Adaptasi Aishilda

Episode kali ini masih melanjutkan bahasan di episode 4 tentang berdamai dengan masa lalu. Di sini kami berbagi cerita tentang bagaimana kami bisa mengatasi masalah yang kami hadapi di masa lalu itu plus apa yang kami pelajari di psikologi mengenai emotional dan problem based coping. Apaan sih itu? Yuk dengerin obrolan kami...

Setiap orang punya masa lalu, namun ada sebagian orang yang terperangkap dengan masa lalunya sehingga kesulitan menjalani masa sekarang dan kebingungan merancang masa depannya. Misalnya mungkin teman-teman yang pernah mengalami masalah pengasuhan, mengalami kegagalan di masa lalu, atau mengalami 'luka' yang lainnya. Kali ini kami berdua berbagi cerita tentang masa lalu kami sekalian berefleksi kembali, dan juga membahas fase-fase yang mungkin dilewati seseorang ketika mengalami 'luka'. Bagi teman-teman yang masih berjuang berdamai dengan masa lalu atau masalahnya sekarang: it's okay to be not okay :)

Ketulusan itu katanya melakukan sesuatu tanpa berharap apapun. Tapi mungkin nggak sih kita sebagai manusia bisa melakukan sesuatu benar-benar tanpa mengharapkan timbal balik apapun? Trus kalau masih berharap sesuatu, apakah artinya kita nggak tulus? Hmm... (nyalain suara hmm ala Nissa Sabyan selama 10 jam). 

Seperti yang kita tahu, Indonesia adalah negara kepulauan yang mana pembangunan dan pendidikannya belum merata. Akses internet masih menjadi barang langka di beberapa daerah. Padahal di situasi pandemi, pembelajaran dilakukan dengan jarak jauh dan tentu sangat butuh akses internet. Kami jadi bertanya-tanya: Akankah situasi pandemi ini membuat angka putus sekolah semakin bertambah? Eh ternyata selain membahas itu, episode kali ini justru membuat kami bertanya pada diri sendiri tentang satu hal penting. Mungkin kamu juga akan mengalami hal yang sama setelah mendengarkannya...   

Sejak bulan Maret, sekolah dan berbagai tempat lainnya sudah ditutup demi mengurangi penyebaran Covid-19. Hal ini masih terus berlangsung sampai sekarang. Remaja yang biasanya haha hihi bersama teman-temannya pun diharuskan berada di rumah aja. Apa jadinya jika remaja di rumah aja? Lalu apa yang bisa dilakukan oleh orang dewasa di sekitar remaja atau remaja itu sendiri di situasi begini?

Karena tak kenal maka kenalan, jadilah episode kali ini dibuat untuk mengenalkan Adaptasi. Mumpung masih suasana lebaran, kami mohon maap lahir batin kalau belum apa-apa kami udah ngakak duluan. Maklum rekamannya virtual, jadi delay. Ngakak aja delay, hahaa...