NightThinker Adistia Fanisa

Sebenarnya episode ini sudah dibuat sejak Mei. Karena terhalang suatu hal episode ini baru dipublikasikan akhir musim panas untuk menyambut musim hujan. Yang ingin saya sampaikan adalah bahwasanya memahami manusia adalah hal yang sulit. Meski begitu sebagai manusia jangan pernah berhenti untuk memahami sekitarnya. Kita tidak sendiri. Dan hujan adalah salah satu yang menyadarkan kita akan hal itu, kita kerap berhenti berjalan jika ada suatu genangan air. Sejenak kita menoleh sekitar untuk mencari cara supaya bisa melaluinya dan dengan kehati-hatian kita melewati itu. Di saat itu, kita melihat yang sebelumnya tidak pernah kita sadari keberadaannya. Bisa jadi melihat cacing, serangga, atau mungkin orang yang juga sama-sama hendak melawatinya. Bisa saja kedekatan dimulai dengan kalimat "awas!" atau "hati-hati". Moment di saat kita memperhatikan sekitar sesungguhnya adalah salah satu proses yang menjadikan kita manusia yang berjiwa manusia.

Apakah produktifitas ditentukan dengan bangun pagi? Bagaimana dengan yang aktif di malam hari? Kita punya cara yang berbeda menikmati Siang dan Malam.

Sedikit menjawab kebingungan, bolehkah kita menilai sesama? Itu hanya tindakan. Terkadang apa yang dilakukan pun berbeda dengan yang sebenarnya terjadi. Hanya persepsi.

Bagaimana apabila Bumi diibaratkan sebagai hati. Apa yang terjadi jika terus disakiti?