Podcast Dakwah Sunnah Dakwah Sunnah Media

Haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan bagi umat Muslim yang mampu melakukannya. Rasulullah memberikan tuntunan dan contoh yang jelas terkait pelaksanaan ibadah haji, sebagaimana hadist beliau yang menyatakan bahwa "Barang siapa yang mengerjakan haji tanpa berbuat keburukan dan tanpa berbuat dosa, niscaya kembali seperti pada hari ibunya melahirkan." (HR. Bukhari dan Muslim). Dengan demikian, menjalankan ibadah haji dengan penuh keikhlasan, ketundukan, serta menghindari perbuatan dosa adalah suatu bentuk pengabdian kepada Allah sesuai dengan ajaran agama Islam.

Sikap yang tepat menghadapi kematian adalah dengan mempersiapkan diri secara baik untuk menghadapinya. Seperti yang ditegaskan dalam Al-Quran Surah Ali Imran ayat 185, "Setiap jiwa akan merasakan mati, dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung." Rasulullah juga menegaskan pentingnya persiapan untuk kematian melalui sabdanya yang diriwayatkan oleh Muslim, "Sebaik-baik manusia adalah yang paling panjang umurnya dan sebaik-baik amal adalah yang paling baik akhirannya." Oleh karena itu, sebagai umat muslim hendaklah selalu bersiap diri dengan amal shaleh serta taqwa agar dapat menghadapi kematian dengan hati yang tenang dan menerima takdir Allah.

Allah berfirman dalam Al-Quran Surah Al-Imran ayat 31, "Katakanlah (wahai Muhammad), 'Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.' Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." Hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim juga menyebutkan bahwa Rasulullah bersabda, "Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan, maka baginya pahala seperti pahala orang yang melakukannya." Dari ayat dan hadist tersebut kita dapat memahami pentingnya mengikuti ajaran Rasulullah sebagai tanda cinta kepada Allah serta mendapatkan keberkahan dan pengampunan-Nya.

Dalam Al-Quran, Allah berfirman dalam Surah Al-Rum ayat 30, "Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." Hadist juga mengajarkan bahwa Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (Islam), maka kedua orang tuanya lah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi." Dengan demikian, kita sebagai manusia seharusnya tetap mempertahankan fitrah dan jangan terpengaruh oleh perubahan zaman agar dapat kembali kepada keadaan seperti yang dulu sesuai dengan ajaran Islam.

Dalam Islam, ditekankan untuk tidak mencari musuh di masa depan. Sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-Hujurat ayat 10, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain; boleh jadi mereka (yang diolok-olok) itu lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain; boleh jadi mereka (yang diolok- olak) itu lebih baik dari mere ka (yang mengo lok- olak). Jangan mencela dirimu sendiri dan jangan pula memanggil dengan gelar-gelar yang buruk." Hal ini juga diperkuat dengan hadist Rasulullah yang menyatakan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya. Dengan menjaga sikap saling menghormati dan tidak mencari konflik, umat Islam dapat hidup harmonis dan damai bersama sesama umat manusia.

Menurut ajaran Islam, berbuat baik kepada kedua orang tua merupakan kewajiban yang harus dilakukan dengan penuh kasih sayang dan penghormatan. Allah dalam Al-Quran Surah Al-Israa ayat 23-24 menjelaskan pentingnya berbakti kepada kedua orang tua, "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia, dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan 'ah' dan janganlah engkau membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia." Rasulullah juga pernah bersabda dalam sebuah hadist bahwa surga terletak di bawah telapak kaki ibu. Oleh karena itu, sebagai umat Muslim kita harus senantiasa menghormati dan memuliakan kedua orang tua serta selalu melakukan kebaikan kepada mereka sebagai bentuk pengabdian kita pada agama Islam.