Kisah Zaman Kisah
-
- Religião e espiritualidades
Kisah zaman sebagian diambil dari kisah para sahabat Rasulullah Saw yang diabadikan dalam kitab Rijaalun Haula ar-Rasul karya Khalid Muhammad Khalid. Karya monolog ini pernah populer di Radio Ampel Denta Surabaya era 2003-2005 lalu. Pengisi suara dari kisah monolog ini adalah Din Khalid, salah seorang penyiar yang begitu digemari oleh fan radio religi ini, kala itu.
-
Lambang Persamaan Derajat Manusia
Tak ada yang membedakan kedudukan manusia di sisi Allah SWT kecuali ketakwaannya. Tak ada beda manusia merdeka atau budak belian. Tak ada beda putih atau hitam. Semuanya sama di hadapan Allah. Bilal bin Rabah, lelaki dari Habsy, adalah contoh teladan persamaan derajat manusia itu. Allah telah membebaskannya dari perbudakan Umayyah bin Khalaf, melalui tangan dermawan Abu Bakar ash-Shiddiq ra. Dalam sejarah Islam namanya terukir indah dengan tinta emas.
-
Strategi Memenangkan Perang Badar
Hubaib bin Mundzir sangat mengenal medan perang Badar. Srategi dan argumentasi yang ia sampaikan kepada Rasulullah Saw terbukti sangat berarti. Dalam perang yang sangat menentukan nasib kaum Muslim itu, akhirnya bisa dimenangkan. Sumbangsih Hubaib sungguh sangat berarti bagi kelangsungan dakwah Islam.
-
Kekaguman Menumbuhkan Keimanan
Ini adalah kisah tentang masuk Islamnya Farwah bin Amr al-Judamy. Proses tumbuh-kembangnya keimanan, kadang tak memerlukan perjalanan panjang dan rumit. Hal itulah yang dialami Farwah. Ia menyatakan diri sebagai Muslim setelah terjadinya Perang Mu'tah.
-
Abu Dujana dan Pedang Rasulullah Saw
Suatu hari Rasulullah Saw bersama kaum Muslim sedang sibuk membuat persiapan untuk menghadapi perang Uhud. Di tengah kesibukan itu, tiba-tiba Rasulullah berseru lantang, "Siapakah diantara kalian yang sanggup menggunakan pedangku ini?" Dan, akhirnya Rasulullah mempercayakan pedang itu kepada Abu Dujana, karena memandang bahwa dialah yang pantas menggunakannya.
-
Sang Panglima Seribu Peperangan
Ini penggalan kisah dari banyak kisah tentang Khalid bin Walid, Pedang Allah, Sang Panglima Seribu Peperangan. Seorang yang rendah hati dan tak jemawa. Sewaktu ia meninggal dunia, Sayyidina Umar menangis sejadi-jadinya. Bukan karena kehilangan saja, akan tetapi karena raibnya kesempatan mengangkatnya kembali memegang pucuk pimpinan tertinggi tentara Islam.
-
Kuli yang Terhormat
Diantara sejumlah peperangan yang paling dahsyat adalah perang Khandak. Ketika itu, kaum Musyrikin Makkah yang terdiri atas berbagai golongan, dibantu Yahudi Madinah yang berkhianat, bersatu untuk menghancurkan kaum Muslimin. Kaum Musyrikin memblokade Madinah sangat ketat, membuat kaum Muslimin mengalami kekalutan yang luar biasa, selain karena blokade, juga khawatir musuh sewaktu-waktu akan menyerang. Dalam kekalutan itu, Salman al-Farisy ra, hadir sebagai penyelamat.