6 min

Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Jumat pekan Keenam Paskah, 10 Mei 2024 La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

    • Christianity

Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Salesian Don Bosco Gerak di Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kisah Para Rasul 18: 9-18; Mazmur tg 47: 2-3.4-5.6-7; Yohanes 16: 20-23a



JANGAN REMEHKAN PENYESALAN

 

Renungan kita pada hari ini bertema: Jangan Remehkan Penyesalan. Untuk kesekian kalinya Vincent, remaja yang hendak masuk universitas itu, minta maaf kepada ibunya: "Maafkan aku Mama, saya sangat menyesali perbuatan saya. Saya berjanji tak ulangi lagi perbuatan itu". Vincent hanya menggunakan uang untuk jalan-jalan dan pacaran, uang yang sebenarnya untuk persiapannya masuk kuliah. Ia menunduk dan memeluk ibunya. Semua berharap supaya janji Vincent untuk berubah itu menjadi kenyataan.

 

Tetapi setiap janji kita untuk berubah dari kesalahan atau dosa akan terwujud seperti yang diharapkan harus melalui penyesalan. Penyesalan adalah rasa malu, sedih, sakit, derita dan tidak menyenangkan karena telah berbuat kesalahan dan dosa. Bahkan sikap benci, marah dan tidak suka terhadap kesalahan dan dosa juga menjadi bagian penting dari suatu penyesalan. Orang yang menyesal menunjukkan bahwa ia marah dan sakit karena perbuatan tersebut. 

 

Jadi orang tidak boleh menganggap remeh penyesalan, menyangkal atau mempermainkannya. Yesus Kristus memberikan nasihat bahwa penyesalan mesti dinikmati. Setiap pengikut-Nya akan menangis dan diliputi rasa sedih atas pengalaman kekurangan atau suatu ketidakmampuan seperti yang dialami para murid Yesus. Ini merupakan suatu hal yang biasa dan selalu kita hadapi. 

 

Tetapi semua itu akan diatasi dengan penghiburan dari Roh Kudus. Penghiburan dan pertolongan yang kita terima setelah penyesalan juga merupakan suatu pengalaman rutin kita. Setelah menangis dan sedih, orang tersenyum dan bersemangat kembali. Namun suatu penyesalan dipandang paling efektif yaitu jika itu dilakukan atas dosa-dosa dan kesalahan yang kita lakukan. 

 

Bayangkan saja, ada sebuah kesalahan yang dilakukan lalu yang bersangkutan mau bertobat, memperbaiki diri, tetapi tidak mau menyesali perbuatannya! Saya mencuri uang teman. Lalu mengakui perbuatan itu, saya akan mengembalikan uang dan berjanji tak mencuri lagi, tetapi saya tak menyesali perbuatan saya. 

 

Apa yang terjadi? Saya tidak punya perasaan malu dan sedih. Saya juga tidak merasakan betapa sakit dan ruginya teman saya. Tak ada lagi ruang di hati saya untuk maaf dan respek pada orang lain. Itulah akibatnya kalau kita tak punya penyesalan. Menyesali diri secara benar akan membuat maaf kita tulus, dan akan membantu kita untuk tidak tergoda melakukan kesalahan yang sama lagi. 

 

Jadi sekali lagi, jangan pernah menganggap remeh penyesalan itu. Semoga kita termasuk orang-orang yang menganggap positif dan penting untuk sebuah penyesalan. Setiap kesalahan menuntut adanya penyesalan. 

 

Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, bantulah kami selalu untuk memiliki penyesalan mendalam atas setiap kesalahan dan dosa yang kami lakukan, agar kami dapat bertobat sesungguhnya. Bapa kami... Dalam nama Bapa ...


---

Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Salesian Don Bosco Gerak di Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kisah Para Rasul 18: 9-18; Mazmur tg 47: 2-3.4-5.6-7; Yohanes 16: 20-23a



JANGAN REMEHKAN PENYESALAN

 

Renungan kita pada hari ini bertema: Jangan Remehkan Penyesalan. Untuk kesekian kalinya Vincent, remaja yang hendak masuk universitas itu, minta maaf kepada ibunya: "Maafkan aku Mama, saya sangat menyesali perbuatan saya. Saya berjanji tak ulangi lagi perbuatan itu". Vincent hanya menggunakan uang untuk jalan-jalan dan pacaran, uang yang sebenarnya untuk persiapannya masuk kuliah. Ia menunduk dan memeluk ibunya. Semua berharap supaya janji Vincent untuk berubah itu menjadi kenyataan.

 

Tetapi setiap janji kita untuk berubah dari kesalahan atau dosa akan terwujud seperti yang diharapkan harus melalui penyesalan. Penyesalan adalah rasa malu, sedih, sakit, derita dan tidak menyenangkan karena telah berbuat kesalahan dan dosa. Bahkan sikap benci, marah dan tidak suka terhadap kesalahan dan dosa juga menjadi bagian penting dari suatu penyesalan. Orang yang menyesal menunjukkan bahwa ia marah dan sakit karena perbuatan tersebut. 

 

Jadi orang tidak boleh menganggap remeh penyesalan, menyangkal atau mempermainkannya. Yesus Kristus memberikan nasihat bahwa penyesalan mesti dinikmati. Setiap pengikut-Nya akan menangis dan diliputi rasa sedih atas pengalaman kekurangan atau suatu ketidakmampuan seperti yang dialami para murid Yesus. Ini merupakan suatu hal yang biasa dan selalu kita hadapi. 

 

Tetapi semua itu akan diatasi dengan penghiburan dari Roh Kudus. Penghiburan dan pertolongan yang kita terima setelah penyesalan juga merupakan suatu pengalaman rutin kita. Setelah menangis dan sedih, orang tersenyum dan bersemangat kembali. Namun suatu penyesalan dipandang paling efektif yaitu jika itu dilakukan atas dosa-dosa dan kesalahan yang kita lakukan. 

 

Bayangkan saja, ada sebuah kesalahan yang dilakukan lalu yang bersangkutan mau bertobat, memperbaiki diri, tetapi tidak mau menyesali perbuatannya! Saya mencuri uang teman. Lalu mengakui perbuatan itu, saya akan mengembalikan uang dan berjanji tak mencuri lagi, tetapi saya tak menyesali perbuatan saya. 

 

Apa yang terjadi? Saya tidak punya perasaan malu dan sedih. Saya juga tidak merasakan betapa sakit dan ruginya teman saya. Tak ada lagi ruang di hati saya untuk maaf dan respek pada orang lain. Itulah akibatnya kalau kita tak punya penyesalan. Menyesali diri secara benar akan membuat maaf kita tulus, dan akan membantu kita untuk tidak tergoda melakukan kesalahan yang sama lagi. 

 

Jadi sekali lagi, jangan pernah menganggap remeh penyesalan itu. Semoga kita termasuk orang-orang yang menganggap positif dan penting untuk sebuah penyesalan. Setiap kesalahan menuntut adanya penyesalan. 

 

Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, bantulah kami selalu untuk memiliki penyesalan mendalam atas setiap kesalahan dan dosa yang kami lakukan, agar kami dapat bertobat sesungguhnya. Bapa kami... Dalam nama Bapa ...


---

Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

6 min