1,502 episodes

Renungan harian Katolik dengan merefleksikan ayat Kitab Suci. Renungan ini disusun oleh Bapak Dodi Albertus dan telah lama viral di jagat WA Grup, kini hadir dalam media audio digital. selamat mendengarkan.
Untuk kritik dan saran dapat dikirimkan ke email kencandengantuhan@gmail.com

Kencan Dengan Tuhan Danang Kurniawan

    • Religion & Spirituality
    • 5.0 • 2 Ratings

Renungan harian Katolik dengan merefleksikan ayat Kitab Suci. Renungan ini disusun oleh Bapak Dodi Albertus dan telah lama viral di jagat WA Grup, kini hadir dalam media audio digital. selamat mendengarkan.
Untuk kritik dan saran dapat dikirimkan ke email kencandengantuhan@gmail.com

    Edisi Hari Minggu, 9 Juni 2024 - Berani menyuarakan kebenaran

    Edisi Hari Minggu, 9 Juni 2024 - Berani menyuarakan kebenaran

    Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 9 Juni 2024



    Bacaan:

    Jawab Elia kepadanya: "Bukan aku yang mencelakakan Israel, melainkan engkau ini dan kaum keluargamu, sebab kamu telah meninggalkan perintah-perintah TUHAN dan engkau ini telah mengikuti para Baal." (1 Raja-raja 18:18)



    Renungan:

    Tiga tahun setelah pertemuan terakhir antara Elia dan Raja Ahab, Tuhan memerintahkan Elia untuk menghadap raja yang sangat marah melihatnya. Saat itu Samaria sedang dilanda bencana kelaparan yang hebat. Tanpa ditemani siapa pun, Elia dengan berani menghadap Raja Ahab. Dia sama sekali tidak takut untuk berdiri di depan orang-orang yang menginginkan kematiannya. Dalam pertemuan itu, Raja Ahab menuduh Elia sebagai orang yang merugikan Israel, namun Elia menjawab dengan lantang, “Bukan aku yang mencelakakan Israel, melainkan engkau ini dan kaum keluargamu, sebab kamu telah meninggalkan perintah-perintah TUHAN dan engkau ini telah mengikuti para Baal." Dalam beberapa peristiwa lain, seperti ketika Raja Ahab dan Izebel bertindak sewenang-wenang terhadap keluarga Nabot atau ketika Raja Ahazia, penerus Raja Ahab, berbuat dosa, Elia memperdengarkan suara kenabiannya yang tajam. Setelah kebun anggur Nabot direbut secara paksa, Elia dengan berani menegur Raja Ahab. Kali ini keberaniannya membuahkan hasil. Raja Ahab akhirnya merendahkan diri, mengenakan pakaian berkabung dan berpuasa setelah Elia memberitahunya bahwa Tuhan akan menghancurkan keluarga besarnya. Hukumannya tertunda ketika Raja Ahab merendahkan diri di hadapan Tuhan.

    Mari kita belajar dari Elia, orang yang berani mengungkapkan kebenaran dalam segala keadaan. Sebenarnya ketika kita berdiri di pihak Tuhan, tidak ada yang perlu kita takuti, karena Tuhan berkuasa menjaga hidup dan mati kita. Jika kita melihat jalan yang ditempuh saudara, sahabat, atau bahkan atasan kita salah, mohonlah agar Tuhan memberi kita hikmat dan tekad untuk mengatakan kebenaran. Dengan kasih tuntunlah mereka kembali ke jalan yang lurus. Tuhan memberkati mereka yang berani mengatakan kebenaran. Tuhan Yesus memberkati.



    Doa:

    Tuhan Yesus, biarlah hatiku selalu berpegang teguh pada kebenaran-Mu sehingga aku pun dapat menjadi pribadi yang berani membela kebenaran. Amin. (Dod).

    • 5 min
    Edisi Hari Sabtu, 8 Juni 2024 - Selalu bersyukur, KasihNya nyata setiap hari

    Edisi Hari Sabtu, 8 Juni 2024 - Selalu bersyukur, KasihNya nyata setiap hari

    Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 8 Juni 2024



    Bacaan:

    "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu." (1 Tesalonika 5:18)



    Renungan:

    Mengucap syukur merupakan sesuatu yang sulit dilakukan ketika kita menghadapi suatu keadaan yang tidak kita harapkan. Berikut ini adalah tulisan seseorang tentang ucapan syukur, semoga dapat membantu kita untuk selalu bersyukur dalam setiap keadaan. "Bersyukurlah meskipun engkau belum mendapatkan semua yang engkau inginkan, karena jika engkau sudah mendapatkan semuanya maka engkau akan berhenti berusaha. Bersyukurlah karena engkau tidak mengetahui tentang sesuatu hal, karena itu akan memberimu kesempatan untuk belajar. Bersyukurlah untuk saat-saat yang sulit, karena dalam saat-saat seperti ini engkau bisa bertumbuh. Bersyukurlah untuk setiap keterbatasanmu, karena itu memberimu kesemputan untuk memperbaiki diri. Bersyukurlah untuk setiap tantangan, karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu. Bersyukurlah untuk kesalahan yang pernah engkau buat, karena itu memberimu pelajaran yang sangat berharga. Bersyukurlah ketika engkau merasa lelah, karena itu berarti engkau telah melakukan sesuatu dan membuat satu perbedaan."

    Mensyukuri sesuatu yang baik memang mudah, namun ketika kita juga belajar mensyukuri keadaan yang buruk, sebenarnya kita sedang mengubah sesuatu yang negatif menjadi positif, sesuatu yang buruk menjadi sesuatu yang baik. Mengeluh dan marah tidak akan mengubah keadaan menjadi lebih baik, sebaliknya keluh kesah dan marah akan memperburuk keadaan. Jantung terasa semakin panas, jengkel dan akhirnya badan terasa lelah. Orang yang melihat dan mendengarkan keluh kesah kita pun jadi jengkel. Apapun yang terjadi, lihatlah sisi positifnya dan jadikan itu alasan untuk bersyukur.

    Jangan menggerutu karena ketidakmampuan atau karena sesuatu yang tidak kita miliki. Sebaliknya, bersyukurlah untuk apa yang kita miliki dan apa yang masih dapat kita nikmati, karena tidak semua orang seberuntung kita. Kita bahkan dapat melakukan lebih dari itu, kita tidak hanya membiasakan diri untuk senantiasa mengucap syukur, tetapi kita bisa mendorong orang lain juga untuk melakukan hal yang sama. Ketika seseorang datang kepada kita dan mulai bersungut-sungut ataupun mengeluhkan banyak hal, katakan kepadanya mengenai banyak hal yang patut ia syukuri. Jangan menanggapi sungut-sungut dan keluhannya dengan ikut bersungut-sungut atau mengeluh, sebaliknya ajak dia untuk mengucap syukur dalam segala hal. Tuhan Yesus memberkati.



    Doa:

    Tuhan Yesus, aku mengucap syukur untuk segala hal yang terjadi di dalam hidupku. Ajarilah aku untuk memandang sisi positif dari semua yang kualami. Amin. (Dod).

    • 5 min
    Edisi Hari Jumat, 7 Juni 2024 - Berlaku adil dan membela hak-hak orang lemah

    Edisi Hari Jumat, 7 Juni 2024 - Berlaku adil dan membela hak-hak orang lemah

    Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 7Juni 2024



    Bacaan:

    "Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan malapetaka kepadamu, Aku akan menyapu engkau dan melenyapkan setiap orang laki-laki dari keluarga Ahab, baik yang tinggi maupun yang rendah kedudukannya di Israel." (1 Raja-raja 21:21)



    Renungan:

    Raja Ahab sangat tertarik pada kebun anggur yang merupakan warisan yang dimiliki oleh Nabot, karena kebun anggur itu berada di samping istananya, di Yizreel. Raja Ahab begitu menginginkannya dan sangat kesal ketika Nabot menolak untuk menjualnya atau menukarkan kebun anggur itu dengan kebun anggur yang lebih baik yang ditawarkannya. Sebagai seorang penguasa Israel, Raja Ahab tentu sangat mengetahui peraturan di atas. la tahu persis bahwa ia tidak bisa berbuat apa-apa jika Nabot tidak mau melepaskan kebun anggur warisan leluhurnya. Ketika Izebel, permaisuri Ahab mengetahui penyebab kekesalan hati suaminya, ia pun mengatur strategi yang licik. la memfitnah Nabot dengan skenario bahwa Nabot telah mengutuki Allah dan Raja Israel di depan orang-orang dursila. Skenario ini akhirnya membuat Nabot mati dilempari dengan batu. Kematian Nabot memberi keleluasaan bagi Raja Ahab untuk mengambil alih kebun anggur warisan leluhurnya. Perbuatan jahat Raja Ahab yang didukung oleh Izebel sampai di hadapan Allah dan Dia mengutus Elia untuk menegor Raja Ahab. Elia pun menyampaikan hukuman yang akan ditanggung oleh keluarga Ahab sebagai akibat dari pembunuhan berencana itu.

    Pada masa pelayanannya, Elia dengan tegas menangani kelaliman, baik secara rohani maupun fisik. Elia tampil penuh keberanian untuk membela hak Nabot yang tak berdaya. Elia menyampaikan kepada Raja Ahab, "Di tempat anjing telah menjilat darah Nabot, di situ jugalah anjing akan menjilat darahmu." Rupanya hukuman itu belum cukup setimpal dan Elia menambahkan, "Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan malapetaka kepadamu, Aku akan menyapu engkau dan melenyapkan setiap orang laki-laki dari keluarga Ahab, baik yang tinggi maupun yang rendah kedudukannya di Israel." Keberanian dan sikap tegas Elia ini merupakan ungkapan pembelaan seorang nabi yang berpihak pada keadilan. Di sini jelaslah bahwa Elia menjadi pembela bagi rakyat kecil. Nabi yang benar akan membela

    orang kecil yang diperlakukan semena-mena oleh mereka yang berkuasa.

    Hari ini Alkitab menceritakan bahwa ketika kejahatan merajalela atau penindasan terjadi secara luar biasa seperti yang dilakukan oleh keluarga Ahab, maka Tuhan akan menghadapinya secara luar biasa pula. Pembelaan Tuhan terhadap orang tertindas nyata. Karena itu marilah kita berlaku adil dan senantiasa berdiri membela hak-hak orang lemah. Tuhan Yesus memberkati.



    Doa:

    Tuhan Yesus, bantulah aku agar berani menyatakan kebenaran-Mu untuk membela orang-orang yang teraniaya. Amin. (Dod).

    • 6 min
    Edisi Hari Kamis, 6 Juni 2024 - Melangkah dengan Iman, MukjizatNya bekerja

    Edisi Hari Kamis, 6 Juni 2024 - Melangkah dengan Iman, MukjizatNya bekerja

    Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 6 Juni 2024



    Bacaan:

    Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh." (Matius 14:19-20)



    Renungan:

    Tuhan Yesus ketika memberi makan lima ribu orang laki-laki, belum termasuk perempuan dan anak- anak, Ia tidak menyuruh murid-murid untuk pergi membeli bahan makanan sejumlah orang yang membutuhkan. la hanya bertanya apa yang ada pada mereka, "Apa yang ada padamu?" Jangan berkecil hati bila ternyata yang ada pada kita saat ini tidak lebih dari sebuah hati yang percaya, lutut yang selalu bertelut untuk berdoa, serta semangat kerja yang tinggi. Fakta bahwa kita hanyalah orang sederhana, tidak mengurangi kehebatan kuasa Tuhan. Justru dalam kondisi demikian, kita akan melihat kuasa Tuhan dinyatakan dengan ajaib. Perubahan kualitas hidup baru terjadi saat kita berani melangkah. Seseorang berkata, "Mujizat adalah situasi di mana terdapat sebuah kebutuhan, ada orang yang menyadari bagian yang harus dikerjakannya, dan Tuhan kemudian melakukan keajaiban-Nya. Tanpa Tuhan kita tidak mampu, tanpa kita Tuhan tidak mau."

    Mujizat Yesus memberi makan lima ribu orang terjadi karena ada sebuah kebutuhan, di mana orang banyak belum makan sejak siang hingga menjelang malam hari. Saat itu Tuhan Yesus sebenarnya bisa saja langsung mengadakan mujizat tanpa harus bertanya kepada murid-murid. Namun Yesus ingin melihat seberapa besar iman murid-murid-Nya. Mujizat belum terjadi saat Tuhan Yesus membagi roti dan ikan kepada para murid. Mujizat baru terjadi ketika roti dan ikan yang jumlahnya terbatas itu dibagi-bagikan kepada orang banyak, namun tidak kunjung habis, bahkan ada sisa 12 bakul penuh. Jika para murid tidak percaya dan takut melangkah, maka mujizat tidak akan terjadi. Jangan tunggu sampai kita memiliki karunia yang hebat, tapi mulailah melangkah dengan apa yang ada pada kita. Tuhan pasti akan bekerja menyatakan kuasa-Nya, percayalah! Tuhan Yesus memberkati.



    Doa:

    Tuhan Yesus, terima kasih untuk semua berkat yang telah Kau berikan padaku. Aku percaya ketika hidupku benar di hadapan-Mu, maka kasih karunia-Mu yang melimpah senantiasa menyertaiku. Amin. (Dod).

    • 4 min
    Edisi Hari Rabu, 5 Juni 2024 - Muliakan Tuhan dengan Lidahmu

    Edisi Hari Rabu, 5 Juni 2024 - Muliakan Tuhan dengan Lidahmu

    Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 5 Juni 2024



    Bacaan:

    "Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran." (Amsal 21:23)



    Renungan:

    Di dalam hidup sehari-hari, dosa lidah mungkin merupakan dosa yang paling sering kita lakukan. Berbohong, gosip, memfitnah, menggunjingkan orang, marah-marah, mengucapkan kata-kata kotor, berkata jahat, mengeluarkan kata-kata kosong dan sembrono, mengutuki orang, membual, menyombongkan diri, menghujat Tuhan, menghina, atau berbicara tentang hal yang sia-sia, adalah serentetan dosa-dosa lidah. Dosa lidah ringan untuk dilakukan tetapi akibatnya bisa besar dan berlarut-larut.

    Ada seorang wanita menyebarkan berita bahwa tetangganya telah berselingkuh. Dalam beberapa hari, seluruh warga desa mengetahui berita yang memalukan itu. Tentu saja orang yang menjadi korbannya merasa sakit hati, bahkan tersingkirkan. Wanita yang menjadi sumber berita itu mendapat konfirmasi bahwa apa yang diberitakannya tidak benar. Melihat akibat perbuatannya yang fatal, dengan hati yang menyesal wanita itu datang kepada hamba Tuhan di desanya dan meminta nasihat apa yang dapat ia lakukan untuk memperbaiki kesalahannya. "Ibu, pergilah ke pasar dan belilah seekor ayam. Sembelihlah ayam itu kemudian dalam perjalanan pulang cabuti bulu-bulunya dan buang satu per satu di sepanjang jalan. Setelah itu kembalilah ke sini," kata hamba Tuhan itu. Setelah melakukan nasihat itu, wanita tadi kembali kepada si hamba Tuhan. "Sekarang pergilah, kumpulkan kembali semua bulu yang telah Ibu buang dan bawa kembali ke sini," perintah kedua ini pun segera dilaksanakannya. Wanita itu menyusuri jalan yang telah dilaluinya dan berusaha mengumpulkan bulu-bulu yang ditebarkannya di sepanjang jalan. Beberapa jam kemudian ia kembali dengan membawa beberapa helai bulu saja. Angin telah menerbangkan bulu-bulu itu ke segala penjuru sehingga mustahil ia bisa mengumpulkan semuanya. "Lihat, sangat mudah mencabuti bulu ayam dan menyebarkannya ke mana saja, namun sangat tidak mungkin untuk mengumpulkannya kembali. Begitu pula dengan sebuah berita, tidak sulit untuk menyebarluaskan gosip tetapi sekali diberitakan kita tidak akan pernah bisa memperbaiki keadaan secara utuh seperti sediakala," kata hamba Tuhan itu.

    Yakobus mengatakan, meskipun kita rajin beribadah, namun jika kita tidak bisa mengendalikan lidah, kita sama saja tidak beribadah. Marilah kita berhati-hati dengan lidah, dengan menanamkan prinsip cepat mendengar namun lambat berbicara. Tuhan Yesus memberkati.



    Doa:

    Tuhan Yesus, tolonglah aku supaya memiliki penguasaan diri yang tinggi, terutama ketika berhadapan dengan sebuah berita yang tidak baik. Amin. (Dod).

    • 5 min
    Edisi Hari Selasa, 4 Juni 2024 - Sabar dan Percaya

    Edisi Hari Selasa, 4 Juni 2024 - Sabar dan Percaya

    Kencan Dengan Tuhan

    Selasa, 4 Juni 2024



    Bacaan:

    Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: "Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!" (Yesaya 35:4)



    Renungan:

    Beberapa kali Albert bergabung dalam kegiatan kelompok namun jika seseorang mengkritik dan tidak cocok dengannya, maka dia akan segera menarik diri dari kelompok tersebut Menjauh sejauh-jauhnya. Albert pasti tidak akan pernah menjadi seorang salesman yang berhasil, yang harus berjuang gigih dan tidak cepat putus asa meskipun berulang-ulang dikritik, dimaki, diprotes tetapi tetap mendatangi toko yang sama sampai pelanggan mau membeli barangnya. Seorang salesman harus kebal dengan kata-kata penolakan bahkan olok-olok. Tetapi bagi albert yang cepat tawar hati, mana mungkin ia akan kembali ke toko yang sama di mana si pemilik pernah menolaknya. Albert begitu takut kalau hatinya terluka dan ia tidak mau perasaannya disinggung, sehingga sebisa mungkin ia pasti menghindari situasi-situasi dan pergaulan yang "membahayakan" keamanan perasaannya.

    Tidak terhitung betapa besarnya kerugian yang kita alami karena sifat yang cepat tawar hati dan cepat tersinggung. Meskipun dalam hal-hal tertentu kita suka berusaha sampai berhasil, tetapi tidak banyak yang suka bertahan di dalam situasi yang menyinggung perasaannya. Kita lebih baik memilih untuk meledak atau mengundurkan diri, dan bukan bertahan untuk mengatasinya. Kegagalan untuk mengatasi perasaan yang cepat tawar hati sesungguhnya jauh berbeda dengan apa yang Tuhan inginkan bagi anak-anak-Nya. Kita akan terhambat untuk maju dan berhasil. Banyak peluang sukses yang berlalu begitu saja karena kita takut dikecewakan. Kita tidak berani menyambut kesempatan dan menatap masa depan.

    Kita bisa memohon agar Tuhan bekerja di hati kita dan memampukan kita menjadi optimis, percaya diri, percaya kepada-Nya dan tidak mudah patah hati, tidak mudah putus asa, tidak cepat "mutung” atau ngambek. Lihatlah betapa banyaknya kemampuan yang Tuhan berikan kepada kita. Jangan karena masalah kecil saja muncul, lalu kita langsung menjadi lemah dan putus asa. Percayalah dengan pertolongan Tuhan, maka kita semua dapat mengatasi perasaan cepat tawar hati ini! Tuhan Yesus memberkati.



    Doa:

    Tuhan Yesus, ampunilah ketidakpercayaanku kepada-Mu, dan kebiasaanku yang cepat tawar hati dan putus asa. Bukalah mata hatiku untuk melihat tangan-Mu yang berkuasa dan siap menopang di setiap keadaan yang membuat aku menjadi tersinggung, tawar hati dan putus asa. Amin. (Dod).

    • 5 min

Customer Reviews

5.0 out of 5
2 Ratings

2 Ratings

clement cl ,

Tuhan memberkati...

Renungan sangat membantu Intimasi dengan BAPA. TUHAN YESUS memberkati...

Top Podcasts In Religion & Spirituality

The Bible in a Year (with Fr. Mike Schmitz)
Ascension
The Bible Recap
Tara-Leigh Cobble
WHOA That's Good Podcast
Sadie Robertson Huff
BibleProject
BibleProject Podcast
Joel Osteen Podcast
Joel Osteen, SiriusXM
Girls Gone Bible
Girls Gone Bible