![](/assets/artwork/1x1-42817eea7ade52607a760cbee00d1495.gif)
13 episodes
![](/assets/artwork/1x1-42817eea7ade52607a760cbee00d1495.gif)
Teorema Berdamai Dengan Diri Putri & Angga
-
- Health & Fitness
Perbincangan antara Putri dan Angga yang membahas mengenai self-acceptance dan sebagainya.
-
Bicara Rasa
Apakah yang dirasakan saat ini kepada seseorang itu benar-benar cinta, atau sekadar obsesi, kagum atau kesukaan sesaat? Lantas, bagaimana hal tersebut muncul? Apakah karena sikapnya, atau asumsi yang diciptakan oleh diri sendiri? Kenapa sebagian orang tidak bisa mengungkapkan sementara yang lain terlalu percaya untuk mengungkapkan? Belum lagi ada cinta yang egois dan transaksional.
-
Berubah-ubah
Manusia pada dasarnya dinamis sehingga proses berkenalan dengan orang lain merupakan proses yang terus-menerus. Tidak ada posisi di mana kita bisa sepenuhnya mengaku sudah bisa mengenal seseorang karena orang tersebut pasti berubah dengan datangnya beragam peristiwa baru. Misalnya, jika seseorang punya salah, maka tidak semestinya kita mendefinisikan orang itu hanya berdasarkan kesalahan tersebut aja. Tidak sepatutnya nila setitik bisa merusak susu sebelenga.
-
Self-Love
Mencintai diri sendiri jadi hal penting, namun seringkali terlupa, bahkan dianggap aneh. Padahal, memberikan ruang dan momen untuk menyendiri dan menikmati perenungan tentang diri sendiri, jadi penting. Salahsatunya agar tak bergantung pada pengakuan dari orang lain serta bisa lebih mandiri dalam menjalani hidup.
-
Cuma Angka
Dari Sweet Seventeen hingga Quarter Life Crisis, kemudian skor tes psikologis, nilai ujian, jumlah followers dan angka-angka lain yang seolah dianggap memperingkatkan manusia. Justru, bisa jadi hal tersebut membuat kita tertekan oleh presepsi kita sendiri karena standar satu orang bisa berbeda dengan yang lain.
-
Memadamkan Nyala
Kadang kala kita merendahkan diri sendiri dan mengatakan bahwa kita tak berpotensi. Seringkali beragam alasan, pembatasan hingga sangkalan yang justru meredupkan impian kita. Padahal, tak mungkin rasanya Tuhan menciptakan hamba tanpa suatu keunggulan dan mungkin apa yang kita inginkan bisa terwujud andai kita mencoba memperjuangkannya dengan serius.
-
Shaming Teruuus
Segala jenis shaming memang menjengkelkan. Entah soal fisik, suku, ras, gender, kepercayaan hingga pencapaian tertentu. Mungkin, inti dari shaming ini sejatinya adalah komparasi diri dengan merendahkan satu pihak agar merasa lebih tinggi, dan mengindikasikan kebutuhan akan pengakuan. Nggak mudah pula untuk menyikapi dan menghindari shaming di sekitar kita.