20 episódios

Cerita rakyat tidak hanya berfungsi sebagai hiburan semata, namun ia juga berfungsi sebagai media untuk menyampaikan tujuan tertentu. Cerita rakyat selain merupakan alat untuk menyampaikan kearifan lokal dan nilai-nilai budaya bagi generasi penerus, juga merupakan salah satu bahan ajar pendukung yang sangat berharga bagi pemelajar Bahasa Indonesia. Pengenalan dan pembelajaran bahasa dan budaya melalui sastra, khususnya cerita rakyat, akan lebih hidup dan menarik, serta memberikan warna yang berbeda. Mari mengenal Indonesia melalui khazanah budaya, cerita rakyat nusantara. Support this podcast: https://podcasters.spotify.com/pod/show/juni-newman/support

Cerita Rakyat Nusantara Juni Newman

    • Ensino

Cerita rakyat tidak hanya berfungsi sebagai hiburan semata, namun ia juga berfungsi sebagai media untuk menyampaikan tujuan tertentu. Cerita rakyat selain merupakan alat untuk menyampaikan kearifan lokal dan nilai-nilai budaya bagi generasi penerus, juga merupakan salah satu bahan ajar pendukung yang sangat berharga bagi pemelajar Bahasa Indonesia. Pengenalan dan pembelajaran bahasa dan budaya melalui sastra, khususnya cerita rakyat, akan lebih hidup dan menarik, serta memberikan warna yang berbeda. Mari mengenal Indonesia melalui khazanah budaya, cerita rakyat nusantara. Support this podcast: https://podcasters.spotify.com/pod/show/juni-newman/support

    Cerita Rakyat Bali - Kisah Lubdaka dan Hari Siwaratri

    Cerita Rakyat Bali - Kisah Lubdaka dan Hari Siwaratri

    Siwaratri adalah hari suci yang dirayakan oleh umat Hindu dengan melaksanakan pemujaan terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Siwa. 

    Hari Siwaratri dirayakan setiap satu tahun sekali berdasarkan kalender Isaka yaitu pada purwaning Tilem atau panglong ping 14 sasih Kepitu (yaitu hari ke 14 bulan ke tujuh) sebelum bulan mati (tilem), dalam kalender Masehi setiap bulan Januari. Proses perjalanan satu hari sesudah Purnama menuju satu hari sebelum Tilem (Bulan Mati) disebut ”Panglong”. Siwaratri memiliki makna khusus bagi umat Hindu, karena pada saat itulah Hyang Siwa beryoga, sehingga menjadi hari baik bagi umat, untuk melakukan brata semadi dengan kegiatan penyucian dan perenungan diri serta melakukan pemujaan kepada Sang Hyang Siwa.

    Siwaratri berasal dari kata “siwa” dan “ratri”. Dalam bahasa Sansekerta Siwa berarti baik hati, memberikan harapan, membahagiakan dan suka memaafkan. Siwa juga adalah sebuah nama kehormatan manifestasi Tuhan yaitu Dewa Siwa yang berfungsi sebagai pelebur atau pemrelina. Sedangkan Ratri berarti malam atau kegelapan, sehingga jika digabungkan Siwaratri berarti pelebur kegelapan untuk menuju jalan terang.

    Jadi apa sesungguhnya makna dari hari raya Siwaratri ini? Nah, maknanya adalah malam renungan suci, malam dimana kita bisa mengevaluasi dan intro-speksi diri atas perbuatan atau dosa-dosa selama hidup, sehingga pada malam Siwaratri kita memohon kepada Sang Hyang Siwa yang juga sedang melakukan tapa yoga agar diberikan tuntunan untuk bisa keluar dari perbuatan dosa tersebut. Pada saat malam itulah umat Hindu melakukan pendekatan spiritual kepada Sang Hyang Siwa untuk menyatukan Atman dengan Parama Atman (roh manusia dengan Tuhan.)
    Nah, perayaan hari Siwaratri tidak terlepas dari kisah Lubdaka yang ditulis oleh Empu Tanakung. Kitab atau lontar Siwaratri kalpa mengisahkan kehidupan seorang pemburu binatang bernama Lubdaka, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari bersama keluarganya. Simak kisah selengkapnya dalam podcast Cerita Rakyat Nusantara.
    -----Credits------ Lukisan Lubdaka oleh Dewa Putu Kantor. Suara (Musik) latar 1: Musik Instrumen Suara Alam (Youtube: Suara Alam). Suara (Musik) latar 2: Namaste Music Flute Meditation oleh Shastro Music and Meditation.

    ---

    Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/juni-newman/message
    Support this podcast: https://podcasters.spotify.com/pod/show/juni-newman/support

    • 17 min
    Info Budaya Bali - Saraswati, Dewi Ilmu Pengetahuan dan Seni

    Info Budaya Bali - Saraswati, Dewi Ilmu Pengetahuan dan Seni

    Segala sesuatu yang ada di dunia ini diciptakan dari cecek (titik). Cecek inilah yang berkembang menjadi sebuah bentuk. Dalam dunia binatang, orang Bali mengenal crekcek (cicak), yang suaranya berbunyi ‘cecek’. Setiap cecek bersuara, di sana diyakini ada kebenaran (Aji Saraswati). Cecek (titik) adalah sunya (kehadiran) awal dari kelahiran kita di muka bumi ini. Rangkaian cecek ini lalu melahirkan aksara. Aksara dalam agama Hindu bukan hanya sebagai tanda daripada bunyi. Tetapi dia adalah sebuah simbol.
     
    Secara etimologi, aksara memiliki dua suku kata, ‘a’ artinya awal dan ‘ksara’ artinya mulia. Jadi, cecek adalah lingkaran yang selalu menghadirkan kemuliaan bagi manusia. Dalam pandangan agama Hindu, kemuliaan ini dialirkan dalam ilmu pengetahuan. Di Bali, perayaan turunnya pengetahuan ini dirayakan setiap Saniscara Umanis, Wuku Watugunung tepat hari ini, yang dikenal dengan perayaan hari Saraswati. Dalam segmen Info Budaya kali ini saya akan berbagi mengenai makna dan penerapan hari raya Saraswati dalam kehidupan umat Hindu di Bali. Saya Dayu Juni Newman, inilah podcast Cerita Rakyat Nusantara. ----- Credits ----- Musik latar: Bali Janger Mejangeran-Folk Instrumental (Youtube: nys2772) dan Musik Instrument Suara Alam (Youtube: Suara Alam), Lukisan Dewi Saraswati (Jnanacrafts)

    ---

    Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/juni-newman/message
    Support this podcast: https://podcasters.spotify.com/pod/show/juni-newman/support

    • 15 min
    Cerita Rakyat Bali - Kisah Dewi Saraswati

    Cerita Rakyat Bali - Kisah Dewi Saraswati

    Cerita Rakyat Nusantara hadir kembali untuk Anda, pada hari ini Sabtu 30 Januari 2021 yang bertepatan dengan hari raya Saraswati. Lazimnya perayaan hari-hari besar agama Hindu, perayaan Saraswati juga diwarnai dengan mitologi-mitologi yang makin memperkuat keyakinan umat untuk memuja keagungan Tuhan. Salah satu mitologi menarik tentang Dewi Saraswati tertuang dalam Utara Kanda yang merupakan bagian dari epos Ramayana. Dalam cerita tersebut dikisahkan Dewi Saraswati bersemayam secara gaib di lidah Kumbakarna sehingga dunia terhindar dari kekacauan. Simak kisah selengkapnya bersama saya Dayu Juni Newman dalam Podcast Cerita Rakyat Nusantara.
    ----Credits----: Lukisan Dewi Saraswati oleh Ida Bagus Ketut Dharma. Musik latar: Jenggot Uban-Harmony Bali Instrument (Youtube: IGAW Official) dan Namaste Music Flute Meditation oleh Shastro Music & Meditation.

    ---

    Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/juni-newman/message
    Support this podcast: https://podcasters.spotify.com/pod/show/juni-newman/support

    • 15 min
    Info Budaya - Wayang Kulit Bali

    Info Budaya - Wayang Kulit Bali

    Berjumpa kembali dalam podcast Cerita Rakyat Nusantara, bersama saya Dayu Juni Newman. Pertunjukan wayang kulit, telah diakui oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization), pada tanggal 7 November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan berharga (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity). Wayang Kulit adalah seni tradisional Indonesia yang masih berkembang dengan sangat baik sampai saat ini. Wayang berasal dari kata "Ma Hyang" yang artinya menuju kepada roh spiritual, dewa, atau Tuhan Yang Maha Esa. Ada juga yang mengartikan wayang sebagai istilah bahasa Jawa yang bermakna "bayangan", hal ini disebabkan karena penonton juga bisa menonton wayang dari belakang kelir atau hanya bayangannya saja. Wayang kulit dimainkan oleh seorang dalang yang juga menjadi narator dialog tokoh-tokoh wayang, dengan diiringi oleh musik gamelan dan nyanyian. Dalang memainkan wayang kulit di balik kelir, yaitu layar yang terbuat dari kain putih, sementara di belakangnya disorotkan lampu minyak (blencong), sehingga para penonton yang berada di sisi lain dari layar dapat melihat bayangan wayang yang jatuh ke kelir. Untuk dapat memahami cerita wayang (lakon), penonton harus memiliki pengetahuan akan tokoh-tokoh wayang yang bayangannya tampil di layar.
    Secara umum wayang mengambil cerita dari naskah Mahabharata dan Ramayana, tetapi tak dibatasi hanya dengan pakem (standard) tersebut, dalang bisa juga memainkan lakon carangan (gubahan). 
    Wayang kulit dibuat dari bahan kulit sapi yang sudah diproses menjadi kulit lembaran. Satu wayang membutuhkan ukuran sekitar 50 x 30 cm kulit lembaran yang kemudian dipahat dengan besi berujung runcing berbahan dari baja. Besi baja ini dibuat terlebih dahulu dalam berbagai bentuk dan ukuran, ada yang runcing, pipih, kecil, besar dan bentuk lainnya yang masing-masing mempunyai fungsi berbeda-beda.
    Namun pada dasarnya, fungsinya untuk menata atau membuat berbagai bentuk lubang ukiran. Selanjutnya dilakukan pemasangan bagian-bagian tubuh seperti tangan, pada tangan ada dua sambungan, lengan bagian atas dan siku, cara menyambungnya dengan sekrup kecil yang terbuat dari tanduk kerbau atau sapi. Tangkai yang fungsinya untuk menggerakkan bagian lengan yang berwarna kehitaman juga terbuat dari bahan tanduk kerbau dan warna keemasannya umumnya menggunakan prada yaitu kertas warna emas yang ditempel. 
    Sementara itu, Dalang adalah bagian terpenting dalam pertunjukan wayang kulit (wayang purwa). Dalam terminologi bahasa Jawa, dalang (halang) berasal dari akronim ngudhal piwulang. Ngudhal artinya membongkar atau menyebar luaskan dan piwulang artinya ajaran, pendidikan, ilmu, informasi. Jadi keberadaan dalang dalam pertunjukan wayang kulit bukan saja pada aspek tontonan (hiburan) semata, tetapi juga tuntunan. Oleh karena itu, di samping menguasai teknik pedalangan sebagai aspek hiburan, dalang haruslah seorang yang berpengetahuan luas dan mampu memberikan pengaruh baik pada pertunjukan tersebut. 
    Nah, ada banyak jenis-jenis Wayang Kulit di Indonesia. Tetapi, dalam segmen Info Budaya kali ini secara khusus, saya akan berbagi mengenai sejarah dan perkembangan Wayang kulit Bali. Simak selengkapnya sampai tuntas nanti. ----- Credits ----- :
    Backsound: Gender Wayang Bali (Youtube: Musik Bali) dan Musik Instrument Suara Alam (Youtube: Suara Alam). Lagu: Ratu Anom - Puspa Dewi. Rekaman Cenk Blonk: Aneka Record


    ---

    Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/juni-newman/message
    Support this podcast: https://podcasters.spotify.com/pod/show/juni-newman/support

    • 1h 28 min
    Info Budaya - Kuliner Bali: Nasi Sela

    Info Budaya - Kuliner Bali: Nasi Sela

    Salah satu kuliner yang khas dari daerah Karangasem adalah Nasi Sela. Nasi Séla adalah makanan khas Karangasem yang berisi campuran nasi putih dan cacahan ubi berukuran kecil-kecil. Pada tahun 1970-an Nasi Sela sempat populer dan menjadi makanan pokok masyarakat setempat karena pada saat itu beras sangat langka di Bali. Hal tersebut menyebabkan sela (yaitu ketela/ubi) menjadi alternatif bahan campuran nasi, gaplek atau bahan makanan lain untuk menambah volume.
    Nasi séla yang mulanya merupakan makanan “pertahanan di masa krisis”, menjadi hidangan yang begitu menggugah selera. 
    Meskipun Nasi Sela merupakan makanan yang khas dari daerah Karangasem, namun Anda juga dapat menemukan nasi sela di daerah lainnya di Bali.


    ---

    Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/juni-newman/message
    Support this podcast: https://podcasters.spotify.com/pod/show/juni-newman/support

    • 7 min
    Cerita Rakyat Bali - Asal Usul Desa Terunyan

    Cerita Rakyat Bali - Asal Usul Desa Terunyan

    Cerita Rakyat Nusantara hadir kembali untuk Anda, bersama saya Dayu Juni Newman. Untuk edisi kali ini 31 Oktober 2020, saya akan menghadirkan satu cerita menarik mengenai asal usul Desa Terunyan. Terunyan atau Trunyan adalah sebuah desa yang berada di kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, provinsi Bali. Desa Terunyan ini terletak di dekat Danau Batur. Jika berkunjung ke Kintamani, sayang sekali jika tidak mampir ke Desa Trunyan. Tempat ini merupakan salah satu desa tertua yang ada di Pulau Dewata. Tak hanya itu, para wisatawan yang datang ke tempat ini pun bisa menyaksikan tradisi masyarakat Desa Terunyan yang telah dilakukan secara turun temurun.
    Nah, bagaimanakah sejarah dari Desa yang memiliki tradisi unik ini, simak terus podcast Cerita Rakyat Nusantara sampai tuntas nanti.


    ---

    Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/juni-newman/message
    Support this podcast: https://podcasters.spotify.com/pod/show/juni-newman/support

    • 8 min

Top de podcasts em Ensino

̶N̶ã̶o̶ fica bem falar de...
Wells Oficial
100 TABUS
Susana Dias Ramos
TED Talks Daily
TED
Não Disfarces
Maria Clementina convida Vítor Costa
The Mel Robbins Podcast
Mel Robbins
ADN da Energia
Observador LAB