Nasib Penuntasan Kasus HAM Berat di Era Prabowo-Gibran Ruang Publik

Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka resmi ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2024-2029.

Paslon nomor urut 2 ini menang dominan 58 persen di Pilpres 2024, meski Prabowo dipersoalkan karena punya rekam jejak hitam soal pelanggaran HAM.

Prabowo diduga terlibat dalam kasus penculikan aktivis dan mahasiswa pada 1997-1998, saat menjabat sebagai Danjen Kopassus. Buntut dari kasus itu, ia diberhentikan dari militer.

Penculikan aktivis adalah satu dari 12 kasus HAM berat yang hingga kini belum tuntas. Kasus-kasus lain, di antaranya, tragedi ‘65, kerusuhan ‘97/98, kasus Talangsari, hingga Wasior-Wamena. Banyak dari kasus tersebut diduga melibatkan militer.

Lantas bakal seperti nasib penuntasan kasus-kasus tersebut di tangan Prabowo-Gibran? Kita akan bahas di Ruang Publik KBR kali ini, bersama Abdul Haris Semendawai, Wakil Ketua Bidang Eksternal Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan Petrus Hariyanto, korban penculikan ‘98, yang juga mantan Sekjen Partai Rakyat Demokratik (PRD).

*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id