Kalam Kelabu Ade

Kenangan 3 tahun lalu seraya memudar.
Ingatan diantara kita seraya menghilang.
Entah kenapa hal itu buat setiap pagiku terasa gusar.
Rasa-rasanya seperti ada yang kurang.

Kemarin kau mengatakan “Kita berdua tidak saling mengenal”.
Dirimu memang sudah seperti tak lagi mengenalku.
Apakah memang ingatan masing-masing kita telah sepenuhnya pudar?.
Ataukah itu hanya bualanmu saja, tuk hindari pernyataan rasaku.

Kemudian kubalas “kita bisa coba lagi kok tuk saling mengenal”.
Namun tak sepatah katapun, kau balas pernyataanku ini.
Kau terdiam seribu bahasa, namun ku berbicara pada pantulan wajahku sendiri.

Hujan deras nan menggelegar ini... seperti berbisik ke telingaku.
Kamu itu siapa! Kamu itu memang tidak pantas untuknya!
Mungkinkah aku terlalu frustasi, ataukah nekat.
Berani-beraninya mulut ini menyatakan perasaan terdalamku padamu.

Ahh sudahlah. Ini salahku, terlalu lama memendam rasa.
Seharusnya memang sedari dulu, ketika kita masih menatap mata.
Aku terlalu dipecundani rasa takut, selalu dipencundangi rasa tak pantas.

Namun untuk kali ini aku ingin kau tahu, tidak mudah berlama lama memendam rasa.