5 avsnitt

Beranda Ragam Budaya

Lensa Lawu Lensa Lawu

    • Samhälle och kultur

Beranda Ragam Budaya

    DP Tante 50 Ribu, Kisah The Remon

    DP Tante 50 Ribu, Kisah The Remon

    lihat di Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=Yr9LiY1IZiM&t=68s

    Sebuah perjalanan panjang tentu memiliki beberapa ruang henti, untuk sejenak melepas lelah, kemudian melanjutkan kembali perjalanan dengan suka ria. Perumpamaan tersebut sepertinya tepat untuk menggambarkan kisah Muhammad Abdillah Ghani Muqit  a.k.a The Remon.

    Sembilan tahun silam, Remon bercita-cita masuk pada perguruan tinggi seni dengan harapan mampu mematangkan kemampuan dan kecintaannya pada bidang seni rupa. Takdir berkata lain, hinga kini cita-cita tersebut belum terlaksana. Kecintaannya pada bidang seni rupa,tak pernah luntur oleh halangan. Semangat tersebut  yang mendorong Remon untuk terus mempelajari seni rupa secara otodidak dari seniman-seniman lain, serta belajar berkarya bersama dalam komunitas-komunitas seni di kotanya Karanganyar.

    Proses tersebut nyaris buntu dan hampir membuat Remon putus asa, hingga suatu saat kerabatnya ada yang meminta tolong untuk mengajarkan putranya menggambar. Remon berupaya memahami dunia anak-anak dengan mengimajinasikan dirinya kembali ke masa kanak-kanak. goresan-goresan yang dia torehkan di atas kertas serasa lebih ringan, tanpa beban. Hal tersebut membuat Remon kembali bersemangat hingga akhirnya Remon menemukan sebuah figur yang mampu mewadahi ekspresi kegelisahan, gagasan, dan segala pesan yang ingin dia sampaikan melalui karyanya.

    Dalam kesehariaannya, Remon adalah desainer di sebuah percetakan dan penerbitan. Pada saat pekerjaan utamanya sedang senggang, Remon memanfaatkan waktu untuk menabung karya. Segala macam gagasan, ide, dan pengetahuan yang ia dapatkan melalui berbagai perbicangan dengan teman di kampung atau diberbagai komunitas, menjadi inspirasi bagi Remon untuk menghasilkan gambaran atau skesta yang ia kerjakan.

    Perkenalan Remon dengan Ruang Atas, suatu ruang berkarya bersama yang diampu oleh Wahyu Eko Prasetyo, seorang alumni perguruan tinggi seni menjadi jembatan Remon mempelajari seni rupa dari kacamata akademik. Persinggungan itu pula merupakan salah satu bahan bakar yang memantik Remon untuk lebih serius belajar dan menabung karya.

    Berbekal tabungan karya dan semangat merayakan sebuah titik singgah dalam proses perjalanan berkeseniannya, Remon nekad menggelar pameran tunggal yang bertajuk “Kemon Remon”.  Pameran tunggal tersebut akan berlangsung  mulai Jumat, 24 Januari 2020 hingga Senin 27 Januari 2020 di Ruang  Atas, Jl. Agung Timur, Mojosongo, Jebres, Surakarta.  Pameran Kemon Remonakan dibuka oleh Wahyu Eko Prasetyo dan suguhan pertunjukan musik dari Sinjo Murdock serta Elektro Gagal Disco, yang akan hadir pada hari jumat 24 Januari 2020 pukul 19.00 WIB.

    Penulis: Iqbal Rekarupa
    Editor: Ajie Bayu

    =======
    Lensa Lawu - Beranda Ragam Budaya Surakartan
    MEDIA SOCIAL & WEB
    Instagram: https://instagram.com/LensaLawu​
    Facebook : https://facebook.com/LensaLawu​
    Twitter : https://twitter.com/LensaLawu​
    Official Website: https://lensalawu.com/

    • 10 min
    BAD NEWS IS A GOOD NEWS, APA ITU LENSA LAWU?

    BAD NEWS IS A GOOD NEWS, APA ITU LENSA LAWU?

    LensaLawu adalah "Beranda Ragam Budaya Surakartan". Sebuah media online yang berkeinginan mejadi sumber informasi positif yang independen di wilayah Solo Raya.

    Media yang dikelola LensaLawu adalah Website, YouTube, Facebook Page, Twitter & Instagram

    =======

    Lensa Lawu - Beranda Ragam Budaya Surakartan (surakarta, boyolali, klaten, wonogiri, sukoharjo, sragen, karanganyar)

    Subscribe: https://www.youtube.com/lensalawu​

    Upload terbaru: https://bit.ly/2CUH9AP​ Paling Populer: https://bit.ly/2Uz9TsH​

    MEDIA SOCIAL & WEB
    Instagram: https://instagram.com/LensaLawu​
    Facebook : https://facebook.com/LensaLawu​
    Twitter : https://twitter.com/LensaLawu​ Official
    Website: https://LensaLawu.com

    • 7 min
    Kopi dan Cinta yang Tak Pernah Mati

    Kopi dan Cinta yang Tak Pernah Mati

    Cerpen (cerita pendek) Karya Agus Noor
    Dibacakan Oleh Panji Sukma Herasih

    video pembacaan di youtube: https://www.youtube.com/watch?v=tnTlpdJDwbQ&t=112s

    Agus Noor, punya latar belakang pendidikan teater di ISI Yogyakarta, tetapi lebih populer sebagai cerpenis dan aktivis media sosial. Cerpennya pernah dinobatkan sebagai cerpen terbaik Kompas tahun 2011. Penulis yang lahir di Tegal, Jawa Tengah, ini menjadi sutradara dan penulis lakon dalam seri seni pertunjukan Indonesia Kita yang digagas seniman Butet Kartaredjasa.



    =======
    Lensa Lawu - Beranda Ragam Budaya Surakartan
    (surakarta, boyolali, klaten, wonogiri, sukoharjo, sragen, karanganyar)

    Subscribe: https://www.youtube.com/lensalawu​

    Upload terbaru: https://bit.ly/2CUH9AP​
    Paling Populer: https://bit.ly/2Uz9TsH​

    MEDIA SOCIAL & WEB
    Instagram: https://instagram.com/LensaLawu​
    Facebook : https://facebook.com/LensaLawu​
    Twitter : https://twitter.com/LensaLawu​
    Official Website: https://LensaLawu.com

    • 17 min
    MAUKAH KAU MENGHAPUS BEKAS BIBIRNYA DI BIBIRKU DENGAN BIBIRMU?

    MAUKAH KAU MENGHAPUS BEKAS BIBIRNYA DI BIBIRKU DENGAN BIBIRMU?

    CERPEN (Cerita Pendek)   Karya HAMSAD RANGKUTI

    Dibacakan Oleh Panji Sukma Herasih



    video pembacaan di youtube: https://www.youtube.com/watch?v=zGC7rH9skG0

    =======

    Hamsad Rangkuti (lahir di Titi Kuning, Medan, Sumatra Utara, 7 Mei 1943 – meninggal di Depok, Jawa Barat, 26 Agustus 2018 pada umur 75 tahun); adalah seorang sastrawan Indonesia yang menulis cerita pendek terkenal "Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu". Nama aslinya Hasyim Rangkuti.



    PENGHARGAAN:

    - Hadiah Harapan Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (1981) untuk Ketika Lampu Berwarna Merah

    - Penghargaan Insan Seni Indonesia Mal Taman Anggrek & Musicafe (1999)

    - Penghargaan Sastra Pemerintah DKI (2000)

    - Penghargaan Khusus Kompas atas kesetiaan dalam penulisan cerpen (2001)

    - Penghargaan Sastra Pusat Bahasa (2001)

    Khatulistiwa Literary Award 2003 untuk Bibir dalam Pispot

    - Pemenang Cerita Anak Terbaik 75 Tahun Balai Pustaka (2001) untuk "Umur Panjang untuk Tuan Joyokoroyo" dan Senyum "Seorang Jenderal pada 17 Agustus"

    - SEA Write Award habibie (2008)

    - Penghargaan Anugerah Kebudayaan dan Penghargaan Maestro Seni Tradisi (2014)

    (sumber: wikipedia)

    =======

    Lensa Lawu - Beranda Ragam Budaya Surakartan

    (surakarta, boyolali, klaten, wonogiri, sukoharjo, sragen, karanganyar)



    Subscribe: https://www.youtube.com/lensalawu​

    Upload terbaru: https://bit.ly/2CUH9AP​

    Paling Populer: https://bit.ly/2Uz9TsH​



    MEDIA SOCIAL & WEB
    Instagram: https://instagram.com/LensaLawu​
    Facebook : https://facebook.com/LensaLawu​
    Twitter : https://twitter.com/LensaLawu​
    Official Website: https://LensaLawu.com

    • 6 min
    Bumper Audio Lensa Lawu

    Bumper Audio Lensa Lawu

    musik: Kalacakra - Lgm. Rujak Uleg Feat Ok. Swastika (Official Live Music Video) 

    Lgm. Rujak Uleg Dipopulerkan oleh Waljinah 

    Taken at "Pager Desa Fest - Save Our Children"

    20 Agustus 2016 at Suru kulon, Miggarharjo, Eromoko, Wonogiri 

    Video by Pesona Multimedia & UcielTerror ©2016

    All rights reserved  Soundcloud - https://soundcloud.com/kalacakra​

    Performed and Music by KALACAKRA & OK. SWASTIKA



    ======= 

    Lensa Lawu - Beranda Ragam Budaya Surakartan (surakarta, boyolali, klaten, wonogiri, sukohargo, sragen, karanganyar)  Subscribe: https://www.youtube.com/lensalawu​

    Upload terbaru: https://bit.ly/2CUH9AP

    Paling Populer: https://bit.ly/2Uz9TsH​



    MEDIA SOCIAL & WEB

    Instagram: https://instagram.com/LensaLawu​
    Facebook : https://facebook.com/LensaLawu
    ​Twitter : https://twitter.com/LensaLawu​
    Official Website: https://lensalawu.com/

    • 15 sek.

Mest populära poddar inom Samhälle och kultur

Mer än bara morsa!
Kenza & Ines
P3 Dokumentär
Sveriges Radio
30s in the City med Hanna och Stella
Podplay | Hanna & Stella
Spöktimmen
Ek & Borg Productions
Fredagspodden
Perfect Day Media
Morgonpasset i P3
Sveriges Radio