PERSPECTIVE Astriva Harahap

Beberapa waktu yang lalu, Astriva dan Savira main ke atas bukit di dekat rumah mereka. Sambil menikmati pemandangan, mengalirlah pembicaraan tentang banyak hal yang menjadi kegelisahan mereka.

Mulai dari kehebatan Salahuddin al-Ayyubi dan Generasi Emas Islam lainnya serta kaitannya dengan peran manusia hidup di bumi; RUU P-KS dan kebiasaan berpikir mendalam yang seharusnya dimiliki seorang muslim; inferiority complex yang diidap oleh banyak orang di kalangan umat Islam; sumbangsih antarperadaban; awal mula sekularisme; hingga tentang kejayaan Islam dan kontribusi kita terhadapnya.

Pembicaraan ini akhirnya direkam dan menjadi episode 5 Podcast Perspective yang diberi judul : Insightful Random Talks.

Meski random, semoga obrolan ini dapat memberikan banyak insights kepada para pendengar sekalian😊

Selamat mendengarkan!🌸

P.S. : Karena podcast ini direkam di alam terbuka dengan alat yang seadanya, maka kami mohon maaf atas kualitas suara yang kurang baik. Tidak disarankan menggunakan headset karena terdapat suara kendaraan hewan yang mungkin dapat mengganggu.

Sebagian orang berpikir bahwa dirinya paling Islami. Sebagian lagi berpikir dirinya paling moderat dan open-minded. Lalu keduanya berbangga di atas kondisinya tanpa menyadari : mereka sama. Sama-sama ekstrem dalam berpikir dan bersikap.

Segala sesuatu yang berlebihan itu memang tidak baik, termasuk dalam berpikir dan bersikap. Alih-alih menjadi muslim yang hebat dan berkontribusi besar, pola pikir dan sikap ekstrem tersebut malah menjadikan penganutnya yang disebut Syakib Arsalan sebagai : penyebab kemunduran umat Islam.

Lantas bagaimana dengan kita? Apakah kita terlalu sibuk dengan ibadah ritual kita tanpa sesekali menengok isi kepala kita? Apakah kita ini sudah menjadi muslim seutuhnya pada ritual dan intelektual kita? Apakah kata ‘muslim’ bahkan pantas untuk disematkan kepada kita?

Dalam Podcast Perspective episode 4 kali ini, Astriva dan Savira membahas bagaimana pola pikir dan sikap ideal yang semestinya dimiliki seorang muslim.

Selamat mendengarkan!🌸

Ketika kita dihadapkan dengan kesulitan dan kesedihan, sering kali kita segera kembali mendekat kepada Allah. Kita beribadah dan berdoa tanpa lelah, berharap Allah menghapuskan kesedihan kita dan memberikan jalan keluar atas segala masalah kita. Namun, ketika doa-doa yang kita langitkan tidak juga mendapatkan jawaban, kita bertanya, "Di mana Allah? Di mana pertolongan-Nya? Bukankah saya sudah beribadah dan berdoa terus menerus? Tapi mengapa Allah tidak mengabulkan doa saya? Apakah Allah tidak mendengar saya?"
Kita kecewa lantaran doa-doa kita tidak segera dijawab oleh Sang Pencipta. Kita bertanya, "Where's Allah When I Need Him The Most?"
Di Podcast Perspective episode kali ini, Astriva dan Savira akan mencoba membawa kita menyelami kedalaman hikmah sebuah kesedihan dan mengulik jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas dari perspektif yang semestinya dimiliki oleh seorang muslim.
Selamat mendengarkan! 🌸

Di era teknologi dan informasi seperti sekarang, media sosial bukan lagi menjadi suatu hal yang asing. Hampir semua orang dari berbagai kalangan usia telah menjadikan media sosial sebagai bagian penting dalam hidup mereka, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga manula.



Namun, teknologi yang sebenarnya diciptakan untuk memudahkan kehidupan manusia, pada kenyaataannya justru membawa berbagai dampak yang kurang menyenangkan bagi kesehatan mental penggunanya. Berbagai perasaan seperti cemas, cemburu sosial, kebencian, hingga depresi sering kali ditemukan sebagai dampak penggunaan media sosial.



Lalu, benarkah media sosial hanya membawa mimpi buruk? Apakah kita harus keluar dari media sosial? Atau bagaimana cara supaya kita sehat bermedia sosial? Nah, dalam Podcast Perspective episode Social Media and Mental Health ini, Astriva dan Savira mencoba mengulas permasalahan ini dengan detail. Selamat mendengarkan! 🌸

Quarter Life Crisis (QLC) adalah sebuah fenomena yang banyak dialami oleh kaum muda berusia 20 sampai 30 tahun. Fenomena ini ditandai dengan munculnya berbagai kecemasan di dalam diri seseorang tentang identitas diri, kondisi finansial, karir, hubungan sosial, dan sebagainya.

Tapi sebenarnya, apakah QLC ini merupakan sesuatu yang wajar terjadi? Bagaimana cara seorang muslim memandang dan menyikapi QLC?

Dalam episode pertama Perspective ini, Astriva dan Savira membahas masalah QLC dan bagaimana cara menghadapi krisis dan berbagai masalah yang kita temui dalam hidup.

Selamat mendengarkan! 🌸