CushCush Gallery Podcast CushCush Gallery
-
- Arts
CushCush Gallery Podcast contains information about art, creativity, design and architecture
-
Eps. 10 : Berkenalan dengan Bali, Residensi Kurator Selama 2 Minggu
Selama 2 minggu berkeliling ke komunitas di Bali, kita mendapatkan banyak informasi-informasi yang terkadang bagi CushCush Gallery sendiri belum nampak terlihat karena mungkin hanya terjadi di diskusi internal komunitas tertentu saja.
___
Dalam diskusi publik yang terakhir, para kurator merangkum banyaknya diskusi yang terjadi selama 2 minggu dan mengambil beberapa poin penting yang bisa menjadi diskusi jangka panjang untuk pembentukan ide-ide awal dalam membangun sebuah program yang diharapkan mampu merangkul masyarakat lebih luas lagi.
____
Jangan biarkan sebuah diskusi berakhir dalam satu tempat saja, biarkan tempat-tempat lain ikut berbicara, menggebrak, dan menuju satu tujuan untuk Bali -
Eps. 9: Masyarakat Sebagai Seniman
Tidak jauh dari Bale Bengong, kita singgah dulu ke Ruang Asah Tukad Abu sebagai tempat berkumpulnya teman-teman @the_pojoks dan bertemu dengan Ngurah Bob Trinity, Peanut Dog, Mr.X, 735art
dan La.War
___
Nilai dari estetika street art adalah membantu merespon apa yang dipikirkan masyarakat. Jika ini berhasil, maka di jalan akan terjadi perubahan peran. Masyarakat yang menjadi senimannya. Mereka yang punya ide, mereka yang bercerita tentang apa yang ingin mereka gambarkan di tembok. Sedangkan kami berperan sebagai ‘tukang gambar’ untuk mereka.
Jika ini terjadi, maka konsep street art ini berhasil mendekatkan seni dengan masyarakat
___
Jangan biarkan sebuah diskusi berakhir dalam satu tempat saja, biarkan tempat-tempat lain ikut berbicara, menggebrak, dan menuju satu tujuan untuk Bali -
Eps. 8 : Peran Generasi Muda dalam Pembentukan Program Kreatif
Mendalami cerita tentang perkembangan Kreatifitas di Kota Denpasar, kita tidak bisa melupakan peranan anak-anak muda yang kini sudah memiliki dasar pemikiran yang kuat ketika membuat sesuatu
Kita bertemu beberapa anak muda yang berpengaruh di kota Denpasar yang bisa disebut para semeton skena. Mereka adalah Luh De Suri, Saylow, Santiasa Putra 'Jong', Rika Yuniorika, Bayu Krisna 'Beka', dan Hery Renov
Di Bale Bengong
___
Pentingnya peran anak muda yang kritis untuk pembentukan program kreatif dan memberikan pandangan baru di Bali.
Anak muda Bali banyak yang sudah bergaul dan berwawasan luas, tapi masih banyak yang kurang dalam membangun ‘brand image’nya sendiri. Jadi, masih banyak anak muda yang berpotensi, tapi tidak terpublikasi dengan baik ditengah gencarnya perkembangan media yang seharusnya memudahkan banyak orang untuk mempublikasikan dirinya
___
Jangan biarkan sebuah diskusi berakhir dalam satu tempat saja, biarkan tempat-tempat lain ikut berbicara, menggebrak, dan menuju satu tujuan untuk Bali -
Eps. 7 : Seni sebagai "Home Education"
Bincang santai bersama Agung Rai sebagai pemilik ARMA Museum, AS Kurnia, dan Gungde Darmayuda
Di ARMA MUSEUM
___
Sejak abad ke-11, dalam seni sudah ada agama. Agama dideklarasikan menjadi spiritual dan tidak diperdebatkan lagi. Adanya ritual-ritual dalam masyarakat yang melahirkan karya seni, maka dari itulah seni di Bali itu sering dikatakan sudah melekat dalam kehidupan
Seni itu membangkitkan kesadaran masing-masing dan seni merupakan bagian dari 'home education' karena jaman dulu Indonesia belum ada sekolah, tetapi seni sudah ada lebih dulu dari munculnya sekolah di Bali. Maka dari itu seni jaman dulu tidak ada benar-salah atau bagus-jelek. Penilaian ini baru muncul setelah budaya barat masuk dan membangun sistem pendidikan formal 'sekolah'
___
Jangan biarkan sebuah diskusi berakhir dalam satu tempat saja, biarkan tempat-tempat lain ikut berbicara, menggebrak, dan menuju satu tujuan untuk Bali -
Eps. 6 : Membaca Seni di Bali dari Beragam Perspektif
Bincang santai bersama Alm. Bapak Wayan Sika, Sidhi V. Sathya, Ketut Moniarta, Ricard Horstman, Tri Haryoko 'Uncle Joy', Gungde Darmayuda, I Made Aswino Aji, Awan, I Wayan Mandiyasa, I Ketut Sumadiyasa
Di Sika Gallery
___
Meskipun ada tantangan tidak terima dari orang lokal, tapi kita tetap harus butuh orang-orang luar disiplin dan orang-orang luar bali untuk membaca potensi kita di Bali. Sangat baik untuk orang-orang di Bali jika kita kedatangan orang luar Bali untuk melihat Bali dan memprediksi apa yang bisa diangkat di Bali dari sudut pandang orang luar
___
___
Jangan biarkan sebuah diskusi berakhir dalam satu tempat saja, biarkan tempat-tempat lain ikut berbicara, menggebrak, dan menuju satu tujuan untuk Bali -
Eps. 5 : Seni Parsipatoris Berbasis Komunitas. Efektifkah?
Bincang santai bersama Rumah Berdaya Denpasar, Ketemu Project, Ketemu Project, Budi Agung Kuswara, Nyoman Sudiasa dan Samantha Tio
Di Rumah Berdaya
___
Seni bisa menjadi sarana untuk mencairkan hubungan antara ODS (Orang Dengan Skizofrenia) dengan masyarakat yang berjarak karena ODS seringkali mendapatkan stigma sebagai orang gila.
Seni partisipatoris berbasis komunitas akan lebih efektif untuk mengkampanyekan isu-isu sosial karena melibatkan publik seluas-luasnya tanpa meletakkan identitas sosial kita, tetapi lebih fokus ke tujuan pergerakan sehingga orang-orang yang memiliki kepedulian sosial bisa terlibat tanpa melihat latar belakangnya.
Namun, kendalanya praktik seperti ini tidak memiliki alat ukur untuk menilai keberhasilannya.