KESADARAN PANGAN

ThaniBhala Podcast

Dari empat hal, coba kita urai satu persatu. Kita mulai dari yang ke empat, yang paling bawah, yang paling sederhana, yang paling gampang. Apakah landasan dasar petani hari ini karena kesadaran pangan ? Kalau mau jujur, kenapa petani menanam bawang merah ? Karena harganya bagus, untung banyak ! Itu faktanya kan ? Menanam hal yang laku jual, punya nilai ekonomis tinggi. Bahkan di titik terekstrim petani menanam buah yang mahal, jangankan tetangga, anak dan keluarganya pun tidak boleh memakannya. Itu jelas bukan kesadaran pangan, itu nafsu mengejar pasar, napsu laku jual. Kesadaran pangan itu, sadar betul bahwa kita butuh makan, salah satunya beras, maka kita menanam beras. berapapun harga beras di luaran bukan faktor utama. utamanya kebutuhan makan utama terpenuhi. Prioritas pertama keluarga dan lingkungan terdekat. ketika kebutuhan keluarga terpenuhi, sisanya lingkungan terdekat dan terus meluas, tergantung berapa kekuatan tanam petani tersebut. Ketika keluarga dan lingkungan terpenuhi terus meluas, keluasan kebermanfaatan petani; Mas Toto Rahardjo pernah mengeluarkan tagline "tanamlah apa yang kamu makan dan makanlah apa yang kamu tanam". Petani hari ini jauh dari kesadaran itu. Kalaulah ada petani menanam padi, bukan karena kesadaran bahwa beras merupakan kebutuhan pangan kita. Tetapi .mengerti benar karena setiap orang butuh makan olahan beras (nasi), maka "peluang pasar" padi tidak ada matinya. Bergesernya memang hampir tak terasa. Tapi orientasi dasar itu nyata sudah berubah. Niat yang tadinya luhur, sudah tidak lagi. Meski berkali-kali tertipu, tapi karena godaan kaya dan takut miskin terus berseliweran melalui media dan budaya hidup sekitar. Menanam apa yang dimakan dan makan apa yang ditanam menjadi hal yang tidak masuk akal, nganeh anehi, ngrepoti. Daya beli masyarakat rendah kebijakan pemerintah untuk import beberapa hasil bumi dan menarik subsidi pupuk, membuat petani menjerit. Menurut saya justru inilah saat yang tepat untuk petani berbuat lebih. ditangan petanilah harusnya ketahanan pangan negeri bergantung. Caranya memang tidak mudah, tapi bisa dengan satu syarat, harus bersama-sama! Hampir mustahil petani bersama, disamakan, disatukan, karena tidak ada satu sosokpun di negeri ini yang bisa dijadikan contoh patok kebersamaan. Atau satu sistem yang bisa menjamin keamanan kebersamaan. Tapi cobalah kembali ke hal yang sederhana, ajakan dari mas Toto Rahardjo "tanamlah apa yang kamu makan, makanlah apa yang kamu tanam". Orang kota sudah terbiasa begitu memperoleh bahan makanan di pasar. Demikian pula orang desa yang begitu saja bisa berbelanja pakaian dan suguhan tontonan gaya hidup orang kota. Proses bagaimana padi sampai ke pasar, atau bagaimana pakaian dan gaya pakaian menjadi trend diabaikan. Kesadaran pangan harusnya bukan hanya menjadi PR petani, tapi PR kita bersama.

To listen to explicit episodes, sign in.

Stay up to date with this show

Sign in or sign up to follow shows, save episodes and get the latest updates.

Select a country or region

Africa, Middle East, and India

Asia Pacific

Europe

Latin America and the Caribbean

The United States and Canada