1,486 episodes

Renungan harian Katolik dengan merefleksikan ayat Kitab Suci. Renungan ini disusun oleh Bapak Dodi Albertus dan telah lama viral di jagat WA Grup, kini hadir dalam media audio digital. selamat mendengarkan.
Untuk kritik dan saran dapat dikirimkan ke email kencandengantuhan@gmail.com

Kencan Dengan Tuhan Danang Kurniawan

    • Religion & Spirituality
    • 5.0 • 2 Ratings

Renungan harian Katolik dengan merefleksikan ayat Kitab Suci. Renungan ini disusun oleh Bapak Dodi Albertus dan telah lama viral di jagat WA Grup, kini hadir dalam media audio digital. selamat mendengarkan.
Untuk kritik dan saran dapat dikirimkan ke email kencandengantuhan@gmail.com

    Edisi Hari Jumat, 24 Mei 2024 - Ijinkan Dia membebaskanmu

    Edisi Hari Jumat, 24 Mei 2024 - Ijinkan Dia membebaskanmu

    Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 24 Mei 2024



    Bacaan:

    "TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya." (Mazmur 34:19)



    Renungan:

    Ada seorang wanita yang terlahir dari keluarga broken home. Bertahun-tahun ia berusaha mengatasi kekecewaannya dengan kebencian, dendam, kemunafikan, dan ia merasa hidupnya tidak berharga. Hatinya penuh kebencian dan dendam terhadap ayahnya yang selalu memukuli ibunya dan tidak menyayangi dirinya. Sikap ayahnya itu menyulut perceraian. Walau ayahnya telah meninggal beberapa tahun yang lalu, namun ia yang telah tumbuh dewasa, tetap saja menyimpan kepahitan. Apalagi di usia kanak-kanak, setelah perceraian kedua orang tuanya, sang ibu menitipkannya di sebuah panti asuhan. la pun harus berjuang keras sendirian untuk belajar dan menjadi yang terbaik di sekolahnya. Kini ia menjadi wanita karier yang sukses di sebuah perusahaan karena kecerdasannya. Tetapi sayang, ia masih menyimpan kebencian dan dendam. Senyum di wajahnya hanyalah senyum palsu karena tuntutan profesionalitas, namun tetap saja ia merasa tidak bahagia. Topeng kemunafikanlah yang dipertontonkan ke khalayak ramai. Parahnya, ternyata ia seorang penyuka sesama jenis, sebab ia menganggap semua pria sama seperti ayahnya. Faktor psikologis ini yang membuat ia berperilaku menyimpang. Ia menutupi perilaku menyimpangnya dengan pakaian yang indah seorang feminin.

    Di sekeliling kita ada begitu banyak orang yang mengalami kekecewaan seperti halnya wanita tersebut. Atau mungkin kita yang sedang mengalami kekecewaan dan sedang berusaha mengatasinya dengan cara kita. Memang, ada banyak jenis kebahagiaan yang ditawarkan oleh dunia untuk mengatasi kekecewaan. Di antaranya melalui musik, pekerjaan, pernikahan, kekayaan, dan ketenaran. Dan kita tergiur olehnya. Ada juga yang mengatasinya dengan kepuasan negatif, seperti selingkuh, mabuk-mabukan, berbuat jahat kepada orang lain, ataupun menggunakan narkoba. Namun, apa pun jenis tawaran dunia ini yang diharapkan bisa mengatasi kekecewaan seseorang, tetap saja tidak mampu mengatasinya.

    Kekecewaan itu hanya bisa terobati dengan hadirnya Pribadi yang mampu memberikan kebahagiaan sejati. Oleh karena itu, biarlah Kristus mengisi dan memerintah hati kita. Jangan biarkan kebencian, dendam, dan kepahitan memenuhi hati kita. Marilah kita membuka pintu hati kita dan menerima Dia sebagai Pembebas kita dari belenggu kekecewaan. Tuhan Yesus memberkati.



    Doa:

    Tuhan Yesus, ampunilah aku karena selama ini aku mengatasi kekecewaan dengan hal-hal yang tidak berkenan pada-Mu sehingga hatiku kehilangan damai sejahtera-Mu. Amin. (Dod).

    • 5 min
    Edisi Hari Kamis, 23 Mei 2024 - Terbuka dan positif terhadap kritik

    Edisi Hari Kamis, 23 Mei 2024 - Terbuka dan positif terhadap kritik

    Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 23 Mei 2024



    Bacaan:

    "Lebih baik teguran yang nyata-nyata dari pada kasih yang tersembunyi." (Amsal 27:5)



    Renungan:

    Memang tidak enak mendapatkan kritikan dari orang lain, apalagi ketika seseorang sudah merasa berada di puncak. Jika ada yang mengkritik, biasanya ia beranggapan bahwa kritikan tersebut sebagai bentuk tidak menghormati dan usaha untuk menjatuhkannya. Lebih parah lagi, ia menganggap para pengkritik sebagai lawannya. Bisa saja orang mengkritik karena benci atau tidak suka dengan kita, bisa juga mereka mengkritik supaya kita semakin lebih baik. Namun apa pun bentuk kritikan itu, entah bersifat pedas maupun tidak, atau berasal dari kawan maupun lawan, jika kita menyikapinya dengan pikiran yang positif, maka hal itu akan memberikan sumbangsih atau manfaat besar bagi kita, sehingga kita menjadi lebih baik lagi. Kita akan termotivasi untuk bekerja lebih baik dan penuh semangat. Di samping itu, kita harus menerima kritikan dengan sikap bersahabat dan tidak membenci orang yang mengkritik kita. Seseorang berkata, "Orang-orang yang melontarkan kritik bagi kita pada hakikatnya adalah pengawal jiwa kita, yang bekerja tanpa bayaran." Maka, sayang kalau kita membencinya, sebab hal itu akan membuat kita menutup diri terhadap perubahan ke arah yang lebih baik. Kritikan juga ibarat cermin. Kita dapat melihat kelemahan dan kekuatan kita ketika bercermin dari kritikan. Sebaliknya, kita tidak akan tahu adanya kotoran, jika tidak bercermin. Selain itu, jadikanlah kritikan sebagai penyemangat untuk kita meningkatkan kemampuan kita. Emas menjadi murni karena melewati proses api pemurnian. Demikian juga kita, akan terasah dan menjadi lebih baik bila memerhatikan kritikan. Kritikan adalah bagian dari proses kehidupan kita dan salah satu alat Tuhan untuk mengasah kita sehingga kita dapat berkarya dan berbuah lebih banyak lagi bagi Tuhan.

    Jika kita mendapat pujian dari orang lain, anggaplah itu sebagai hal biasa, jangan lalu membanggakan diri. Namun, jika kita mendapat kritikan dari orang lain anggaplah itu sebagai harta terpendam. Karena itu, berbesar hatilah dalam menerima kritikan dan mintalah Tuhan memberikan kekuatan untuk menerima kritikan yang pedas, serta mohon kemampuan untuk bisa memperbaiki diri. Tuhan Yesus memberkati.



    Doa:

    Tuhan Yesus, mampukan aku menerima kritikan dan memperbaiki diriku jika memang perlu diperbaiki agar hidupku menjadi lebih baik. Amin. (Dod).

    • 4 min
    Edisi Hari Rabu, 22 Mei 2024 - Jaga Hati, Hadirkan Berkat

    Edisi Hari Rabu, 22 Mei 2024 - Jaga Hati, Hadirkan Berkat

    Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 22 Mei 2024



    Bacaan:

    "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." (Amsal 4:23)





    Renungan:

    Ada sebuah pernyataan, "Lebih mudah mengelola perusahaan daripada mengelola hati dan perasaan." Banyak kasus pembunuhan disebabkan karena kegagalan manusia mengelola hati dan perasaannya. Karena tidak kuat menahan gejolak hati dan amarah yang membakar ketika suami atau isteri berselingkuh, maka pasangannya bisa membunuh secara membabi buta. Karena tidak bisa mengelola hati ketika seseorang melontarkan kata-kata yang menyinggung perasaan, maka pemukulan pun terjadi. Dendam yang berkepanjangan menguasai hati seseorang, ini juga akibat tidak dapat mengelola hati dan perasaan. Benarlah yang dikatakan dalam Amsal 4:23, "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." Ayat ini menjelaskan bahwa semua ang keluar dalam bentuk perbuatan atau tindakan, berasal dari hati. Hati bagaikan mata air yang mengalirkan aliran-aliran air ke segala penjuru. Jika mata air itu kotor, maka kotor pula air yang dialirkannya.

    Untuk menjaga agar sikap dan tindakan kita selalu membangun dan mendatangkan kebaikan bagi sesama, maka kita perlu:

    Pertama, mengisi hati kita dengan apa yang baik. Firman Tuhan adalah makanan yang paling sehat untuk hati dan jiwa kita. Firman itu akan menuntun kita pada hal-hal yang baik, sehingga kita akan memancarkan yang baik pula. Sebaliknya jika kita mengisi hati kita dengan hal-hal yang tidak baik, seperti kebencian, kecurigaan, dendam, irihati, dll., maka yang tidak baik itulah yang akan keluar melalui kata-kata dan tindakan kita. Sebab itu ketika sesuatu yang merusak masuk ke dalam hati, jangan membiarkannya berlarut-larut, karena hal itu akan mencemarkan hati dan seluruh kehidupan kita.

    Kedua, memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan. Hubungan dengan Tuhan mendasari hubungan kita dengan sesama. Hubungan yang baik dengan Tuhan, akan membuahkan hubungan yang baik dengan sesama.

    Marilah kita menjaga hati kita setiap hari, agar dari hati kita terpancar kehidupan yang berkenan kepada Tuhan dan memberkati sesama. Tuhan Yesus memberkati.



    Doa:

    Tuhan Yesus, seringkali aku gagal menjaga hatiku. Mampukanlah aku untuk selalu memelihara hatiku agar selalu melekat kepada-Mu. Amin. (Dod).

    • 5 min
    Edisi Hari Selasa, 21 Mei 2024 - Bekerja dengan Hati

    Edisi Hari Selasa, 21 Mei 2024 - Bekerja dengan Hati

    Kencan Dengan Tuhan

    Selasa, 21 Mei 2024



    Bacaan: Filipi 2:14-15

    "Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,

    supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia."



    Renungan:

    Ada seorang anak sedang menyapu halaman rumahnya yang ditumbuhi beberapa pohon belimbing yang cukup rindang. Anak itu melakukan pekerjaan menyapu halaman dengan rajin, tetapi lama-kelamaan ia merasa kesal juga karena dalam waktu beberapa jam saja daun-daunnya sudah berjatuhan lagi. Dalam kekesalan, anak itu bersandar di pohon belimbing sambil memikirkan bagaimana caranya agar ia tidak banyak membuang tenaga untuk menyapu halaman. Kemudian ayahnya mendekatinya dan berkata, "Kelihatannya kamu sedang kesal? Apa vang sedang kamu pikirkan?" "Iya Yah, saya sedang berpikir bagaimana agar daun-daun belimbing ini tidak berjatuhan lagi ke tanah. Dengan begitu kan saya tidak akan capek menyapu terus-menerus," jawab si anak. "Begini saja, bagaimana kalau kamu menggoyang-goyangkan pohon-pohon belimbing ini agar daun-daunnya jatuh? Setelah itu kamu cukup menyapu sekali dan besok tidak akan ada lagi daun yang jatuh," saran ayahnya. Sambil melonjak kegirangan, si anak berlari dan mulai menggoyang-goyangkan pohon belimbing mereka. "Ini ide yang bagus Ayah," katanya.

    Hari itu si anak merasa sangat puas dan malam hari pun ia bisa beristirahat dengan nyenyak. Namun betapa terkejut dan kecewanya si anak karena keesokan harinya ternyata daun-daun belimbing masih berjatuhan di halaman. Saat itu ayahnya datang dan berkata kepadanya, "Nak, daun-daun yang rontok adalah suatu kenyataan yang tidak dapat diubah, apalagi kalau tiba musim gugur. Kita tidak dapat mengubah segala sesuatu menjadi sesuai dengan keinginan kita. Yang dapat kita ubah adalah diri kita, dalam hal ini hati kita. Jika engkau harus menyapu setiap hari, kerjakanlah itu dengan hati yang bersyukur dan tidak menggerutu," nasihat ayahnya.

    Ketika bangun pagi ini, apakah ada gairah yang baru untuk melakukan aktivitas dan tanggung jawab yang harus kita kerjakan, atau sebaliknya kita memulai hari ini dengan berat hati dan bersungut-sungut? Kita jenuh dan malas untuk mengerjakan sesuatu dan berharap segalanya berubah menjadi seperti yang kita harapkan? Jika ini yang terjadi, mari ubah sikap hati kita menjadi hati yang bergairah dan tidak bersungut-sungut mengerjakan tanggung jawab kita. Dengan demikian pekerjaan yang kita lakukan akan terasa lebih ringan dan menyenangkan, karena sebenarnya berat tidaknya pekerjaan terletak pada sikap hati kita. Hanya dengan sikap hati yang bersyukurlah kita bisa melalui setiap hari dengan kemenangan. Mari kita menjadikan setiap hari sebagai hari yang indah dan memandang setiap tugas pekerjaan yang harus kita kerjakan sebagai ibadah yang indah di mata Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.



    Doa:

    Tuhan Yesus, ajarilah aku mengerjakan pekerjaanku dengan tidak bersungut-sungut tetapi aku dapat memandangnya sebagai ibadah kepada-Mu. Amin. (Dod).

    • 7 min
    Edisi Hari Senin, 20 Mei 2024 - Setia dan tulus melayaniNya

    Edisi Hari Senin, 20 Mei 2024 - Setia dan tulus melayaniNya

    Kencan Dengan Tuhan - Senin, 20 Mei 2024



    Bacaan: Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan. Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kolose 3:22-23)



    Renungan:

    Di zaman sekarang ini mungkin Tuhan akan jarang menemukan orang-orang yang mau melakukan sesuatu dengan hati yang murni kepada-Nya. Hampir semua orang melakukan sesuatu demi mendapatkan imbalan, nama baik, pujian dari manusia, dan keuntungan diri sendiri lainnya. Sementara hanya ada segelintir orang yang bersusah payah tetap setia dan rendah hati melayani Tuhan meski tak terlihat. Orang-orang yang demikian adalah orang yang mengerti apa yang mereka kerjakan, yakni mereka bekerja bukan untuk sesuatu yang fana melainkan untuk sesuatu yang kekal, yang tidak dapat binasa. Mereka pun sadar bahwa mereka bekerja bukan untuk mendapatkan sesuatu melainkan karena mereka mengasihi Tuhan. Lantas, kita ini termasuk kategori yang mana?

    Pada umumnya manusia memang akan kecewa bila tidak mendapatkan penghargaan dari orang lain atas apa yang sudah dilakukannya. Tetapi bagi anak Tuhan, penilaian Tuhanlah yang terpenting, sebab Tuhan melihat semua yang kita lakukan. Hukum tabur tuai pun masih berlaku hingga saat ini, sehingga bagi orang-orang yang sungguh-sungguh melakukan segala sesuatunya dengan cara terbaik dan tulus hati, Tuhan akan memberkatinya. Tuhan tidak menganggap remeh, apalagi berpura-pura tidak melihat apa yang sudah kita kerjakan. Oleh karenanya, tetaplah setia dan tulus hati melakukan apa yang telah Tuhan percayakan kepada kita. Kerjakanlah sebaik-baiknya apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab kita saat ini. Berikanlah pelayanan terbaik kita kepada Tuhan dan sesama. Tuhan Yesus memberkati.



    Doa:

    Tuhan Yesus, aku mohon ampun karena selama ini memiliki motivasi yang tidak baik dalam bekerja dan pelayanan. Biarlah firman-Mu mengingatkanku selalu agar aku memurnikan motivasiku dalam bekerja dan pelayanan. Amin. (Dod).

    • 4 min
    Edisi Hari Minggu, 19 Mei 2024 - Tetap Berjuang dan Andalkan Tuhan

    Edisi Hari Minggu, 19 Mei 2024 - Tetap Berjuang dan Andalkan Tuhan

    Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 19 Mei 2024



    Bacaan:

    "Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita." (Kolose 3:17)



    Renungan:

    Sean Winshand Cuhendi pernah mengalami sakit hydrocephalus. Dokter pernah memvonis, usianya hanya bisa mencapai umur 12 tahun apabila tidak dioperasi. Namun ibunya memutuskan untuk tidak dioperasi. Dengan sangat berhati-hati ia merawat dengan penuh cinta. Saat itu, kondisi Winshand terlalu rentan, ia tidak boleh terlalu lama menangis dan kejang, sebab kondisinya akan semakin memburuk. Tidak boleh terkena panas matahari secara langsung, dan kepalanya tidak boleh terbentur. Karena itu dipasang busa di sekitar rumahnya agar terhindar dari benturan dan dipakaikan helm, bahkan sang ibu memutuskan untuk berhenti bekerja agar dapat menjaga Winshand dengan baik. la memberikan Winshand papan catur agar bisa tetap bermain tanpa perlu berisiko jatuh. Di usia tiga tahun, Winshand pernah mengalami kelumpuhan selama dua minggu. Tanpa lelah dan penuh kesabaran, Henny, ibu Winshand terus merawat dan memerhatikan Winshand. Selain pengobatan medis, ibunya setiap hari memberikan makanan bernutrisi tinggi, seperti ikan salmon, ikan gindara, dan kuah rebusan burung dara pada Winshand. Akhirnya dengan anugerah Tuhan, semakin hari kondisi Winshand semakin membaik. Kepala Winshand yang sempat membengkak perlahan mengempis dan di usia lima tahun ia dapat berjalan dengan normal. "Puji Tuhan kondisinya semakin membaik. Dokter saja sampai terkejut, nyaris tidak percaya kalau Winshand bisa kembali normal. Ini benar-benar mujizat dari Tuhan. Karena jarang ada pengidap hydrocephalus yang bisa kembali normal," ungkap Henny penuh rasa syukur. Siapa sangka, Winshand, pria kelahiran 5 September 1997 ini, yang menderita hydrocephalus telah mengalami kesembuhan tanpa operasi, bahkan ia telah mengukir berbagai prestasi di kancah internasional di bidang olahraga catur dan mendapat gelar "master catur Internasional 2015". Tidak sampai di situ, Winshand akan terus melanjutkan kariernya dan mempersiapkan dirinya untuk meraih gelar juara selanjutnya. Pencapaian yang ia peroleh merupakan hasil dari semangat perjuangan dan kerja kerasnya.

    Bila Tuhan berkehendak, hal yang mustahil pun dapat terjadi meski situasi dan kondisi tidak mendukung. Karena itu, jangan berputus asa dan hilang semangat. Teruslah belajar serta berjuang menghadapi berbagai tantangan hidup dengan mengandalkan Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.



    Doa:

    Tuhan Yesus, aku yakin Engkau selalu hadir dan berdaulat dalam hidupku. Bimbinglah aku untuk menjadi pemenang di dalam kehidupanku ini. Amin. (Dod).

    • 5 min

Customer Reviews

5.0 out of 5
2 Ratings

2 Ratings

clement cl ,

Tuhan memberkati...

Renungan sangat membantu Intimasi dengan BAPA. TUHAN YESUS memberkati...

Top Podcasts In Religion & Spirituality

The Bible in a Year (with Fr. Mike Schmitz)
Ascension
The Bible Recap
Tara-Leigh Cobble
Girls Gone Bible
Girls Gone Bible
BibleProject
BibleProject Podcast
WHOA That's Good Podcast
Sadie Robertson Huff
The Jesus Podcast
Pray.com