Make Read Great Again‪!‬ Zamzam

Buat kalian yang emosinya sering lepas kendali, gampang naik darah, naik pitam, dan naik-naik yang lain,,,

saya rekomendasikan buku ini.

Buku yang berjudul Filosofi Teras ini bercerita tentang kiat-kiat mengatasi stress secara asik.

Kenapa asik, karena mengatasi stress bukan lewat obat atau jamu-jamuan.

Tapi melalui perubahan pola pikir. Buku ini mengajak kita untuk bereksperimen dalam pikiran sendiri yang membuat beban hidup ini jadi enteng. Ga usah ke dokter, apalagi psikiater. 

Dah pokoknya asik.



Judul buku: Filosofi Teras

Penulis: Henry Manampiring

Penerbit: Kompas

Tahun Terbit: 2019

Harga: 98.000



Yuk! langsung dengerin aja ulasannya.

Biar lebih atimu mantep sebelum kamu beli bukunya! 

Buat yang suka slow life, buku ini pas banget.

Sebab, buku ini mengritik orang-orang yang suka membuang-buang tenaga, waktu, uang, atas nama “kerja keras”

Richard Koch telah meneliti bahwa “kemajuan” selalu didorong oleh semangat efisiensi. Jadi, dalam pikiran orang yang maju, yang dipikirkan adalah: bagaimana agar tujuan tercapai dengan mengerahkan tenaga, waktu, uang, metode se efisien mungkin. Inilah prinsip kerja cerdas: mendapatkan banyak dengan yang sedikit.

Sejak ditemukannya roda, hingga diciptakannya mobil, prinsip efisiensi pasti tertanam dalam benak para foundernya.

Oleh karena itu Richard heran dengan orang yang percaya bahwa kerja keras mengerahkan 100% sumber daya dapat menghasilkan 100% target.

Menurut Richard, dalam banyak hal, 20% sumber daya (input) hampir selalu menghasilkan 80% terget (output).

Contohnya,

Anda membaca dalam sehari bisa 100 halaman buku

Bukan berarti 24 jam anda harus terus menerus membaca agar tercapai target. Sebab, teorinya, anda bisa menghabiskan 80 halaman buku dalam 4 jam saja (bahkan untuk kasus saya, tidak lebih dari satu jam)

Tinggal bagaimana anda bisa mencari waktu yang tepat untuk membaca (kalau saya membaca pagi-pagi setelah bangun tidur. Itu adalah kondisi optimal dimana pikiran fresh, anak masih tidur, dan mata tidak mengantuk).

Kata Richard, sisa waktu dan energi yang disimpan bisa dimanfaatkan untuk mencari kebahagiaan bersama keluarga, teman, pacar, dan orang-orang terdekatmu.

Dengan menjadi lebih efisien, kehidupan menjadi lebih seimbang dan kita bisa menjadi lebih bahagia.

Jadi, prinsipnya kita tau bagaimana mengerahkan sumber daya secara efisien. Sebab, kerja cerdasmu 20% udah bisa kok membuahkan 80% hasil. Sementara kerja kerasmu 80% hanya membuahkan 20% hasil. Pilih mana??

Buku ini cocok dibaca sama kamu yang mengalami:

Anak protes karena orang tuanya kebanyakan kerja: ⭐⭐⭐⭐⭐

Stress karena pekerjaan: ⭐⭐⭐⭐⭐

Pemalas tapi pengen punya banyak duit: ⭐⭐⭐⭐

Putus cinta karena kebanyakan baca: ⭐⭐⭐⭐⭐

Nulis skripsi ga kelar-kelar: ⭐⭐⭐⭐

Selengkapnya, dengerin di podcastku ya, tinggal klik, link di bio. Dijamin asik. Kalau masih ga asik, coba deh didenger sekali lagi. 

Yang jelas, bukan buku biasa.

Buku lama namun sangat aktual untuk dibaca hari ini, bahkan akan semakin relevan jika dibaca lagi di tahun-tahun ke depan.

Buku ini mengritik perubahan perilaku manusia akibat revolusi internet. Akibat penetrasi sosmed dan smartphone, mode berpikir manusia menjadi berbeda. Nicholas Carr sangat teliti dalam menangkap perubahan-perubahan ini.

Relevansi buku ini bagi kalian yang:

Anak Fisip: ⭐⭐⭐⭐

Anak Psikologi: ⭐⭐⭐⭐

Anak Sastra: ⭐⭐

Anak Ekonomi: ⭐⭐⭐

Anak Komputer dan Informatika: ⭐⭐⭐

Anak Hukum: ⭐⭐

Anak Kedokteran: ⭐⭐⭐

Anak MIPA: ⭐

Anak Filsafat: ⭐⭐⭐⭐

Tapi bukan berarti mahasiswa saja yang cocok baca ini. Mizan sangat baik menerjemahkan buku ini. Kalimatnya sangat mudah dibaca dan mengalir. Sayangnya, ini buku sudah tidak terbit lagi. Saya dapatnya juga di toko loak. Usul juga untuk Mizan, ini kan buku nominasi Pulitzer, kenapa ga cetak ulang??

Buatku, rating buku ini 7,5

-----------------------------

Judul: The Shallows

Penulis: Nicholas Carr

Penerbit: Mizan

Penerjemah: Rudi Atmoko

Tahun Terbit: 2011

Tebal: 280 halaman