2 horas 17 min

Cinta Buta Radio Rodja 756 AM

    • Islam

Cinta Buta adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah tematik oleh Ustadz Maududi Abdullah, Lc. Hafidzahullah pada Kamis, 22 Dzulhijjah 1445 H / 29 Juni 2024 M.















Kajian Tentang Cinta Buta







Cinta adalah kalimat yang misterius, penuh dengan kisah, penuh dengan teka-teki, penuh dengan aneka ragam. Kita tak bisa hidup kecuali selalu berhubungan dengannya. Semenjak kita kecil kita mengenal kalimat cinta. Sampai detik ini, cinta masih seperti itu. Dia masih tetap mekar untuk disebut, masih indah untuk dibicarakan, dan masih indah untuk dijadikan aneka ragam aksi dan motivasi.







Banyak orang berkata “harus ada pengorbanan untuk cinta,” dan itu yang benar. Namun, ingat ada satu lagi lawannya, yaitu adanya orang-orang yang menjadi korban cinta, dia tak pandai membedakan mana dan mana. Kapan seseorang dikatakan berkorban demi cinta dan kapan seseorang dikatakan korban-korban cinta? Perlu perenungan mendalam dari hati yang jujur dan minta taufik dari Allah untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi, untuk mengambil intisari kehidupan dengan menyimak tabir kehidupan yang ada di hadapan kita, bersandarkan kepada Al-Qur’an, bersandarkan kepada hadits nabi tercinta sebagai referensi utama untuk membedakan apakah ini atau itu. Lalu kemudian jadikan apa yang kita lihat di depan mata dengan barometernya adalah Al-Qur’an dan hadits. Kalau tidak, selamat, Anda akan dihanyutkan oleh cinta di dalam lautan tak bertepih.







Semenjak Anda kecil sampai sekarang, selesaikah bahasan cinta di tengah kehidupan? Tak selesai. Mulai dari sedari kita kecil sampai sekarang, selesaikah kisah-kisah cinta? Selesaikah film-film cinta? Tak pernah selesai. Yang saya katakan tadi “lautan tak bertepi.” Dan Anda ingin masuk ke dalamnya tanpa acuan yang benar, tanpa referensi, tanpa panduan yang jelas. Maka selamat, kau akan jadi korban-korban cinta, bukan berkorban demi cinta. Tak bisa diandalkan hanya kecerdasan, karena iblis lebih cerdas dari dirimu. Tak juga bisa diandalkan yang namanya pengalaman, iblis umurnya lebih tua daripada Nabi Adam ‘Alaihis Salam. Kalau engkau tak memiliki acuan yang benar, tempat berpegang yang kuat, referensi yang sahih tentang cinta, engkau dipermainkan oleh iblis dalam dunia cinta. Dan itulah realita banyak kehidupan manusia zaman sekarang.







Dan tidaklah dunia perfilman dengan aneka ragam sandiwaranya, demikian juga dengan bacaan dengan aneka ragam judulnya, melainkan sarana yang digunakan iblis dan bala tentara iblis untuk mencari korban-korban cinta agar semakin banyak yang terjerumus kemudian menjadi kawan-kawannya nanti di neraka.







Pertanyaannya, ustadz, apakah di dalam Al-Qur’an dan dalam hadits Rasulullah bicara cinta? Saya mengatakan itu tema utama Al-Qur’an dan hadits, itu bab keimanan tertinggi, andai engkau mengerti apa itu iman. Karena cinta adalah derajat iman tertinggi.







Sadarkah Anda siapa manusia tertinggi di permukaan bumi? Siapa manusia termulia di permukaan bumi yang Allah gelarkan dengan “kekasih Allah” yang sangat Allah cintai? Dua orang manusia, pertama bernama Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, yang kedua bernama Ibrahim. Tak ada yang ketiga.







…وَاتَّخَذَ اللَّهُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا







“Allah telah menjadikan Ibrahim cinta spesial Allah.” (QS. An-Nisa'[4]: 125)







Kemudian di dalam hadits, Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

Cinta Buta adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah tematik oleh Ustadz Maududi Abdullah, Lc. Hafidzahullah pada Kamis, 22 Dzulhijjah 1445 H / 29 Juni 2024 M.















Kajian Tentang Cinta Buta







Cinta adalah kalimat yang misterius, penuh dengan kisah, penuh dengan teka-teki, penuh dengan aneka ragam. Kita tak bisa hidup kecuali selalu berhubungan dengannya. Semenjak kita kecil kita mengenal kalimat cinta. Sampai detik ini, cinta masih seperti itu. Dia masih tetap mekar untuk disebut, masih indah untuk dibicarakan, dan masih indah untuk dijadikan aneka ragam aksi dan motivasi.







Banyak orang berkata “harus ada pengorbanan untuk cinta,” dan itu yang benar. Namun, ingat ada satu lagi lawannya, yaitu adanya orang-orang yang menjadi korban cinta, dia tak pandai membedakan mana dan mana. Kapan seseorang dikatakan berkorban demi cinta dan kapan seseorang dikatakan korban-korban cinta? Perlu perenungan mendalam dari hati yang jujur dan minta taufik dari Allah untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi, untuk mengambil intisari kehidupan dengan menyimak tabir kehidupan yang ada di hadapan kita, bersandarkan kepada Al-Qur’an, bersandarkan kepada hadits nabi tercinta sebagai referensi utama untuk membedakan apakah ini atau itu. Lalu kemudian jadikan apa yang kita lihat di depan mata dengan barometernya adalah Al-Qur’an dan hadits. Kalau tidak, selamat, Anda akan dihanyutkan oleh cinta di dalam lautan tak bertepih.







Semenjak Anda kecil sampai sekarang, selesaikah bahasan cinta di tengah kehidupan? Tak selesai. Mulai dari sedari kita kecil sampai sekarang, selesaikah kisah-kisah cinta? Selesaikah film-film cinta? Tak pernah selesai. Yang saya katakan tadi “lautan tak bertepi.” Dan Anda ingin masuk ke dalamnya tanpa acuan yang benar, tanpa referensi, tanpa panduan yang jelas. Maka selamat, kau akan jadi korban-korban cinta, bukan berkorban demi cinta. Tak bisa diandalkan hanya kecerdasan, karena iblis lebih cerdas dari dirimu. Tak juga bisa diandalkan yang namanya pengalaman, iblis umurnya lebih tua daripada Nabi Adam ‘Alaihis Salam. Kalau engkau tak memiliki acuan yang benar, tempat berpegang yang kuat, referensi yang sahih tentang cinta, engkau dipermainkan oleh iblis dalam dunia cinta. Dan itulah realita banyak kehidupan manusia zaman sekarang.







Dan tidaklah dunia perfilman dengan aneka ragam sandiwaranya, demikian juga dengan bacaan dengan aneka ragam judulnya, melainkan sarana yang digunakan iblis dan bala tentara iblis untuk mencari korban-korban cinta agar semakin banyak yang terjerumus kemudian menjadi kawan-kawannya nanti di neraka.







Pertanyaannya, ustadz, apakah di dalam Al-Qur’an dan dalam hadits Rasulullah bicara cinta? Saya mengatakan itu tema utama Al-Qur’an dan hadits, itu bab keimanan tertinggi, andai engkau mengerti apa itu iman. Karena cinta adalah derajat iman tertinggi.







Sadarkah Anda siapa manusia tertinggi di permukaan bumi? Siapa manusia termulia di permukaan bumi yang Allah gelarkan dengan “kekasih Allah” yang sangat Allah cintai? Dua orang manusia, pertama bernama Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, yang kedua bernama Ibrahim. Tak ada yang ketiga.







…وَاتَّخَذَ اللَّهُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا







“Allah telah menjadikan Ibrahim cinta spesial Allah.” (QS. An-Nisa'[4]: 125)







Kemudian di dalam hadits, Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

2 horas 17 min