan kesehatan otak Frontal Lobe Perspektif Alkitab

    • Religion & Spirituality

Tuhan memberikan kepada kita kesanggupan untuk membuat keputusan sendiri. Manusia diciptakan memiliki kuasa memilih. Tuhan tidak memilihkan untuk kita, kitalah yang harus memilih. Dan setiap saat kita membuat pilihan:

untuk makan apel itu atau menolak godaan si ular, bangun atau tetap tinggal ditempat tidur; makan sayuran atau makanan berlemak; menonton atau tidak menonton yang jahat;

olah raga atau duduk-duduk saja diatas sofa; menjadi bengis atau baik hati; marah atau tidak;

mencintai atau membenci; mengampuni atau menyimpan dendam;

menggunakan waktu dengan bijaksana atau hanya mengobrol;

memikirkan diri sendiri atau memikirkan sesama;

membuat rencana sendiri atau membiarkan orang lain membuat rencana bagi kita; berdoa atau tidak berdoa.

Baca alkitab atau baca Koran, pergi ke gereja atau ke café, pelihara sabat atau minggu..dll

Semua ini adalah pilihan-pilihan kita. Pilihan-pilihan tersebut, diulang dan diulang lagi, menjadi kebiasaan kebiasaan yang baik atau yang buruk.

Kita membentuk karakter kita dengan pilihan-pilihan yang kita buat. Jadi Kita adalah arsitek dari hidup kita lewat pilihan-pilihan yang kita dibuat tadi.

Pilihan-pilihan kita mempengaruhi kesehatan kita. Pilihan-pilihan kita adalah persoalan hidup atau mati.

Pilihlah untuk hidup, pilihlah untuk menjadi sehat, pilihlah untuk menjadi positif, pilihlah untuk mencintai, pilihlah untuk menurut perintah Tuhan, pilihlah untuk beribada keapada Tuhan.

Pilihlah hidup kekal. Seperti apa kita dimasa depan tergantung pilihan kita hari ini.

Frontal lobe kita adalah kita yang sesungguhnya! Itulah tempat dimana kita memilih Ya atau Tidak, baik atau buruk, benar atau salah.

Raja Ahab selama 22 tahun menjadi raja telah membuat pilihan, dia memilih beribadat kepada Baal. Maka ruang tahta doanya, frontal lobenya menjadi rusak, karena selama bertahun-tahun pikiranya dibiasakan dengan perilaku amoral dan kejahatan.

Maka teguran yang baikpun dia abaikan, karena bertentangan dengan frontal lobenya..

Kerusakan pada Frontal lobe, bukan saja disebabkan kecelakaan, tetapi juga bacaan, tontonan, apa yang kita pikirkan. Intinya frontal lobe kita bisa rusak, tergantung dia dikasi makan apa setiap hari.

Jadi penyebab Ahab dan bangsa Israel murtad karena frontal lobe mereka sudah rusak. Dirusak oleh Ahab dan Izebel.

Mereka menawarkan ide penyembahan Baal terhadap bangsa itu. Mereka diperkenalkan kepada Tuhan yang psikopat. Mereka diajar kebebasan moral. Tidak perlu aturan, hidup suka-suka. Seks bebas oke, dll.

Itu sebabnya didahi mereka tidak terdapat meterai Tuhan. Tabiat Tuhan. Mereka memakai meterai setan. Yang mereka terima dengan tangan mereka.

Apakah frontal lobe kita sehat atau tidak tergantung siapa yang kita puji dan sembah. Tergantung bagaimana kita memuji dan menyembah Tuhan.

Jika persoalan Israel sepanjang sejarah adalah masalah penyembahan. Maka masalah yang sama juga akan menjadi masalah manusia sepanjang zaman.

Dan itulah masalah terakhir yang dihadapkan kepada manusia menjelang kedatangan Kedua. Siapa yang akan kita sembah. Meterai siapa yang akan kita terima..

Perang terakhir yang akan kita hadapi menjelang akhir sejarah dunia adalah perang pikiran. Perang frontal lobe.

Tuhan memberikan kepada kita kesanggupan untuk membuat keputusan sendiri. Manusia diciptakan memiliki kuasa memilih. Tuhan tidak memilihkan untuk kita, kitalah yang harus memilih. Dan setiap saat kita membuat pilihan:

untuk makan apel itu atau menolak godaan si ular, bangun atau tetap tinggal ditempat tidur; makan sayuran atau makanan berlemak; menonton atau tidak menonton yang jahat;

olah raga atau duduk-duduk saja diatas sofa; menjadi bengis atau baik hati; marah atau tidak;

mencintai atau membenci; mengampuni atau menyimpan dendam;

menggunakan waktu dengan bijaksana atau hanya mengobrol;

memikirkan diri sendiri atau memikirkan sesama;

membuat rencana sendiri atau membiarkan orang lain membuat rencana bagi kita; berdoa atau tidak berdoa.

Baca alkitab atau baca Koran, pergi ke gereja atau ke café, pelihara sabat atau minggu..dll

Semua ini adalah pilihan-pilihan kita. Pilihan-pilihan tersebut, diulang dan diulang lagi, menjadi kebiasaan kebiasaan yang baik atau yang buruk.

Kita membentuk karakter kita dengan pilihan-pilihan yang kita buat. Jadi Kita adalah arsitek dari hidup kita lewat pilihan-pilihan yang kita dibuat tadi.

Pilihan-pilihan kita mempengaruhi kesehatan kita. Pilihan-pilihan kita adalah persoalan hidup atau mati.

Pilihlah untuk hidup, pilihlah untuk menjadi sehat, pilihlah untuk menjadi positif, pilihlah untuk mencintai, pilihlah untuk menurut perintah Tuhan, pilihlah untuk beribada keapada Tuhan.

Pilihlah hidup kekal. Seperti apa kita dimasa depan tergantung pilihan kita hari ini.

Frontal lobe kita adalah kita yang sesungguhnya! Itulah tempat dimana kita memilih Ya atau Tidak, baik atau buruk, benar atau salah.

Raja Ahab selama 22 tahun menjadi raja telah membuat pilihan, dia memilih beribadat kepada Baal. Maka ruang tahta doanya, frontal lobenya menjadi rusak, karena selama bertahun-tahun pikiranya dibiasakan dengan perilaku amoral dan kejahatan.

Maka teguran yang baikpun dia abaikan, karena bertentangan dengan frontal lobenya..

Kerusakan pada Frontal lobe, bukan saja disebabkan kecelakaan, tetapi juga bacaan, tontonan, apa yang kita pikirkan. Intinya frontal lobe kita bisa rusak, tergantung dia dikasi makan apa setiap hari.

Jadi penyebab Ahab dan bangsa Israel murtad karena frontal lobe mereka sudah rusak. Dirusak oleh Ahab dan Izebel.

Mereka menawarkan ide penyembahan Baal terhadap bangsa itu. Mereka diperkenalkan kepada Tuhan yang psikopat. Mereka diajar kebebasan moral. Tidak perlu aturan, hidup suka-suka. Seks bebas oke, dll.

Itu sebabnya didahi mereka tidak terdapat meterai Tuhan. Tabiat Tuhan. Mereka memakai meterai setan. Yang mereka terima dengan tangan mereka.

Apakah frontal lobe kita sehat atau tidak tergantung siapa yang kita puji dan sembah. Tergantung bagaimana kita memuji dan menyembah Tuhan.

Jika persoalan Israel sepanjang sejarah adalah masalah penyembahan. Maka masalah yang sama juga akan menjadi masalah manusia sepanjang zaman.

Dan itulah masalah terakhir yang dihadapkan kepada manusia menjelang kedatangan Kedua. Siapa yang akan kita sembah. Meterai siapa yang akan kita terima..

Perang terakhir yang akan kita hadapi menjelang akhir sejarah dunia adalah perang pikiran. Perang frontal lobe.

43 min

Top Podcasts In Religion & Spirituality

Bibelen Leth fortalt
DR
Ditlev og dæmonerne
DR
Maries Rum - om tro og eksistens
Folkekirken i Næstved Provsti
Dyb Meditation - Indre Ro
Dig, Os og Universet
Astropod
Astropod, Podads
Det Spirituelle Kompas
Anabella Rerup