Secangkir Espreso Braindito Braindito
-
- Bildung
Aku Braindito, atau Brahmanto Anindito, seorang penulis multimedia dan multiplatform. Di kanal podcast ini, aku ingin berbagi hal-hal praktis seputar kepenulisan multimedia.
-
Inilah Ketakutan Terbesarku sebagai Penulis
Mengapa makhluk-makhluk berkulit tebal, sebesar dan sekuat dinosaurus bisa punah dari muka bumi ini? Karena mereka tidak mampu mengantisipasi bencana. Tidak tahu bahwa meteor-meteor sedang berjatuhan dan siap menghajar bumi. Nah, jangan sampai kita sebagai penulis juga mengalami hal sama.
Suka atau tidak, ada banyak hal yang dapat menjadi “meteor” untuk penulis. Aku sudah menyinggungnya dalam episode podcast-ku terdahulu, Sayangnya, Profesi Penulis Juga Bisa Punah Terimbas Robotisasi.
Salah satu dari “meteor” yang tidak pernah kita bayangkan sepuluh tahun lalu barangkali adalah penulis-penulis Artificial Intelligence (AI). Kita kenalnya mungkin hanya ChatGPT dari OpenAI atau Bard dari Google. Padahal, penulis AI itu jauh lebih banyak. Asal tahu saja, perusahaan-perusahaan digital di luar sana saat ini sedang berlomba-lomba membuat AI yang lebih andal.
Di mana ujung dari perlombaan itu? Bagaimana eksistensi kita sebagai penulis konvensional? Akankah sebagian besarnya akan diganti robot atau AI yang terampil dan cepat? Sangat memungkinkan. Meskipun, entah itu akan terjadi di tahun berapa.
Yang jelas, tantangan sebagai penulis bertambah banyak saja sejak munculnya teknologi revolusioner ini. Jangan sampai kita lengah atau meremehkannya. Semoga video ini dapat memotivasi kita supaya jangan sampai menjadi dinosaurus-dinosaurus berikutnya.
Simak selengkapnya di episode podcast Secangkir Espreso Braindito ini!
---
Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/braindito/message -
Menceritakan Ulang Dracula, karya Bram Stoker - Cerita Klasik Dunia
Bram Stoker menulis novel kelimanya ini dengan nuansa horor dan gotik. Bertutur tentang sepak terjang Count Dracula meneror warga Inggris, setelah sebelumnya menjadi pemimpin kejam yang ditakuti seantero Romania dan Turki. Ya, tokoh fiktif ini terinspirasi dari Vlad Tepes the Impaler, pangeran Romania yang benar-benar ada (dan benar-benar sadis).
Judul: Dracula
Genre: Horor, gotik
Pengarang: Bram Stoker
Penerbit pertama: Archibald Constable & Company, UK
Terbit pertama: 26 Mei 1897
Di sini, penulis Irlandia ini menggambarkan Dracula sebagai raja vampir haus darah yang mampu melakukan banyak trik sihir dan kekuatannya setara dengan 20 pria dewasa. Inilah Drakula asli yang banyak menjadi inspirasi bagi novel-novel, komik-komik, film-film, bahkan aksi-aksi panggung (mulai yang serius sampai komedi seperti Srimulat) dan cerita-cerita vampire berikutnya.
Novel Bram Stoker’s Dracula terdiri dari dokumen-dokumen yang ditulis oleh tokoh-tokohnya, seperti buku harian Jonathan Harker atau surat-surat Wilhemina Murray (Mina Harker) kepada Lucy Westerna sahabatnya. Dokumen-dokumen ini seolah terpisah karena ditulis oleh orang-orang yang berbeda, tetapi membentuk cerita utuh yang tetap enak untuk diikuti.
Tokoh-tokoh lainnya adalah Count Dracula, Van Helsing, Arthur Holmwood, dr. John Seward, Quincey Morris, dan R.M. Renfield.
Buat aku, inilah salah satu novel klasik terbaik dunia. Aku sudah membacanya sejak kelas II SMP. Kisah Dracula terus terngiang-ngiang di kepalaku, sehingga mempengaruhi gaya penulisanku waktu itu. Inilah rekomendasi novel klasik dariku, terutama bila kalian menggemari genre horor dan gotik.
Bagi yang belum tahu cerita novel Dracula, silakan simak episode podcast ini sampai habis. Aku mencoba menceritakannya ulang dalam waktu sekitar 15 menit. Oh ya, like dan share juga kanal podcast Secangkir Espreso @Braindito ini, ya.
Thank you!
---
Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/braindito/message -
Apa Itu Nostalgia Marketing
Semua orang pasti pernah bernostalgia. Sebab, semua yang terdeteksi oleh pancaindra kita berpotensi memicu nostalgia. Mulai dari rasa mi di resto yang sudah lama tutup, bau parfum mantan kekasih, pijatan nenek, foto almarhum sahabat, lagu di masa susah.
Namun, apa sebenarnya nostalgia itu? Bisakah kita memanfaatkannya untuk memasarkan sebuah produk? Bagaimana cara menerapkan nostalgia marketing? Apa saja contoh-contohnya? Apa kelebihan dan kelemahan strategi ini?
Simak selengkapnya di episode podcast Secangkir Espreso Braindito ini!
---
Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/braindito/message -
3 Teknik Mencipta Humor ala Novel Efek Jera
Bercanda dalam karya bukan hanya hak eksklusif penulis genre komedi. Penulis karya-karya yang menegangkan, bahkan tulisan nonfiksi, pun berhak menggunakan #ElemenHumor. Bahkan, asal takarannya pas, hukumnya wajib supaya karya tulis tersebut menjadi lebih segar dan menarik.
Jangan berpikir bahwa humor harus berhasil membuat pembaca terbahak-bahak. Cukup membuat pembaca tersenyum, dan matanya lebih melek saat membaca karya kita, #humor sudah dapat dibilang berhasil.
Tidak pernah ada salahnya menyelipkan humor-humor dalam karya-karya nonkomedi kita. Hanya masalahnya, #MenulisHumor itu ternyata sulit.
Tapi aku suka dengan bagaimana penulis #NovelEfekJera ini dalam menyelipkan humor-humornya. Ini adalah karya ketiga dari #Tsugaeda, novelis yang setia di tema kejahatan korporasi. Sudah baca?
Judul: #EfekJera
Genre: Novel investigasi, misteri, thriller
Pengarang: Tsugaeda (IG: @tsugaeda_author)
Tebal: 344 + xi halaman
ISBN: 978-623-7502-69-2
Penerbit: One Peach Media (IG: @onepeach.media)
Cetakan I: Maret 2020
Novel Efek Jera bertutur tentang Dio Prasetyo, pemuda 19 tahun yang diajak mantan mentornya di masa kecil, Mayor TNI (Purnawirawan) Sarjono alias Om Jon membongkar kejahatan korporasi Penida Airways. Om Jon seberani itu karena berekanan juga dengan Makarim Ghanim, seorang konsultan perusahaan yang terkenal memiliki integritas. Selain itu, ada juga angel investor di belakang mereka.
Maskapai Penida benar-benar parah manajemennya. Perlakuan ke pilot, pramugari, dan awaknya terkenal buruk. Demikian pula pelayanannya terhadap konsumen. Penerbangannya jarang tepat waktu, sering kecelakaan pula. Bagaimana tidak, pesawat-pesawat yang mestinya perlu perawatan, malah dipaksa terbang. Cuaca sedang jelek-jeleknya, tetap dipaksa take off. Pilot-pilot yang waktunya istirahat, masih disuruh berangkat.
Konyolnya, tidak pernah ada sanksi yang menimbulkan efek jera bagi maskapai ini dari otoritas atau Kementerian Perhubungan. Itulah mengapa misi pertama Om Jon, Makarim, Dio, dan Dinta adalah Penida Airways. Target utamanya menjebloskan pemiliknya, Bernard Sitanggang, ke penjara.
Bagaimanapun, dengan segenap keruwetan dan keseriusan tema yang dipilih, menurutku, Tsugaeda berhasil menyelipkan humor-humornya yang membuat novel ini terasa ringan dibaca.
Ada setidaknya tiga teknik bagaimana Tsugaeda melakukan itu dalam Efek Jera, yaitu:
Delayed Answer Technique
Volley Game Technique
Rule of Three Technique
Teknik-teknik ini dapat kita tiru dalam menyelipkan humor di karya-karya nonkomedi kita. Sekali lagi, humor tidak harus membuat pembaca tergelak-gelak. Kecuali kalau karya kita memang bergenre komedi.
Yang jelas, kalau kita perhatikan dari novel Efek Jera ini, humor harus memenuhi empat syarat ini:
Berikan kejutan
Gunakan bahasa yang sederhana
Pastikan relevan dengan alur
Jangan berlebihan
Penjelasan selengkapnya ada dalam episode podcast ini. Jadi, simak sampai habis. Jangan lupa, kalau suka, share sebanyak-banyaknya di medsos, WA, blog, atau di manapun. Subscribe atau follow juga Kanal Secangkir Espreso Braindito.
Terima kasih dan salam kreatif!
---
Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/braindito/message -
4 Bumbu Penyedap Tokoh Antagonis ala Film Tilik
Setiap karya yang bagus selalu meninggalkan catatan sebagai bahan pelajaran untukku. Begitu juga film pendek Tilik yang sedang viral ini. Di episode ini, aku berbagi catatan itu, khususnya tentang bagaimana cara menciptakan tokoh antagonis.
Jadi, bumbu apa yang perlu ditambahkan untuk membangun karakter antagonis yang berkesan? Aku mencatat, setidaknya ada empat bumbu penyedap:
(01:52) Gaya yang Khas
(03:17) Keuntungan Bawaan
(04:03) Sisi Positif
(06:14) Misi atau Motif
Untuk penjelasan detailnya, silakan simak episode podcast ini sampai habis, ya...
Spesifikasi Film Tilik
Genre: Film drama
Durasi: 32 menit
Penulis Skenario: Bagus Sumartono
Sutradara: Wahyu Agung Prasetyo
Pemain: Siti Fauziah, Brilliana Desy, Angeline Rizky, Dyah Mulani, Lully Syahkisrani, Hardiansyah Yoga Pratama, Tri Sudarsono
Produser: Elena Rosmeisara
Produksi: Ravacana Films 2018
Didukung: Dinas Kebudayaan DIY
---
Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/braindito/message -
Review Hellweek, Novel Karya Yogie Nugraha
Judul: Hellweek
Genre: Novel spionase, konspirasi, misteri
Pengarang: Yogie Nugraha
Tebal: 307 + vi halaman
ISBN: 978-623-6516-06-5
Penerbit: One Peach Media
Cetakan I: Juni 2020
Mari sejenak urai kepenatan dengan membaca novel. Tidak tahu mau baca apa? Cobalah Hellweek, karya terbaru dari Yogie Nugraha, penulis novel Koin Terakhir dan co-writer novel Pendosa Suci. Novel ketiganya ini masih bertema intelijen, kontraintelijen, dan konspirasi.
Dikisahkan, di Nduga, Papua, Indonesia, tujuh anggota gerakan separatis tewas oleh senjata pemusnah massal yang melibatkan gas sarin. Video amatir yang mempertontonkan betapa mengerikannya keadaan tujuh korban saat meregang nyawa bocor di dunia maya. Jadi viral!
Ramailah dunia internasional menyorot Indonesia. Apa lagi kalau bukan soal pelanggaran HAM?
Namun, tentu saja pemerintah Indonesia membantah. Bukan hanya membantah, Presiden langsung menugasi Menkopolhukamnya meringkus dalangnya. Menkopolhukam Djoko Suyono segera mengumpulkan Menteri Pertahanan (Syarifuddin Sutasoma), Panglima TNI (Bagus Waluyo), Kepala Badan Intelijen Negara (Syamsir Soedibjo), dan Kapolri (Sarwono Adjie).
Ditunjuklah Rocky Pattinama, orang BIN yang sekaligus jebolan Komando Pasukan Katak (Kopaska) sebagai eksekutor dari operasi yang berkode End of Day itu.
Rocky adalah orang Maluku. Ya, tokoh utama di novel Hellweek ini memang tidak mainstream. Unik. Temanya asyik. Alurnya pun enak diikuti dan seru. Meskipun ada juga hal-hal yang mengganjal di Hellweek.
Untuk lebih lengkapnya, tentu saja silakan langsung simak episode podcast Secangkir Espreso Braindito ini sampai habis.
---
Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/braindito/message