1,999 episodes

Audio tentang sastra, opini, surat pembaca motivasi, food dan sebagainya dari karya-karya para penulis ideologis yang naskahnya publish di media www.narasipost.com

Narasipostmedia Narasipost

    • News

Audio tentang sastra, opini, surat pembaca motivasi, food dan sebagainya dari karya-karya para penulis ideologis yang naskahnya publish di media www.narasipost.com

    Lara Dunia Ketiga di Bawah Demokrasi

    Lara Dunia Ketiga di Bawah Demokrasi

    Lara Dunia Ketiga di Bawah Demokrasi

    Oleh. Ragil Rahayu S.E.(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)

    Voice over talent: Giriyani SS

    NarasiPost.Com-Istilah 'dunia ketiga' sejak awal pencetusannya sudah menunjukkan adanya subordinasi negara-negara di dunia. Dunia pertama adalah negara-negara pendukung Amerika Serikat (AS) dan dunia kedua adalah pendukung Uni Soviet. Sedangkan dunia ketiga adalah sisanya. Dari istilah yang muncul saat era perang dingin ini, tampak perspektif berasal dari pihak dunia pertama, yaitu AS, sekaligus menunjukkan dominasinya. 

    Hal ini seperti dalam sebuah percakapan. Saya (orang pertama), kamu (orang kedua), dan dia (orang ketiga). Orang pertama dan kedua aktif bercakap-cakap, sedangkan orang ketiga pasif hanya sebagai objek yang dibicarakan. Hal ini menggambarkan realitas dunia ketiga dalam konstelasi dunia, yaitu sebagai negara-negara yang dijajah dan dieksploitasi oleh negara-negara dunia pertama dan kedua. 

    Sebenarnya, ada upaya pergerakan dari negara-negara dunia ketiga, yaitu dengan mengadakan beberapa konferensi internasional. Misalnya Konferensi Asia Afrika pada 1955 di Bandung, Konferensi Beograd pada 1961, dan beberapa konferensi lanjutan.



    Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/challenge-np/08/2023/lara-dunia-ketiga-di-bawah-demokrasi/

    Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini,

    Follow us on:

    instagram: http://instagram.com/narasipost

    Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9

    Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/

    Twitter: Http://twitter.com/narasipost

    • 14 min
    Frugal Living, Fake or Real Life?

    Frugal Living, Fake or Real Life?

    Frugal Living, Fake or Real Life?

    Oleh. Desi Wulan Sari(Kontributor NarasiPost.Com)

    Voice over talent: Yeni M

    NarasiPost.Com-Fenomena pasangan muda yang menerapkan gaya hidup yang disebut frugal livingkian marak. Dikatakan bahwa frugal living adalah sebuah konsep hidup yang menekankan pada prioritas keuangan dan mampu mengatur arus pengeluaran uang secara detail. Kesadaran mindfulnesssaat mengeluarkan uang menjadi hal penting saat ingin menjalankan gaya hidup ini.

    Hidup hemat atau frugal living menjadi viral lantaran media mengungkapkan adanya pasangan yang menjalani gaya hidup ini memiliki dampak yang sangat besar dalam kehidupan mereka. Dilansir dalam media viva.co.id, tanggal 20 Juli 2023 menyebutkan sebuah konten yang menjadi viral di media sosial tentang sepasang suami istri yang menerapkan frugal living hanya menggunakan uang 3,5 juta per bulan. Hingga mampu membeli rumah, mobil secara tunai, jalan-jalan, dan sebagainya. Tentu saja hal tersebut menjadi kontroversial karena hidup di kota besar, bahkan di desa sekalipun tidak akan pernah cukup hidup berlebihan jika masih menerima gaji seukuran UMR.



    Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/opini/09/2023/frugal-living-fake-or-real-life/

    Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini,

    Follow us on:

    instagram: http://instagram.com/narasipost

    Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9

    Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/

    Twitter: Http://twitter.com/narasipost

    • 10 min
    NarasiPost.Com Mengalirkan Ide Menulis

    NarasiPost.Com Mengalirkan Ide Menulis

    NarasiPost.Com Mengalirkan Ide Menulis

    Oleh. Maman El Hakiem(Kontributor NarasiPost.Com)

    Voice over talent: Maya Rohmah

    NarasiPost.Com-Sebagai seorang penulis, saya pernah mengalami momen yang sulit ketika kehilangan ide. Waktu itu, kata-kata sepertinya tidak mengalir dengan lancar dan kreativitas saya menguap begitu saja. Saya biasanya mengalihkan kebuntuan berpikir dengan aktivitas lain, semisal jalan sebentar keluar rumah sekadar bertemu kawan lama atau siapa saja yang bisa diajak ngobrol. Kadang kala mencari inspirasi di dalam keramaian pasar, nongkrong di taman kota hanya untuk memerhatikan ragam perilaku manusia, seperti para pencari nafkah, pedagang asongan dan orang-orang yang berteduh dari sengat teriknya matahari siang hari.

    Tidak jarang dari ulah manusia yang saya rekam lewat bidikan kamera ponsel menjadi inspirasi untuk mengembalikan mood menulis. Pun dari obrolan bersama tukang parkir atau siapa saja orang yang selama ini mencari remah untuk nafkah keluarga. Mereka menikmati kehidupannya di tengah banyaknya kendaraan yang lalu lalang. Bagi seorang tukang parkir, kita bisa belajar makna kehidupan. Sebagaimana isi ceramah KH. Abdullah Gymnastiar atau yang lebih akrab dipanggil Aa Gym, menjadikan ibrah tukang parkir sebagai rumus kehidupan tentang sikap terhadap harta yang kita miliki di dunia.



    Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/challenge-np/08/2023/narasipost-com-mengalirkan-ide-menulis/

    Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini,

    Follow us on:

    instagram: http://instagram.com/narasipost

    Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9

    Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/

    Twitter: Http://twitter.com/narasipost

    • 13 min
    Pengaruh Kebiasaan dalam Kehidupan

    Pengaruh Kebiasaan dalam Kehidupan

    Pengaruh Kebiasaan dalam Kehidupan

    Oleh. Erdiya Indrarini(Kontributor NarasiPost.Com)

    Voice over talent: Dewi Fitriana

    NarasiPost.Com-Sahabat, tahukah kamu betapa kebiasaan kita sehari-hari sangat berpengaruh dalam kehidupan kita di masa mendatang? Tak hanya berpengaruh dalam kesuksesan lo. Tapi juga dalam perekonomian, kesehatan, kesejahteraan, kebahagiaan, bahkan pada keselamatan hidup, baik di dunia maupun di akhirat kelak. 

    Ada banyak aktivitas tak berguna yang tanpa kita sadari telah menjadi kebiasaan. Kebiasaan inilah yang juga tanpa kita sadari, perlahan menghambat kemajuan. Hal ini karena kebiasaan yang tidak berguna akan melumpuhkan daya pikir, juga memorak-porandakan kedisiplinan kita. Jika sudah begitu, seseorang akan kesusahan dalam menyelesaikan tugas-tugas maupun kewajibannya. Walhasil, ia akan sulit pula mencapai tujuan yang telah dicita-citakan. 

    Siapa pun kita, seberapa pun banyaknya titel akademik, atau sesering apa pun mengikuti kajian dan berbagai seminar, ketika kita enggan mengamalkannya atau tidak berbuat apa-apa, maka hanya akan mendapat kesuksesan yang mustahil, serta penyesalan di masa depan. Titel akademik itu penting, Sahabat. Mengikuti seminar-seminar juga penting. Tetapi melakukan apa-apa yang kita ketahui, itu jauh lebih penting. 



    Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/challenge-np/08/2023/pengaruh-kebiasaan-dalam-kehidupan/

    Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini,

    Follow us on:

    instagram: http://instagram.com/narasipost

    Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9

    Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/

    Twitter: Http://twitter.com/narasipost

    • 11 min
    Bersatu Membebaskan Palestina

    Bersatu Membebaskan Palestina

    Bersatu Membebaskan Palestina

    Oleh. Muthiah Al Fath(Tim Penulis Inti NarasiPost.Com)

    Voice over talent: Sofia Ariyani

    Penjajahan terhadap Palestina merupakan masalah yang paling sulit dalam sejarah konstelasi perpolitikan internasional. Palestina sebagai pemilik tanah, namun paling lama dan paling banyak mengalami penindasan oleh entitas Yahudi Zionis. Israel terus menganeksasi Palestina di tengah kelemahan dan ketidakberdayaan mereka. Saat yang sama, dunia internasional seolah mengamini berdirinya negara Israel di tengah lumuran darah warga Palestina.

    Pasukan Israel datang menyerbu dan memicu pertempuran dengan penduduk di Tulkarem, Tepi Barat. Selama penyerbuan tersebut, pasukan Israel menembakkan gas air mata dan menembak beberapa atap rumah warga. Serangan tersebut menewaskan seorang remaja Palestina berusia 19 tahun. Setelah sebelumnya, pasukan Israel menembak remaja bernama Mahmoud Abu Sa’an yang berusia 18 tahun. Menurut saksi mata, tentara Israel menembak kepala remaja tersebut dari jarak dekat saat melakukan penyerbuan di kamp pengungsi Nur Shams, Tulkarem. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, antara Januari hingga Juli 2023, jumlah warga Palestina yang dibunuh tentara Israel lebih dari 200 orang dan 37 dari mereka adalah anak-anak. (Aljazeera.com, 4/8/2023)

    Ini membuktikan bahwa warga Palestina masih merasakan kekejaman serta diskriminasi dari pihak Israel. Konflik yang dimulai sejak akhir abad ke-19 tersebut membuat warga Palestina sudah sangat “akrab” dengan penderitaan dan hidup berteman maut. Menurut data dari B’tselem dan Kementerian Luar Negeri Israel, jumlah korban sipil Palestina dalam kurun waktu antara 1987 hingga 2011 sebanyak 7.978 jiwa, sedangkan dari pihak Israel berjumlah 1.503 jiwa. Adapun menurut data Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), total penduduk Palestina yang tewas sejak 2008 hingga awal April 2022 sebanyak 6.014 jiwa.



    Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/challenge-np/08/2023/bersatu-membebaskan-palestina/

    Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini,

    Follow us on:

    instagram: http://instagram.com/narasipost

    Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9

    Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/

    Twitter: Http://twitter.com/narasipost

    • 19 min
    Bonus Demografi dan Ancaman Depopulasi

    Bonus Demografi dan Ancaman Depopulasi

    Bonus Demografi dan Ancaman Depopulasi

    Oleh. Erdiya Indrarini(Kontributor NarasiPost.Com)

    Voice over talent: Dewi Fitriana

    NarasiPost.Com-Indonesia tengah mendapat sebuah karunia bonus demografi. Di mana penduduknya didominasi usia produktif. Namun, apakah kesempatan emas ini mampu mengantarkan Indonesia menjadi negara maju dan mulia dalam peradaban? Atau justru menjadi bencana di masa mendatang?

    Presiden Joko Widodo yang dikenal dengan sebutan Jokowi, mengatakan bahwa Indonesia akan menghadapi puncak bonus demografi di tahun 2030. Di mana, 68,3% penduduknya adalah usia produktif. Jokowi sangat optimis, bonus demografi ini akan menjadi peluang bagi Indonesia untuk naik level menjadi negara maju. Hal itu ia sampaikan pada puncak acara LPDP Festival 2023, Kamis (3/8/2023) di Kota Kasablanka, Jakarta. Untuk itu, Jokowi berusaha menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) dari generasi mudanya. Salah satunya dengan memfasilitasi beasiswa melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Tujuannya agar para lulusannya bisa disalurkan sesuai kebutuhan dan visi negara, seperti pada bidang metalogi, ev baterai, maupun bidang mobil listrik. (cnbcindonesia.com, 3/8/2023)



    Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/challenge-np/09/2023/bonus-demografi-dan-ancaman-depopulasi/

    Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini,

    Follow us on:

    instagram: http://instagram.com/narasipost

    Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9

    Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/

    Twitter: Http://twitter.com/narasipost

    • 12 min

Top Podcasts In News

30 with Guyon Espiner
RNZ
Tova
Stuff Audio
The Rest Is Politics: US
Goalhanger
The Rest Is Politics
Goalhanger Podcasts
The Daily
The New York Times
Gone By Lunchtime
The Spinoff