RADIO FAJRI FM 99.3 MHz FAJRI FM
-
- Religion & Spirituality
Official Podcast of RADIO FAJRI FM 99.3 MHz
Suara Kebangkitan Islam
Belajar Islam Jadi Lebih Mudah
Call Center/Admin: 0813 60 993 993
Konsultasi & Interaksi Acara: 0811 1110 993
-
Tafsir Surah Al-Lail Ayat 1-7 - Ustadz Ibrohim Bafadhol, Lc, M.Pd.I.
Mutiara Qur'ani (26/06/24) | Tafsir Surah Al-Lail Ayat 1-7 - Ustadz Ibrohim Bafadhol, Lc, M.Pd.I.
-
Tauhid Rububiyah - Ustadz Herman Saptaji, S.Th.I., M.M.
Log-In (25/06/24) | Tauhid Rububiyah - Ustadz Herman Saptaji, S.Th.I., M.M.
-
Anakku Sudah Remaja Looo - Ustadz Dr. Rahendra Maya, M.Pd.I.
KALAM (23/06/24) | Anakku Sudah Remaja Looo - Ustadz Dr. Rahendra Maya, M.Pd.I.
-
LINBORA - Puncak Bogor dan Jonggol Darurat Air Bersih, Warga Terdampak Kekeringan Musim Kemarau
Puncak Bogor dan Jonggol Darurat Air Bersih, Warga Terdampak Kekeringan Musim Kemarau
Di Daerah Resapan Air, warga Puncak Bogor mengalami krisis air bersih. Kejadian ini menjadi keprihatinan bagi warga, mengingat kawasan tersebut seharusnya dikenal sebagai daerah yang menyimpan air. Dede Rahmat, seorang tokoh masyarakat Puncak, menyatakan bahwa ia tidak terkejut dengan kejadian tersebut dan bahkan memprediksi bahwa krisis air bersih akan semakin meluas akibat alih fungsi lahan di kawasan tersebut.
Menurut Dede Rahmat, banyak lahan yang dulunya berfungsi sebagai resapan air kini telah berubah menjadi bangunan karena aktivitas alih fungsi lahan yang massif. Dia juga menyoroti praktik obrol lahan milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) yang dilakukan oleh pengusaha pariwisata tanpa batasan yang jelas.
Adam Hamdani, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, mengungkapkan bahwa sebanyak 194 KK atau 885 jiwa di dua kampung di Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, terdampak krisis air bersih. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh menurunnya intensitas hujan di wilayah tersebut, mengakibatkan sumber mata air warga berkurang dan kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih setiap hari.
Sementara itu, di Jonggol Bogor, musim kemarau juga membawa dampak serupa. Ratusan warga di Desa Singajaya terdampak kekeringan dan krisis air bersih. M Adam Hamdani menyatakan bahwa ada 925 jiwa atau sekitar 300 KK warga yang mulai kesulitan mendapatkan air bersih karena menurunnya intensitas hujan di wilayah tersebut.
BPBD Kabupaten Bogor telah mengirim ribuan liter bantuan air bersih ke Desa Singajaya untuk membantu warga mengatasi krisis ini. Bantuan tersebut sudah didistribusikan ke wilayah tersebut dan ditampung di toren desa sebagai titik kumpul warga.
https://radarbogor.jawapos.com/bogor/2474742130/tinggal-di-daerah-resapan-air-warga-puncak-bogor-malah-alami-krisis-air-bersih
https://bogordaily.net/2024/06/kekeringan-ratusan-warga-di-jonggol-bogor-krisis-air-bersih/ -
LINBORA - Pemkot Bogor Tindak Tegas Pelaku Usaha Tanpa Perizinan Lengkap
Pemkot Bogor Tindak Tegas Pelaku Usaha Tanpa Perizinan Lengkap
Pemkot Bogor melalui Satpol PP akan menindak tegas pelaku usaha yang belum melengkapi perizinan sebelum memulai operasional. Baru-baru ini, SP1 dikeluarkan untuk restoran di Jalan Pahlawan, simpang Jalan Batutulis, dan NV Sidik karena belum memiliki dokumen Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).
Kepala Satpol PP Kota Bogor, Agustian Syach, menyatakan bahwa penegakan aturan ini berdasarkan Perda Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2019 tentang Bangunan Gedung. Meski pelaku usaha sudah memiliki beberapa izin, dokumen PBG masih dalam proses pengurusan.
Agustian Syach menegaskan bahwa penegakan peraturan akan tetap dilakukan meski ada penyesuaian dengan UU Cipta Kerja tahun 2023. Diharapkan semua pelaku usaha melengkapi perizinan sebelum operasional agar iklim usaha dan perekonomian warga dapat meningkat.
https://bogor.pojoksatu.id/kota-bogor/1154743138/pemkot-bogor-bakal-tindak-tegas-pelaku-usaha-yang-tak-lengkapi-perizinan-sebelum-operasional -
LINBORA - Pemkab Bogor Diimbau Perhatikan ABK Prasejahtera demi Keberlangsungan Hidup
Pemkab Bogor Diimbau Perhatikan ABK Prasejahtera demi Keberlangsungan Hidup
Pemerintah Kabupaten Bogor diminta untuk lebih memperhatikan anak berkebutuhan khusus (ABK) atau disabilitas, terutama yang berasal dari keluarga prasejahtera. Permintaan ini bukan hanya tentang bantuan sandang pangan, tetapi juga tentang keberlangsungan hidup ABK.
Nani, seorang relawan pendamping ABK di Kecamatan Cisarua, menyampaikan bahwa banyak ABK yang masih hidup dalam kondisi keluarga prasejahtera. Menurutnya, bantuan yang diberikan seringkali hanya bersifat sementara, sedangkan ABK dan keluarganya harus bertahan hidup dengan keadaan yang serba kekurangan. Nani berharap ada bantuan lain yang bersifat usaha atau penyertaan modal, sehingga ABK bersama keluarganya dapat menjalankan usaha untuk menambah penghasilan. Dengan demikian, mereka tidak perlu terus-menerus mengharapkan bantuan dari pemerintah atau pihak lain.
Sementara itu, Nani bersama relawan Dinas Sosial Kabupaten Bogor menyalurkan bantuan sandang dan pangan kepada ABK di wilayah Cisarua. Sebanyak lima ABK yang menerima bantuan ini adalah warga yang tergolong prasejahtera. Nani menjelaskan bahwa sebelumnya mereka telah mengajukan bantuan sandang dan pangan ke Dinas Sosial, dan setelah bantuan tersebut disetujui, mereka langsung menyalurkannya kepada lima anak di Kantor Kecamatan Cisarua.
https://radarbogor.jawapos.com/bogor/2474737054/demi-keberlangsungan-hidup-pemkab-bogor-diminta-perhatikan-abk-prasejahtera