Wabi Sabi Talks wabi sabi talks

Isu gangguan mental kerap kali dianggap sebelah mata oleh masyarakat, padahal kenyataannya isu ini sangat lekat di lingkungan kita. Pada masa pandemi seperti ini, banyak aspek kehidupan kita yang mengalami transisi dan menyebabkan ketidaksiapan mental dalam menghadapi perubahan itu, tidak terkecuali mahasiswa. Hal ini bisa dilihat dari riset yang membuktikan kasus gangguan mental pada mahasiswa yang meningkat akhir-akhir ini, yang mana berdampak buruk pada keseharian mereka dan menyebabkan menurunnya performa belajar.  Lalu, apa saja sih gangguan mental pada mahasiswa? dan bagaimana cara mengatasinya?

Pada episode kali ini, Refan dan Ayu akan membahas mengenai isu gangguan mental yang sering dialami mahasiswa seperti burnout dan insecurity serta bagaimana mengatasi masalah tersebut.

Wabi Sabi Talks adalah podcast yang diinisiasi oleh Tim Wabi Sabi Buddy G dan P dari jurusan Ilmu Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada angkatan 2021. Podcast ini mengusung dua tema utama dari setiap episodenya, yakni “physical diversity and mental diversity”. Melalui tagline “raising awareness, reducing stigma”, Tim Wabi Sabi berharap agar concern dan toleransi tentang isu-isu perbedaan lebih ditingkatkan, dalam rangka meraih Indonesia yang inklusif bagi setiap golongan masyarakat.

Kenapa sih topik kesehatan mental sering dibicarakan akhir-akhir ini? Pernahkah kamu ingin tahu mengapa diskusi mengenai cara menyadari dan menjaga kesehatan mental sangat sering diomongkan di abad ke-21 ini? Mengapa para dokter fisik, maupun psikologis, sering mengaitkan terminologi-terminologi seperti ADHD, OCD, schizophrenic, dan bipolar kepada keterampilan dan kemampuan suatu individu? Banyak sekarang, orang tua atau anak muda, yang menyatakan bahwa hidup dan kerja mereka berpotensi dihambat oleh faktor-faktor psikologis. Apakah situasi ini ada dasarnya? Jika iya, hal-hal apa saja yang telah diterapkan masyarakat serta pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut? Dalam episode terkini, Raisa, Nadya, dan Gema akan berbincang tentang akar-akar situasi kesehatan mental seperti keadaan dan makna orang depresi serta mendalami sudut pandang seseorang yang mempunyai gangguan mental autis dan lainnya. Mari kita Simak!

Wabi Sabi Talks adalah podcast yang diinisiasi oleh Tim Wabi Sabi Buddy G dan P dari jurusan Ilmu Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada angkatan 2021. Podcast ini mengusung dua tema utama dari setiap episodenya, yakni “physical diversity and mental diversity”. Melalui tagline “raising awareness, reducing stigma”, Tim Wabi Sabi berharap agar concern dan toleransi tentang isu-isu perbedaan lebih ditingkatkan, dalam rangka meraih Indonesia yang inklusif bagi setiap golongan masyarakat.

Kenapa, sih, cantik itu cuma dilihat dari warna kulit? Dari mana asal-usulnya? Terus, sudah tahukah kamu tentang penyakit vitiligo yang bisa mengubah pigmentasi warna kulit penderitanya? Simak pembicaraan Rachel, Terpul, dan Nada tentang fenomena rasisme terhadap warna kulit serta kisah inspiratif dari para penderita vitiligo!

Wabi Sabi Talks adalah podcast yang diinisiasi oleh Tim Wabi Sabi Buddy G dan P dari jurusan Ilmu Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada angkatan 2021. Podcast ini mengusung dua tema utama dari setiap episodenya, yakni “physical diversity and mental diversity”. Melalui tag line “increasing awareness, reducing stigma”, Tim Wabi Sabi berharap agar concern dan toleransi tentang isu-isu perbedaan lebih ditingkatkan, dalam rangka meraih Indonesia yang inklusif bagi setiap golongan masyarakat.

Disabilitas nggak jadi penghalang kita untuk berprestasi, loh! Namun, sudahkah kita aware dengan isu-isu disabilitas di sekitar kita? Simak kisah inspiratif dari Ni Nengah Widiasih, atlit nasional yang berlaga dalam Paralympics 2020, yang dibawakan oleh tiga anchor kita: Ruth, Indira, dan Rayyan!

Wabi Sabi Talks adalah podcast yang diinisiasi oleh Tim Wabi Sabi Buddy G dan P dari jurusan Ilmu Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada angkatan 2021. Podcast ini mengusung dua tema utama dari setiap episodenya, yakni “physical diversity and mental diversity”. Melalui tag line “Increasing awareness, reducing stigma”, Tim Wabi Sabi berharap agar concern dan toleransi tentang isu-isu perbedaan lebih ditingkatkan, dalam rangka meraih Indonesia yang inklusif bagi setiap golongan masyarakat.