Ruang Temu by Ricky Tjok Ricky

Awal mula saya mengenal sosok Goenawan Mohamad adalah lewat kolom Catatan Pinggir nya yang terbit tiap minggu di Majalah Tempo. Sejak itu saya menggemari esai-esai GM yang sangat dalam dan punya keunikan gaya penulisan. Membaca tulisan GM seperti membaca karya sastra.

Sapardi Djoko Damono adalah salah satu penyair terbesar di Indonesia dengan karya-karya yang banyak digemari dan berdampak pada banyak orang. Pada kesempatan ini, saya membagikan pengalaman saya bertemu dengan Sapardi secara langsung dan lewat karya-karyanya.

Pada tahun 2018, saya berkesempatan untuk mengunjungi rumah masa kecil dari Tan Malaka. Tokoh sejarah penting yang sayangnya tidak banyak dikenal. Padahal Tan Malaka bisa dibilang sebagai salah satu pencetus Republik Indonesia dan banyak memberikan kontribusi pada lahirnya republik ini. Kisah hidup Tan Malaka juga seperti kisah fiksi. Tan Malaka pernah tinggal di lebih dari 11 negara dengan 23 nama samaran. Pernah 13 kali masuk penjara di Jawa, Filipina dan Hong Kong. Karya klasik Tan Malaka, Madilog, juga menjadi opus klasiknya yang berkontribusi besar pada perkembangan intelektual di Indonesia. 

Untuk beberapa episode ke depan, saya ingin mencoba format baru yang diilhami dari buku Pokok dan Tokoh dari Prof. A. Teeuw dan buku Tokoh + Pokok dari Goenawan Mohamad. Dalam format yang baru ini, saya akan bermonolog menceritakan kesan dan pandangan saya terhadap tokoh-tokoh yang saya kagumi, mulai dari sastrawan seperti Sapardi Djoko Damono, Pramoedya Ananta Toer sampai ke tokoh sejarah seperti Tan Malaka, Soe Hok Gie dan bahkan tokoh negarawan seperti Pak Harto. 

Dalam beberapa tahun ini, krisis iklim menjadi isu yang semakin sering diperbincangkan. Indonesia sebagai salah satu negara dengan luas hutan terbesar memegang peranan yang penting di dalam mengatasi krisis iklim ini.

Pada episode Podcast Ruang Temu kali ini, saya berkesempatan untuk berbincang dengan Pak Dharsono Hartono, CEO dan pendiri dari PT Rimba Makmur Utama, yang merupakan salah satu pionir dalam bidang Nature Based Solution di Indonesia. Lewat Katingan Mentaya Project yang diinisiasi 15 tahun lalu, tiap tahunnya PT Rimba Makmur Utama memproduksi sampai dengan 7 juta carbon credit, yang merupakan terbesar di dunia.

Dalam perbincangan kami, Pak Dharsono membagikan pengalamannya memulai proyek ini setelah sebelumnya berkarir sebagai konsultan di PwC dan sebagai bankir di JP Morgan di Amerika Serikat. Banyak tantangan yang dihadapi di awal memulai usaha ini karena banyak orang yang belum paham tentang pentingnya konservasi hutan dan konsep dari carbon credit trading. 

Pak Dharsono juga banyak memberikan pandangan dan masukkannya untuk generasi muda yang tertarik untuk menjalankan proyek atau usaha di sektor sustainability ini. Atas kontribusinya, Pak Dharsono sempat terpilih sebagai Ernst and Young Entrepreneur of the Year in 2018, World Economic Forum’s 2020 Sustainability Pioneer dan juga Schwab Foundation’s 2020 Social Entrepreneurs of the Year.

Klik tautan di bawah ini untuk menyimak percakapan kami. Terima kasih lagi Pak Dharsono untuk sharing-nya!

Berasal dari keluarga sederhana di Pontianak tidak kemudian menjadi penghalang bagi Pak Tandean Rustandy untuk menjadi pengusaha yang berhasil. Dengan bekerja keras dan menjaga integritas selama puluhan tahun, Pak Tandean berhasil membesarkan usaha keramiknya di bawah bendera PT Arwana Citramulia. Saat ini, Arwana menjadi salah satu produsen keramik terbesar di Asia Tenggara yang kemudian menyematkan predikat Raja Keramik pada diri Pak Tandean.

Terlepas dari pencapaiannya ini, Pak Tandean tetap menjadi pribadi yang rendah hati. Saya mengenal Pak Tandean awal mulanya di tahun 2016 ketika kebetulan saya mendaftar di sekolah dimana Pak Tandean juga menjadi alumni. Sejak itu, Pak Tandean banyak memberikan nasihat dan masukan kepada saya tidak hanya terkait dengan karir tapi juga hidup.

Pada episode Podcast Ruang Temu kali ini, Pak Tandean tidak hanya menceritakan bagaimana dirinya memulai dan membesarkan usahanya tapi beliau juga banyak membagikan petuah dan pelajaran hidupnya yang inspiratif. Terima kasih banyak lagi Pak Tandean untuk sharing-nya!