Perempuandukungperempuan Asti

Asti kembali berbincang dengan sahabatnya yang adalah ahli penyakit dalam,  dr. Olivia.  Kali ini membahas tentang apa itu penyakit kronis, dampak serta bagaimana agar orang dengan penyakit kronis dapat punya indenpendensi dalam pengelolaan kondisi yang ia miliki.   Bagaimana pandemi COVID-19 membuat situasi lebih kompleks juga dibicarakan, termasuk kebutuhan pengembangan telemedicine untuk dapat mendukung orang-orang dengan berbagai kondisi kronik baik terkait akses pada informasi, dukungan dan perawatan serta mengurangi risiko terpapar Coronavirus penyebab COVID-19.

Di episode ini Asti mendapatkan kesempatan untuk mendengarkan kisah perjalanan Alegra menghadapi gender disforia, hidup dengan depresi dan menjadi perempuan yang berdaya.  Refleksi Asti dari cerita Ale adalah bahwa proses membangun resiliensi dan proses menerima dan mencintai diri adalah proses yang berjelan beriringan dan berlangsung terus menerus.  Bahwa penting untuk mendapatkan pertolongan profesional, namun pada saat yang sama bentuk-bentuk dukungan lain yang diterima sepanjang perjalanannya, baik langsung maupun tidak langsung seperti ketrampilan mindfull, afirmasi positif dari guru, dukungan teman sebaya, art serta praktek dan nilai spiritual mempunyai peran dalam membangun resiliensi Ale.  

Kita mungkin lebih familiar dengan memaafkan orang lain daripada memaafkan diri sendiri. Di episode ini, Asti mengulas topik memaafkan diri sendiri, mengapa penting, apa manfaatnya dan bagaimana caranya.

Di episode ini Asti mengajak sahabatnya Olivia (yang adalah seorang ahli penyakit dalam dengan keahlian khusus mengenai endokrin atau hormon) untuk berbincang-bincang apa itu hormon dan bagaimana hormon mempengaruhi tubuh perempuan di seluruh bagian siklus hidupnya.  Tidak cuma soal fisik, di episode ini juga dibicarakan bagaimana hormon juga mempengaruhi kesehatan mental, cinta, serta adiksi.  Episode ini dibuat untuk menemani perjalanan perempuan menerima serta mencintai tubuh dan dirinya.

This speech is written by Mary Schmich, a columnost for the Chocago Tribune and winner of the 2012 Pulitzer Prize for commentary. Ditulis tahun 1997, tetapi pesan-pesannya masih relevan untuk lulusan tahun 2020.

Episode ini membahas tentang apa itu HIV dengan bahasa yang sederhana dan bagaimana keberadaan obat Anti Retro Virus (ARV) membuat infeksi HIV seharusnya tidak lagi menjadi momok. Sebaliknya, ada harapan bahwa suatu saat akan ada generasi yang bebas HIV jika semua orang mendapat akses pencegahan dan semua orang yang hidup dengan HIV mendapatkan pengobatan Anti Retro Virus.