5 min

Edisi Hari Minggu, 19 Mei 2024 - Tetap Berjuang dan Andalkan Tuhan Kencan Dengan Tuhan

    • Christianity

Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 19 Mei 2024



Bacaan:

"Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita." (Kolose 3:17)



Renungan:

Sean Winshand Cuhendi pernah mengalami sakit hydrocephalus. Dokter pernah memvonis, usianya hanya bisa mencapai umur 12 tahun apabila tidak dioperasi. Namun ibunya memutuskan untuk tidak dioperasi. Dengan sangat berhati-hati ia merawat dengan penuh cinta. Saat itu, kondisi Winshand terlalu rentan, ia tidak boleh terlalu lama menangis dan kejang, sebab kondisinya akan semakin memburuk. Tidak boleh terkena panas matahari secara langsung, dan kepalanya tidak boleh terbentur. Karena itu dipasang busa di sekitar rumahnya agar terhindar dari benturan dan dipakaikan helm, bahkan sang ibu memutuskan untuk berhenti bekerja agar dapat menjaga Winshand dengan baik. la memberikan Winshand papan catur agar bisa tetap bermain tanpa perlu berisiko jatuh. Di usia tiga tahun, Winshand pernah mengalami kelumpuhan selama dua minggu. Tanpa lelah dan penuh kesabaran, Henny, ibu Winshand terus merawat dan memerhatikan Winshand. Selain pengobatan medis, ibunya setiap hari memberikan makanan bernutrisi tinggi, seperti ikan salmon, ikan gindara, dan kuah rebusan burung dara pada Winshand. Akhirnya dengan anugerah Tuhan, semakin hari kondisi Winshand semakin membaik. Kepala Winshand yang sempat membengkak perlahan mengempis dan di usia lima tahun ia dapat berjalan dengan normal. "Puji Tuhan kondisinya semakin membaik. Dokter saja sampai terkejut, nyaris tidak percaya kalau Winshand bisa kembali normal. Ini benar-benar mujizat dari Tuhan. Karena jarang ada pengidap hydrocephalus yang bisa kembali normal," ungkap Henny penuh rasa syukur. Siapa sangka, Winshand, pria kelahiran 5 September 1997 ini, yang menderita hydrocephalus telah mengalami kesembuhan tanpa operasi, bahkan ia telah mengukir berbagai prestasi di kancah internasional di bidang olahraga catur dan mendapat gelar "master catur Internasional 2015". Tidak sampai di situ, Winshand akan terus melanjutkan kariernya dan mempersiapkan dirinya untuk meraih gelar juara selanjutnya. Pencapaian yang ia peroleh merupakan hasil dari semangat perjuangan dan kerja kerasnya.

Bila Tuhan berkehendak, hal yang mustahil pun dapat terjadi meski situasi dan kondisi tidak mendukung. Karena itu, jangan berputus asa dan hilang semangat. Teruslah belajar serta berjuang menghadapi berbagai tantangan hidup dengan mengandalkan Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.



Doa:

Tuhan Yesus, aku yakin Engkau selalu hadir dan berdaulat dalam hidupku. Bimbinglah aku untuk menjadi pemenang di dalam kehidupanku ini. Amin. (Dod).

Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 19 Mei 2024



Bacaan:

"Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita." (Kolose 3:17)



Renungan:

Sean Winshand Cuhendi pernah mengalami sakit hydrocephalus. Dokter pernah memvonis, usianya hanya bisa mencapai umur 12 tahun apabila tidak dioperasi. Namun ibunya memutuskan untuk tidak dioperasi. Dengan sangat berhati-hati ia merawat dengan penuh cinta. Saat itu, kondisi Winshand terlalu rentan, ia tidak boleh terlalu lama menangis dan kejang, sebab kondisinya akan semakin memburuk. Tidak boleh terkena panas matahari secara langsung, dan kepalanya tidak boleh terbentur. Karena itu dipasang busa di sekitar rumahnya agar terhindar dari benturan dan dipakaikan helm, bahkan sang ibu memutuskan untuk berhenti bekerja agar dapat menjaga Winshand dengan baik. la memberikan Winshand papan catur agar bisa tetap bermain tanpa perlu berisiko jatuh. Di usia tiga tahun, Winshand pernah mengalami kelumpuhan selama dua minggu. Tanpa lelah dan penuh kesabaran, Henny, ibu Winshand terus merawat dan memerhatikan Winshand. Selain pengobatan medis, ibunya setiap hari memberikan makanan bernutrisi tinggi, seperti ikan salmon, ikan gindara, dan kuah rebusan burung dara pada Winshand. Akhirnya dengan anugerah Tuhan, semakin hari kondisi Winshand semakin membaik. Kepala Winshand yang sempat membengkak perlahan mengempis dan di usia lima tahun ia dapat berjalan dengan normal. "Puji Tuhan kondisinya semakin membaik. Dokter saja sampai terkejut, nyaris tidak percaya kalau Winshand bisa kembali normal. Ini benar-benar mujizat dari Tuhan. Karena jarang ada pengidap hydrocephalus yang bisa kembali normal," ungkap Henny penuh rasa syukur. Siapa sangka, Winshand, pria kelahiran 5 September 1997 ini, yang menderita hydrocephalus telah mengalami kesembuhan tanpa operasi, bahkan ia telah mengukir berbagai prestasi di kancah internasional di bidang olahraga catur dan mendapat gelar "master catur Internasional 2015". Tidak sampai di situ, Winshand akan terus melanjutkan kariernya dan mempersiapkan dirinya untuk meraih gelar juara selanjutnya. Pencapaian yang ia peroleh merupakan hasil dari semangat perjuangan dan kerja kerasnya.

Bila Tuhan berkehendak, hal yang mustahil pun dapat terjadi meski situasi dan kondisi tidak mendukung. Karena itu, jangan berputus asa dan hilang semangat. Teruslah belajar serta berjuang menghadapi berbagai tantangan hidup dengan mengandalkan Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.



Doa:

Tuhan Yesus, aku yakin Engkau selalu hadir dan berdaulat dalam hidupku. Bimbinglah aku untuk menjadi pemenang di dalam kehidupanku ini. Amin. (Dod).

5 min